TikTok Bantah Tudingan Mendukung Konten Pro Palestina, Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi video singkat TikTok membantah tudingan mendukung konten-konten pro Palestina ketimbang Israel. Klarifikasi ini penting lantaran keberpihakan kepada salah satu kubu berpotensi merugikan perusahaan asal China tersebut. Apalagi Amerika Serikat yang belakangan bersitegang dengan China, merupakan sekutu abadi Israel.
TikTok menegaskan bahwa tagar dukungan untuk Israel dalam platformnya menerima lebih banyak tampilan daripada tagar yang mendukung Palestina.
Tagar standwithisrael misalnya, mencapai 46 juta tampilan antara 7 Oktober dan 31 Oktober, dibandingkan dengan 29 juta tampilan tagar standwithpalestine selama periode yang sama.
"Dalam beberapa hari terakhir, telah ada analisis yang tidak benar terkait data tagar TikTok seputar konflik ini, yang menyebabkan beberapa komentator secara salah menginsinuasi bahwa TikTok memihak konten pro-Palestina daripada konten pro-Israel kepada pengguna AS," tulis TikTok dalam pos blog, dikutip dari Reuters, Jumat (3/11/2023).
Konflik terbuka antara Israel dan Hamas di Gaza pecah setelah organisasi sayap Palestina tersebut melancarkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober, mengakibatkan 1.400 orang Israel tewas.
Sementara serangan balasan Israel terhadap Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Ironisnya mayoritas korban merupakan warga sipil Palestina yang tak bersalah. Korban jiwa dan luka diperkirakan akan terus bertambah karena operasi militer Israel di Gaza masih berlangsung.
Terkait dengan konflik kedua belah pihak, TikTok mengatakan telah menghapus lebih dari 925.000 video sejak 7 Oktober karena melanggar kebijakan tentang kekerasan dan disinformasi. Aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China ByteDance, juga mengatakan telah menutup 24 juta akun palsu.
TikTok menegaskan bahwa tagar dukungan untuk Israel dalam platformnya menerima lebih banyak tampilan daripada tagar yang mendukung Palestina.
Tagar standwithisrael misalnya, mencapai 46 juta tampilan antara 7 Oktober dan 31 Oktober, dibandingkan dengan 29 juta tampilan tagar standwithpalestine selama periode yang sama.
"Dalam beberapa hari terakhir, telah ada analisis yang tidak benar terkait data tagar TikTok seputar konflik ini, yang menyebabkan beberapa komentator secara salah menginsinuasi bahwa TikTok memihak konten pro-Palestina daripada konten pro-Israel kepada pengguna AS," tulis TikTok dalam pos blog, dikutip dari Reuters, Jumat (3/11/2023).
Konflik terbuka antara Israel dan Hamas di Gaza pecah setelah organisasi sayap Palestina tersebut melancarkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober, mengakibatkan 1.400 orang Israel tewas.
Sementara serangan balasan Israel terhadap Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Ironisnya mayoritas korban merupakan warga sipil Palestina yang tak bersalah. Korban jiwa dan luka diperkirakan akan terus bertambah karena operasi militer Israel di Gaza masih berlangsung.
Baca Juga
Terkait dengan konflik kedua belah pihak, TikTok mengatakan telah menghapus lebih dari 925.000 video sejak 7 Oktober karena melanggar kebijakan tentang kekerasan dan disinformasi. Aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China ByteDance, juga mengatakan telah menutup 24 juta akun palsu.
(msf)