Sukses Bawa Sampel Asteroid Bennu, Tugas Selamatkan Bumi Belum Usai
loading...
Misi OSIRIS-REx di asteroid Bennu untuk menyelamatkan Bumi berlangsung sejak 8 September 2016. (Foto: NASA)
A
A
A
JAKARTA - Misi OSIRIS-REx NASA mendapatkan sampel asteroid Bennu yang mengancam keselamatan Bumi, sudah berhasil dilaksanakan. Namun tidak berarti tugas menyelamatkan Bumi dari kiamat sudah usai. Sampel batuan dan debu dari asteroid Bennu kini akan dianalisa secara mendalam.
Melansir Techspot, Selasa (26/9/2023) mempelajari komposisi asteroid Bennu akan memberikan para ilmuwan gambaran yang lebih baik tentang susunannya. Dalam skenario terburuk, informasi ini bisa sangat berharga dalam keberhasilan misi pengalihan asteroid untuk menghindari tabrakan dengan Bumi.
Menurut ahli astrofisika Neal deGrasse Tyson, asteroid Bennu cukup besar untuk menghancurkan seluruh kota dengan dampak langsungnya. Parahnya lagi, jika tumbukan terjadi di suatu tempat di lautan, maka dapat menimbulkan tsunami yang dapat menyapu bersih seluruh garis pantai.
Baca Juga: Kiamat, Asteroid Bennu Akan Tabrak Bumi Pada 24 September 2182
NASA mengatakan sampel yang dibawa ke Bumi juga akan membantu para ilmuwan memahami pembentukan planet dan asal usul tata surya. Bennu diyakini telah ada setidaknya selama 4,5 miliar tahun. Ada kemungkinan ia terpisah dari asteroid yang jauh lebih besar hingga dua miliar tahun yang lalu.
Misi OSIRIS-REx sendiri sudah dilangsungkan sejak 8 September 2016 silam. Tujuan dari misi ini adalah berkenalan dengan Bennu, mengumpulkan sampel dari permukaannya, dan membawanya ke Bumi dalam waktu sekitar tujuh tahun.
Baca Juga: Begini Pembagian 250 Gram Sampel Asteroid Bennu untuk Penelitian
Asteroid Bennu ditemukan pada 1999 sebagai bagian dari survei asteroid dekat Bumi yang dilakukan oleh Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR). Bennu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan akan mengalami tabrakan dengan Bumi antara tahun 2178 dan 2290.
Dengan malapetaka yang akan dibawa oleh Bennu , tentu para ilmuwan merasa penting untuk mempelajari seperti apa asteroid tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian dengan meluncurkan misi OSIRIS-REx guna mempelajari lebih lanjut mengenai situasi tersebut.
Melansir Techspot, Selasa (26/9/2023) mempelajari komposisi asteroid Bennu akan memberikan para ilmuwan gambaran yang lebih baik tentang susunannya. Dalam skenario terburuk, informasi ini bisa sangat berharga dalam keberhasilan misi pengalihan asteroid untuk menghindari tabrakan dengan Bumi.
Menurut ahli astrofisika Neal deGrasse Tyson, asteroid Bennu cukup besar untuk menghancurkan seluruh kota dengan dampak langsungnya. Parahnya lagi, jika tumbukan terjadi di suatu tempat di lautan, maka dapat menimbulkan tsunami yang dapat menyapu bersih seluruh garis pantai.
Baca Juga: Kiamat, Asteroid Bennu Akan Tabrak Bumi Pada 24 September 2182
NASA mengatakan sampel yang dibawa ke Bumi juga akan membantu para ilmuwan memahami pembentukan planet dan asal usul tata surya. Bennu diyakini telah ada setidaknya selama 4,5 miliar tahun. Ada kemungkinan ia terpisah dari asteroid yang jauh lebih besar hingga dua miliar tahun yang lalu.
Misi OSIRIS-REx sendiri sudah dilangsungkan sejak 8 September 2016 silam. Tujuan dari misi ini adalah berkenalan dengan Bennu, mengumpulkan sampel dari permukaannya, dan membawanya ke Bumi dalam waktu sekitar tujuh tahun.
Baca Juga: Begini Pembagian 250 Gram Sampel Asteroid Bennu untuk Penelitian
Asteroid Bennu ditemukan pada 1999 sebagai bagian dari survei asteroid dekat Bumi yang dilakukan oleh Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR). Bennu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan akan mengalami tabrakan dengan Bumi antara tahun 2178 dan 2290.
Dengan malapetaka yang akan dibawa oleh Bennu , tentu para ilmuwan merasa penting untuk mempelajari seperti apa asteroid tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian dengan meluncurkan misi OSIRIS-REx guna mempelajari lebih lanjut mengenai situasi tersebut.
(msf)
Lihat Juga :
