Haramkan Rakyatnya Pakai Teknologi AS, Iran Ciptakan Layanan Email
loading...
A
A
A
TEHERA - Tak banyak yang tahu Iran mempunyai layanan email nasional. Hal ini dilakukan agar warga Iran tak ketergantungan dengan Gmail.
Langkah ini dilakukan demi "keamanan dan perlindungan informasi", demikian dilaporkan kantor berita Mehr.
"Setiap warga Iran akan disediakan (alamat) email, sehingga komunikasi dengan organisasi pemerintah dapat dilakukan secara elektronik," kata tutur salah satu jurubicara pemerintah Iran seperti ditulis media tersebut.
Menurutnya, proyek ini dikembangkan dan dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama dengan Perusahaan Pos negara dan Organisasi TI.
Pemerintah Iran juga telah mengumumkan, bahwa mereka berencana untuk meluncurkan sendiri "internet domestik" atau "internet bersih", guna menjaga moralitas masyarakat Islam di negara itu.
Para pejabat di bidang komunikasi juga mengatakan, bahwa setelah selesainya proyek "internet nasional", kantor-kantor pemerintah Iran akan terputus dari internet internasional, sehingga keamanan dunia maya Iran akan terjamin.
Sebelumnya, Iran telah memblokir internet di beberapa wilayah Ibu Kota Teheran dan Kurdistan dan memblokir akses ke platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.
Langkah itu dilakukan untuk membatasi gerakan demonstrasi kematian Mahsa Amini yang terus berkembang dan mengandalkan media sosial untuk mendokumentasikannya.
Ini terjadi ketika demonstrasi anti-rezim tumpah ke dunia maya, dengan video wanita membakar jilbab mereka menjadi viral. Wanita lain telah memposting video emosional di mana mereka memotong rambut mereka sebagai protes di bawah tagar #Mahsa_Amini.
Di Iran selatan, rekaman video yang konon dari hari Rabu menunjukkan para demonstran membakar gambar raksasa di sisi gedung Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pengawal Revolusi yang dihormati, yang tewas dalam serangan AS tahun 2020 di Irak.
Demonstran melemparkan batu ke pasukan keamanan, membakar kendaraan polisi dan tempat sampah serta meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, kata kantor berita resmi Iran IRNA.
Langkah ini dilakukan demi "keamanan dan perlindungan informasi", demikian dilaporkan kantor berita Mehr.
"Setiap warga Iran akan disediakan (alamat) email, sehingga komunikasi dengan organisasi pemerintah dapat dilakukan secara elektronik," kata tutur salah satu jurubicara pemerintah Iran seperti ditulis media tersebut.
Menurutnya, proyek ini dikembangkan dan dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama dengan Perusahaan Pos negara dan Organisasi TI.
Pemerintah Iran juga telah mengumumkan, bahwa mereka berencana untuk meluncurkan sendiri "internet domestik" atau "internet bersih", guna menjaga moralitas masyarakat Islam di negara itu.
Para pejabat di bidang komunikasi juga mengatakan, bahwa setelah selesainya proyek "internet nasional", kantor-kantor pemerintah Iran akan terputus dari internet internasional, sehingga keamanan dunia maya Iran akan terjamin.
Sebelumnya, Iran telah memblokir internet di beberapa wilayah Ibu Kota Teheran dan Kurdistan dan memblokir akses ke platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.
Langkah itu dilakukan untuk membatasi gerakan demonstrasi kematian Mahsa Amini yang terus berkembang dan mengandalkan media sosial untuk mendokumentasikannya.
Ini terjadi ketika demonstrasi anti-rezim tumpah ke dunia maya, dengan video wanita membakar jilbab mereka menjadi viral. Wanita lain telah memposting video emosional di mana mereka memotong rambut mereka sebagai protes di bawah tagar #Mahsa_Amini.
Di Iran selatan, rekaman video yang konon dari hari Rabu menunjukkan para demonstran membakar gambar raksasa di sisi gedung Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pengawal Revolusi yang dihormati, yang tewas dalam serangan AS tahun 2020 di Irak.
Demonstran melemparkan batu ke pasukan keamanan, membakar kendaraan polisi dan tempat sampah serta meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, kata kantor berita resmi Iran IRNA.
(wbs)