Ogah Gagal Kembangkan Metaverse, Mark Zuckerberg Luncurkan Kacamata Pintar
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Meta bekerja sama dengan Ray-Ban meluncurkan kacamata pintar yang menampilkan dua kamera tersembunyi. Tampaknya CEO Meta Mark Zuckerberg berusaha mati-matian untuk mempertahankan minat pada metaverse.
Sekilas kacamata seharga 299 poundsterling atau Rp5,6 juta terlihat seperti kacamata untuk bergaya lainnya. Namun, kacamata yang diluncurkan pada ajang Meta Connect 2023 menampilkan dua kamera tersembunyi serta kemampuan Artificial Intelligence (AI) baru.
Setelah diperiksa lebih dekat, terdapat dua kamera kecil tersembunyi di bingkainya yang memungkinkan pemakainya mengambil foto dan video secara diam-diam. Perangkat wearable terbaru dari Meta ini juga menghadirkan kemampuan AI baru.
Kemampuan ini dapat mengidentifikasi tempat dan objek yang dilihat, serta melakukan terjemahan bahasa secara real-time. “Kacamata pintar adalah faktor bentuk ideal yang memungkinkan asisten AI melihat apa yang Anda lihat dan mendengar apa yang Anda dengar,” kata Mark Zuckerberg dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (29/9/2023).
Mark Zuckerberg saat mengumumkan kacamata baru tersebut pada konferensi Connect di kantor pusat Meta di Silicon Valley menyebutkan, kemajuan AI memungkinkan menciptakan (aplikasi) dan persona berbeda yang membantu mencapai berbagai hal.
“Termasuk kacamata pintar ini akan memungkinkan kita menyatukan semua ini menjadi sebuah faktor bentuk penuh gaya yang dapat kita pakai,” ujarnya.
Kacamata pintar Meta Ray-Ban generasi kedua dilengkapi speaker yang ditingkatkan dengan bass yang lebih besar, volume maksimum yang lebih tinggi, dan audio terarah yang lebih baik. Sementara itu, kamera ultra lebar 12MP baru memungkinkan pemakainya mengambil foto dan merekam video hingga 60 detik.
“Kami juga membuat LED privasi yang berkedip di bagian luar kacamata lebih besar dan lebih terlihat. Jadi orang lain tahu ketika seseorang mengambil foto atau video atau melakukan streaming langsung dari kacamata,” kata Meta.
Daya tahan baterai cukup kuat, pengguna dapat memotret hingga empat jam sekaligus, sebelum menggunakan casing yang disertakan untuk mengisi daya kacamata. Kacamata ini kemungkinan dirancang dengan mempertimbangkan untuk mendukung fitur Instagram Stories, foto secara otomatis diambil dalam orientasi potret.
Meskipun disematkan berbagai perangkat canggih, seperti kamera, mikrofon, dan baterai, kacamata ini tetap ringan. Meta meyakinkan telah mengurangi bobot bingkai dan meningkatkan distribusi bobot, menjadikannya 'lebih ringan dan nyaman.'
AI Meta telah terintegrasi pada kacamata pintar, dan dapat diaktifkan dengan kalimat bangun 'Hei Meta'. Misalnya, jika Anda ingin berbagi foto yang diambil dengan teman, cukup ucapkan 'Hai Meta, kirim foto ke (masukkan nama).'
Pengguna dapat memilih antara gaya Wayfarer yang ikonik atau gaya Headliner baru, dalam lima warna, yaitu Matte Black, Shiny Black, Jeans, Rebel Black, dan Caramel. Kacamata pintar ini merupakan upaya terbaru pendiri Meta Mark Zuckerberg untuk mempertahankan minat terhadap metaverse.
Tahun lalu, terungkap bahwa Meta berkomitmen untuk mencurahkan 20% biayanya untuk divisi Reality Labs, meskipun harga saham perusahaan turun 60%. Sementara itu, selama setahun, Meta kehilangan setidaknya USD30 miliar dalam upayanya membangun dunia virtual.
Sekilas kacamata seharga 299 poundsterling atau Rp5,6 juta terlihat seperti kacamata untuk bergaya lainnya. Namun, kacamata yang diluncurkan pada ajang Meta Connect 2023 menampilkan dua kamera tersembunyi serta kemampuan Artificial Intelligence (AI) baru.
Setelah diperiksa lebih dekat, terdapat dua kamera kecil tersembunyi di bingkainya yang memungkinkan pemakainya mengambil foto dan video secara diam-diam. Perangkat wearable terbaru dari Meta ini juga menghadirkan kemampuan AI baru.
Kemampuan ini dapat mengidentifikasi tempat dan objek yang dilihat, serta melakukan terjemahan bahasa secara real-time. “Kacamata pintar adalah faktor bentuk ideal yang memungkinkan asisten AI melihat apa yang Anda lihat dan mendengar apa yang Anda dengar,” kata Mark Zuckerberg dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (29/9/2023).
Mark Zuckerberg saat mengumumkan kacamata baru tersebut pada konferensi Connect di kantor pusat Meta di Silicon Valley menyebutkan, kemajuan AI memungkinkan menciptakan (aplikasi) dan persona berbeda yang membantu mencapai berbagai hal.
“Termasuk kacamata pintar ini akan memungkinkan kita menyatukan semua ini menjadi sebuah faktor bentuk penuh gaya yang dapat kita pakai,” ujarnya.
Kacamata pintar Meta Ray-Ban generasi kedua dilengkapi speaker yang ditingkatkan dengan bass yang lebih besar, volume maksimum yang lebih tinggi, dan audio terarah yang lebih baik. Sementara itu, kamera ultra lebar 12MP baru memungkinkan pemakainya mengambil foto dan merekam video hingga 60 detik.
“Kami juga membuat LED privasi yang berkedip di bagian luar kacamata lebih besar dan lebih terlihat. Jadi orang lain tahu ketika seseorang mengambil foto atau video atau melakukan streaming langsung dari kacamata,” kata Meta.
Daya tahan baterai cukup kuat, pengguna dapat memotret hingga empat jam sekaligus, sebelum menggunakan casing yang disertakan untuk mengisi daya kacamata. Kacamata ini kemungkinan dirancang dengan mempertimbangkan untuk mendukung fitur Instagram Stories, foto secara otomatis diambil dalam orientasi potret.
Meskipun disematkan berbagai perangkat canggih, seperti kamera, mikrofon, dan baterai, kacamata ini tetap ringan. Meta meyakinkan telah mengurangi bobot bingkai dan meningkatkan distribusi bobot, menjadikannya 'lebih ringan dan nyaman.'
AI Meta telah terintegrasi pada kacamata pintar, dan dapat diaktifkan dengan kalimat bangun 'Hei Meta'. Misalnya, jika Anda ingin berbagi foto yang diambil dengan teman, cukup ucapkan 'Hai Meta, kirim foto ke (masukkan nama).'
Pengguna dapat memilih antara gaya Wayfarer yang ikonik atau gaya Headliner baru, dalam lima warna, yaitu Matte Black, Shiny Black, Jeans, Rebel Black, dan Caramel. Kacamata pintar ini merupakan upaya terbaru pendiri Meta Mark Zuckerberg untuk mempertahankan minat terhadap metaverse.
Tahun lalu, terungkap bahwa Meta berkomitmen untuk mencurahkan 20% biayanya untuk divisi Reality Labs, meskipun harga saham perusahaan turun 60%. Sementara itu, selama setahun, Meta kehilangan setidaknya USD30 miliar dalam upayanya membangun dunia virtual.
(wib)