Trump 'Ngamuk', Instagram Kembali Hadirkan Produk Tiruan TikTok
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Instagram dikabarkan hadirkan kembali fitur klip video singkat, mirip dengan aplikasi TikTok yang populer di Amerika Serikat dan puluhan negara lainnya. Penambahan itu terjadi dua hari setelah Presiden Donald Trump memberi Microsoft 45 hari untuk mengakuisisi divisi A.S. dari TikTok milik China berhubung adanya keprihatinan dengan masalah keamanan.
Fitur itu telah diproduksi setidaknya selama dua tahun, setelah diuji-coba di Brasil pada tahun 2018. BACA JUGA - TikTok Dipaksa Jual, China Pamer 'Anak Selingkuhan' Harley Davidson
Aplikasi baru yang disebut "Reels" itu terintegrasi di dalam Instagram sehingga memungkinkan para penggunanya membuat video berdurasi 15 detik dengan menggunakan musik yang sudah ada dalam daftar.
Fitur ini juga memungkinkan pengguna menampilkan musik di atas klip mereka, dan menyesuaikan panjang serta kecepatan segmen video tersebut.
Kemampuan mengedit video ini memang mirip dengan yang tersedia di TikTok, sebuah platform dengan lebih dari 1 miliar unduhan.
Pengguna TikTok membuat konten, mulai dari sketsa komedi hingga sampul lagu one-man-show, dengan menggunakan kemampuan aplikasi untuk merekam beberapa klip dan menyatukannya menjadi video 60 detik.
Ini bukan pertama kalinya fitur di satu platform ditiru oleh aplikasi media sosial yang bersaing, yang kemudian menciptakan kembali dan mengintegrasikan fitur serupa ke dalam platform mereka sendiri. Instagram dan perusahaan induknya, Facebook, telah melakukan ini beberapa kali
CEO TikTok Kevin Mayer menyebut Reels "produk tiruan" yang secara tidak fair memanfaatkan lebih dari 1 miliar pengguna Instagram setelah " Lasso, aplikasi tiruan lainnya gagal dengan cepat."
Vishal Shah, Wakil Direktur aplikasi Instagram, mengakui kesamaan produk itu melalui sebuah konferensi video, Selasa (4/8) kepada sejumlah wartawan serta menyatakan, "Inspirasi pembuatan aplikasi datang dari mana-mana," termasuk dari Facebook dan "ekosistem yang lebih luas."
Saat ini fitur Instagram Stories memungkinkan para pengguna berbagi foto atau video yang menghilang setelah 24 jam, seperti halnya aplikasi media sosial populer Snapchat. Reels berbeda dari TikTok karena menggunakan beberapa efek augmented reality Instagram yang sudah ada sebelumnya.
Fitur itu telah diproduksi setidaknya selama dua tahun, setelah diuji-coba di Brasil pada tahun 2018. BACA JUGA - TikTok Dipaksa Jual, China Pamer 'Anak Selingkuhan' Harley Davidson
Aplikasi baru yang disebut "Reels" itu terintegrasi di dalam Instagram sehingga memungkinkan para penggunanya membuat video berdurasi 15 detik dengan menggunakan musik yang sudah ada dalam daftar.
Fitur ini juga memungkinkan pengguna menampilkan musik di atas klip mereka, dan menyesuaikan panjang serta kecepatan segmen video tersebut.
Kemampuan mengedit video ini memang mirip dengan yang tersedia di TikTok, sebuah platform dengan lebih dari 1 miliar unduhan.
Pengguna TikTok membuat konten, mulai dari sketsa komedi hingga sampul lagu one-man-show, dengan menggunakan kemampuan aplikasi untuk merekam beberapa klip dan menyatukannya menjadi video 60 detik.
Ini bukan pertama kalinya fitur di satu platform ditiru oleh aplikasi media sosial yang bersaing, yang kemudian menciptakan kembali dan mengintegrasikan fitur serupa ke dalam platform mereka sendiri. Instagram dan perusahaan induknya, Facebook, telah melakukan ini beberapa kali
CEO TikTok Kevin Mayer menyebut Reels "produk tiruan" yang secara tidak fair memanfaatkan lebih dari 1 miliar pengguna Instagram setelah " Lasso, aplikasi tiruan lainnya gagal dengan cepat."
Vishal Shah, Wakil Direktur aplikasi Instagram, mengakui kesamaan produk itu melalui sebuah konferensi video, Selasa (4/8) kepada sejumlah wartawan serta menyatakan, "Inspirasi pembuatan aplikasi datang dari mana-mana," termasuk dari Facebook dan "ekosistem yang lebih luas."
Saat ini fitur Instagram Stories memungkinkan para pengguna berbagi foto atau video yang menghilang setelah 24 jam, seperti halnya aplikasi media sosial populer Snapchat. Reels berbeda dari TikTok karena menggunakan beberapa efek augmented reality Instagram yang sudah ada sebelumnya.
(wbs)