Merawat Pasien Korban Kekejaman Zionis, Ahli Bedah Palestina Andalkan Lampu Ponsel

Minggu, 22 Oktober 2023 - 12:07 WIB
loading...
Merawat Pasien Korban Kekejaman Zionis, Ahli Bedah Palestina Andalkan Lampu Ponsel
Ahli bedah Palestina andalkan lampu ponsel. FOTO/ AFP
A A A
GAZA - Para dokter di rumah sakit di Gaza harus bergantung pada lampu ponsel saat melakukan operasi dan mencuci luka pasien dengan menggunakan cuka karena kekurangan listrik dan kehabisan pasokan medis, surat kabar Mirror UK melaporkan kemarin.



Rumah sakit di Gaza menjatah pasokan medis dan bahan bakar generator yang semakin menipis, sementara pengiriman bantuan dari Mesir masih tidak diperbolehkan memasuki wilayah Palestina.

Direktur darurat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Dr. Mohammad Qandeel mengatakan, sulit bagi timnya untuk menyelamatkan nyawa pasien ketika tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) penuh, namun pasokan bahan bakar semakin menipis dan jumlah staf semakin berkurang.

Ia menambahkan, para dokter kini bekerja dalam kondisi yang sangat sulit dan harus melakukan pembedahan tergantung pada sumber cahaya apa pun yang tersedia.

Dalam klip video yang direkam di sebuah rumah sakit di Gaza, seorang ahli bedah menjahit lengan pasien di bangsal yang gelap sementara asistennya menyinari ponsel mereka.

“Sejak Rabu pagi lalu, kami telah menerima 80 pasien sakit parah dan 12 jenazah yang tewas pasca serangan udara. Di antara pasien luka, dua di antaranya harus dibiarkan meninggal dunia karena rumah sakit kehabisan ventilator,''

“Kami harus membiarkan mereka mati. Mereka tiba di sini hidup-hidup. Beberapa hari lalu, kami memperingatkan risiko kehabisan bahan bakar. Hari ini (Kamis), hal itu mulai terjadi,''

“Kami merawat pasien hanya dengan menggunakan lampu portabel. Kami tidak memiliki banyak tempat tidur ICU. Kami gagal menyelamatkan lebih banyak orang. Jika hal ini terus berlanjut, akan lebih banyak anak-anak dan perempuan yang meninggal tanpa pertolongan medis,” kata Qandeel seperti dilansir dari Teheran News, Minggu (22/10/2023).

Klip video lainnya menunjukkan orang-orang berlari menuju area dekat rumah sakit yang terkena serangan udara Israel untuk mengeluarkan korban dari bawah reruntuhan. Tim penyelamat berseragam terlihat membawa korban ketika orang-orang berteriak ketakutan.

Lebih dari 200 truk dan sekitar 3.000 ton bantuan telah dikumpulkan di Penyeberangan Rafah, namun pekerjaan perbaikan belum dimulai untuk memperbaiki jalan di sisi Gaza yang rusak akibat serangan udara.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1508 seconds (0.1#10.140)