Mengenal Bahaya Love Scamming, Modus Penipuan Online Berkedok Cinta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Love scamming mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Istilah tersebut merujuk pada modus penipuan online yang belakangan marak digunakan penjahat siber.
Baru-baru ini, Polda Kepulauan Riau bersama Divhubinter Polri bekerja sama dengan Ministry of Public Security Republik Rakyat China membongkar tindak penipuan berkedok asmara (love scamming). Mengutip Antara, kerja sama tersebut berhasil mengungkap jaringan internasional dalam kasus video scamming dan menangkap puluhan warga asing dari China.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan love scamming dan seberapa bahaya modus penipuan ini? Simak ulasannya berikut.
Sesuai namanya, love scamming adalah tindak penipuan berkedok asmara atau cinta. Mengutip laman Pusiknas Bareskrim Polri, love scam adalah konsep penipuan romansa.
Modus penipuan itu berkedok rekayasa sosial. Teknisnya adalah dengan menjerat individu yang tengah mencari seorang sahabat atau kekasih secara daring.
Tujuan pelaku love scamming bukanlah untuk cinta sesungguhnya. Mereka sejatinya bertujuan untuk memeras harta atau keuntungan lain dari si korbannya.
Biasanya, pelaku love scamming akan menjerat korban dengan berkenalan terlebih dahulu di media sosial. Setelahnya, dia akan terus merayu si korban hingga mendapat kepercayaan darinya.
Tak hanya di luar negeri, tindak penipuan love scamming juga kerap terjadi di Indonesia. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut adanya temuan mencapai miliaran rupiah dari kasus penipuan bermodus cinta. Banyak juga di antaranya yang dilaporkan ke PPATK.
Para pelaku love scamming biasa menggunakan kata-kata manis untuk memikat korban. Setelah korban terjerat, pelaku akan mengatakan bahwa dirinya membutuhkan uang dengan beragam alasan. Misal, beli tiket kendaraan, biaya orang tua sakit, bisnis, dan lain sebagainya.
Saat korban terpedaya dan memenuhi permintaan tersebut, pelaku akan langsung menghilang. Tak tanggung-tanggung, sejumlah kasus bahkan melaporkan kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Masyarakat wajib waspada dengan tindak penipuan seperti love scamming ini. Terlebih bagi mereka yang sangat suka berselancar bebas di jagat maya.
Korban love scamming tak hanya menderita kerugian materi saja. Biasanya, mereka juga menjadi korban tindak eksploitasi seksual dengan dalih cinta.
Love scam dapat dialami siapa saja. Para korbannya juga bisa menderita seperti gangguan kecemasan, stres, hingga depresi.
Maka dari itu, perlu dilakukan pencegahan pada setiap diri masyarakat ketika berkenalan dengan orang asing, terlebih secara online melalui media apa pun. Bukan bermaksud melarang menjalin pertemanan dengan orang lain, namun hanya sekadar saran untuk berjaga-jaga dan tetap waspada.
Sebagai bentuk pencegahan tindak penipuan love scamming, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut.
- Bijak menggunakan media sosial
Tak ada yang melarang penggunaan media sosial. Namun, Anda perlu waspada ketika mengunggah foto atau identitas diri di media sosial. Alasannya karena para pelaku biasanya akan mempelajari terlebih dahulu calon korbannya, termasuk dari keseharian yang ditampilkan pada medsos.
- Tidak sembarang berkenalan di medsos
Saat menggunakan media sosial, jangan terlalu terbuka dengan orang asing. Terlebih, apabila orang tersebut menunjukan tanda-tanda mencurigakan seperti memasang foto palsu dan sejenisnya.
- Tidak terpedaya dengan kata-kata manis orang asing
- Tidak mudah mengirimkan uang ke orang asing di medsos
Demikian ulasan mengenai bahaya love scamming, modus penipuan online berkedok asmara.
Baru-baru ini, Polda Kepulauan Riau bersama Divhubinter Polri bekerja sama dengan Ministry of Public Security Republik Rakyat China membongkar tindak penipuan berkedok asmara (love scamming). Mengutip Antara, kerja sama tersebut berhasil mengungkap jaringan internasional dalam kasus video scamming dan menangkap puluhan warga asing dari China.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan love scamming dan seberapa bahaya modus penipuan ini? Simak ulasannya berikut.
Apa Itu Love Scamming?
Sesuai namanya, love scamming adalah tindak penipuan berkedok asmara atau cinta. Mengutip laman Pusiknas Bareskrim Polri, love scam adalah konsep penipuan romansa.
Modus penipuan itu berkedok rekayasa sosial. Teknisnya adalah dengan menjerat individu yang tengah mencari seorang sahabat atau kekasih secara daring.
Tujuan pelaku love scamming bukanlah untuk cinta sesungguhnya. Mereka sejatinya bertujuan untuk memeras harta atau keuntungan lain dari si korbannya.
Biasanya, pelaku love scamming akan menjerat korban dengan berkenalan terlebih dahulu di media sosial. Setelahnya, dia akan terus merayu si korban hingga mendapat kepercayaan darinya.
Terjadi di Indonesia
Tak hanya di luar negeri, tindak penipuan love scamming juga kerap terjadi di Indonesia. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut adanya temuan mencapai miliaran rupiah dari kasus penipuan bermodus cinta. Banyak juga di antaranya yang dilaporkan ke PPATK.
Para pelaku love scamming biasa menggunakan kata-kata manis untuk memikat korban. Setelah korban terjerat, pelaku akan mengatakan bahwa dirinya membutuhkan uang dengan beragam alasan. Misal, beli tiket kendaraan, biaya orang tua sakit, bisnis, dan lain sebagainya.
Saat korban terpedaya dan memenuhi permintaan tersebut, pelaku akan langsung menghilang. Tak tanggung-tanggung, sejumlah kasus bahkan melaporkan kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Bahaya Love Scamming
Masyarakat wajib waspada dengan tindak penipuan seperti love scamming ini. Terlebih bagi mereka yang sangat suka berselancar bebas di jagat maya.
Korban love scamming tak hanya menderita kerugian materi saja. Biasanya, mereka juga menjadi korban tindak eksploitasi seksual dengan dalih cinta.
Love scam dapat dialami siapa saja. Para korbannya juga bisa menderita seperti gangguan kecemasan, stres, hingga depresi.
Maka dari itu, perlu dilakukan pencegahan pada setiap diri masyarakat ketika berkenalan dengan orang asing, terlebih secara online melalui media apa pun. Bukan bermaksud melarang menjalin pertemanan dengan orang lain, namun hanya sekadar saran untuk berjaga-jaga dan tetap waspada.
Upaya Pencegahan Love Scamming
Sebagai bentuk pencegahan tindak penipuan love scamming, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut.
- Bijak menggunakan media sosial
Tak ada yang melarang penggunaan media sosial. Namun, Anda perlu waspada ketika mengunggah foto atau identitas diri di media sosial. Alasannya karena para pelaku biasanya akan mempelajari terlebih dahulu calon korbannya, termasuk dari keseharian yang ditampilkan pada medsos.
- Tidak sembarang berkenalan di medsos
Saat menggunakan media sosial, jangan terlalu terbuka dengan orang asing. Terlebih, apabila orang tersebut menunjukan tanda-tanda mencurigakan seperti memasang foto palsu dan sejenisnya.
- Tidak terpedaya dengan kata-kata manis orang asing
- Tidak mudah mengirimkan uang ke orang asing di medsos
Demikian ulasan mengenai bahaya love scamming, modus penipuan online berkedok asmara.
(okt)