Targetkan 10, Alibaba Rampungkan Tiga Pusat Super Data Baru
loading...
A
A
A
HANGZHOU - Raksasa teknologi asal China, Alibaba, telah menyelesaikan pembangunan tiga pusat super data teranyarnya. Dengan begitu, Alibaba memiliki wadah yang mampu menampung lebih dari satu juta servernya.
Mengutip dari Mirror, Senin (3/8/2020), tiga pusat super data tersebut didirikan di Provinsi Jiangsu, Provinsi Zhejiang, dan Daerah Otonomi Mongolia Dalam. (Baca juga: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
Anak perusahan Alibaba Group yang bergerak dibidang komputasi awan ini, kini sudah memiliki lima unit super data. Dua lainnya berada di Provinsi Hebei dan Provinsi Guangdog.
Bahkan, Alibaba Cloud berambisi memiliki 10 pusat data di masa mendatang.
Pusat data yang dibangun oleh Alibaba menggunakan teknologi hemat energi, seperti sistem pendinginan cair pada prosesor komputer (LCS).
Teknologi LCS saat ini digunakan di bangunan baru dari pusat super data di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebagai markas utama Alibaba Group. LCS digadang mampu menghemat energi hingga 70%.
Selain itu, di markas besarnya tersebut, Alibaba juga memanfaatkan teknologi pengoperasian secara otomatis dan pemeliharaan menggunakan sistem robotik.
Pada April lalu, Alibaba Cloud telah mengumumkan investasi senilai 200 miliar yuan atau sekitar Rp421 triliun, untuk penelitian dan pengembangan teknologi utama, seperti sistem operasional komputasi dan server, termasuk pembangunan sejumlah pusat data dalam tiga tahun ke depan.
Pada awal 2021, Alibaba juga sudah merencanakan untuk membangun pusat data ketiganya di Indonesia.
Mengutip dari Mirror, Senin (3/8/2020), tiga pusat super data tersebut didirikan di Provinsi Jiangsu, Provinsi Zhejiang, dan Daerah Otonomi Mongolia Dalam. (Baca juga: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
Anak perusahan Alibaba Group yang bergerak dibidang komputasi awan ini, kini sudah memiliki lima unit super data. Dua lainnya berada di Provinsi Hebei dan Provinsi Guangdog.
Bahkan, Alibaba Cloud berambisi memiliki 10 pusat data di masa mendatang.
Pusat data yang dibangun oleh Alibaba menggunakan teknologi hemat energi, seperti sistem pendinginan cair pada prosesor komputer (LCS).
Teknologi LCS saat ini digunakan di bangunan baru dari pusat super data di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebagai markas utama Alibaba Group. LCS digadang mampu menghemat energi hingga 70%.
Selain itu, di markas besarnya tersebut, Alibaba juga memanfaatkan teknologi pengoperasian secara otomatis dan pemeliharaan menggunakan sistem robotik.
Pada April lalu, Alibaba Cloud telah mengumumkan investasi senilai 200 miliar yuan atau sekitar Rp421 triliun, untuk penelitian dan pengembangan teknologi utama, seperti sistem operasional komputasi dan server, termasuk pembangunan sejumlah pusat data dalam tiga tahun ke depan.
Pada awal 2021, Alibaba juga sudah merencanakan untuk membangun pusat data ketiganya di Indonesia.
(wbs)