TikTok: Bagi Anda Menyenangkan, tapi bagi Trump dan Politisi Kami Ancaman
loading...
A
A
A
Kekhawatiran keamanan TikTok tidak menghentikan perusahaan untuk menarik lebih banyak pengguna. Di AS, TikTok diunduh 48,9 juta kali pada paruh pertama 2020, naik 133% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data dari firma analisis Sensor Tower.
Secara global, ada 623,4 juta pemasangan TikTok selama enam bulan itu, dan aplikasi ini melampaui 2 miliar unduhan pada bulan April. India adalah pasar TikTok terbesar, diikuti oleh Brasil, AS, Indonesia, dan Meksiko.
Sementara itu, pejabat pemerintah masih mencermati TikTok, sebuah aplikasi yang dikenal dengan video tarian uniknya yang berlangsung hingga satu menit. Anggota parlemen AS mengatakan, jika TikTok tidak menyimpan data AS di China, mereka masih khawatir bahwa pemerintah memiliki kontrol atas aplikasi tersebut.
"Para pakar keamanan telah menyuarakan keprihatinan bahwa tambal sulam intelijen, keamanan nasional, dan cybersecurity samar China memaksa perusahaan China untuk mendukung dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis China," tuding senator AS, Chuck Schumer, seorang Demokrat dari New York, dan Tom Cotton, seorang Republikan Arkansas, menulis dalam sebuah surat tahun lalu yang meminta penilaian risiko keamanan nasional aplikasi.
Pada 2017, ByteDance membeli aplikasi media sosial Musical.ly, yang memiliki kantor di Shanghai, Cina, dan Santa Monica, California. Perusahaan China kemudian mengubah nama Musical.ly, sudah populer di kalangan remaja di AS, sebagai TikTok dan mempromosikan aplikasi dengan kampanye pemasaran yang agresif. Pemerintah AS tahun lalu meluncurkan tinjauan keamanan nasional atas akuisisi ByteDance untuk Musical.ly.
Secara global, ada 623,4 juta pemasangan TikTok selama enam bulan itu, dan aplikasi ini melampaui 2 miliar unduhan pada bulan April. India adalah pasar TikTok terbesar, diikuti oleh Brasil, AS, Indonesia, dan Meksiko.
Sementara itu, pejabat pemerintah masih mencermati TikTok, sebuah aplikasi yang dikenal dengan video tarian uniknya yang berlangsung hingga satu menit. Anggota parlemen AS mengatakan, jika TikTok tidak menyimpan data AS di China, mereka masih khawatir bahwa pemerintah memiliki kontrol atas aplikasi tersebut.
"Para pakar keamanan telah menyuarakan keprihatinan bahwa tambal sulam intelijen, keamanan nasional, dan cybersecurity samar China memaksa perusahaan China untuk mendukung dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis China," tuding senator AS, Chuck Schumer, seorang Demokrat dari New York, dan Tom Cotton, seorang Republikan Arkansas, menulis dalam sebuah surat tahun lalu yang meminta penilaian risiko keamanan nasional aplikasi.
Pada 2017, ByteDance membeli aplikasi media sosial Musical.ly, yang memiliki kantor di Shanghai, Cina, dan Santa Monica, California. Perusahaan China kemudian mengubah nama Musical.ly, sudah populer di kalangan remaja di AS, sebagai TikTok dan mempromosikan aplikasi dengan kampanye pemasaran yang agresif. Pemerintah AS tahun lalu meluncurkan tinjauan keamanan nasional atas akuisisi ByteDance untuk Musical.ly.
(iqb)