Berkat Teknologi IEI, Wilayah Iran Sulit Ditembus Drone Canggih AS

Selasa, 29 Agustus 2023 - 17:22 WIB
loading...
Berkat Teknologi IEI,...
Ini yang membuat wilayah Iran sulit ditembus Drone Canggih AS. FOTO Ilustrasi/ DAILY
A A A
TEHERAN - Dibebani oleh pembatasan impor senjata selama beberapa dekade oleh Barat setelah revolusi 1979, Republik Islam Iran telah menciptakan sektor pertahanan yang kuat di dalam negeri.

BACA JUGA - AS Takut Teknologi FOBS China Dipakai Rusia, Ini Kecanggihannya

Kemampuan pertahanan Iran dapat dilihat mulai dari sistem radar dan rudal hingga satelit dan elektronik pertahanan.

“Insinyur Iran telah menciptakan teknologi yang mampu mendeteksi sidik jari peralatan musuh, termasuk radar khusus yang mengidentifikasi jet tempur Lockheed Martin F-35 individu,” ungkap Kepala Industri Elektronik Iran (IEI) Brigadir Jenderal Amir Rastegari.

“Kami memiliki sidik jari dari peralatan elektronik musuh. Sama seperti sidik jari yang unik untuk manusia, ini juga berlaku untuk sistem elektromagnetik, dan kami telah mencapai teknologi (untuk mendeteksinya) selama beberapa tahun,” ujar pejabat itu dalam wawancara dengan media lokal.

Rastegari, veteran pertempuran sengit antara pasukan Iran dan Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Teluk Persia selama Perang Iran-Irak, mengenang bahwa sebagai seorang perwira muda di kapal perang Iran yang melawan Armada ke-5 AS yang kuat, dia harus mengamati dengan "kepahitan" bagaimana militer Iran terpaksa mengandalkan meriam antipeluru era Perang Dunia II untuk melawan pesawat jet A-6 Intruder Amerika, yang memungkinkan pesawat AS bertindak secara efektif tanpa mendapat hukuman.

“Tapi bukan itu masalahnya hari ini,” papar brigadir jenderal itu.

Dia menekankan, menunjuk pada kemajuan dramatis dalam teknologi radar dan rudal yang memungkinkan pertahanan Iran menjatuhkan drone mata-mata Global Hawk AS yang tersembunyi pada tahun 2019 setelah menyusup ke wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz, hanya dengan satu tembakan.

Pejabat itu mencirikan era saat ini sebagai era perang "generasi keenam" yang terdiri dari perang hibrida dan berorientasi jaringan, senjata pintar, sistem senjata tak berawak, dan kecerdasan buatan.

“Untuk tetap selangkah lebih maju dari musuh, radar dan sistem peperangan elektronik Iran harus dapat melihat musuh sebelum mereka melihat Iran,” ungkap dia.

Iran sudah terlibat dalam "perang elektronik" melawan musuh-musuhnya, menurut Rastegari, dengan musuh menguji pertahanan wilayah udara negara itu secara teratur.

Pasukan pertahanan udara dan perbatasan Iran juga dipaksa terlibat dalam pertempuran terus-menerus melawan drone mikro. Militer Iran menggunakan alat perang elektronik untuk menjatuhkan drone itu sebelum mereka dapat mencapai targetnya.

Iran Electronic Industries (IEI) adalah perusahaan milik negara dan merupakan perusahaan elektronik terbesar di Republik Islam.

Produk-produknya telah memberi negara Timur Tengah itu peralatan lengkap buatan sendiri mulai dari radar dan elektro-optik hingga sistem peperangan elektronik dan telekomunikasi terenkripsi, satelit, sonar, dan sistem peperangan berbasis jaringan.

Sektor elektronik pertahanan juga berbagi beberapa pengetahuannya dengan ekonomi sipil, membantu Iran memecahkan masalah yang berasal dari sanksi Barat.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Berencana Bawa...
China Berencana Bawa Bakteri dari Luar Angkasa ke Bumi
Nvidia Memasok Chip...
Nvidia Memasok Chip ke Humain Arab Saudi untuk Pabrik AI
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Propaganda LGBTQ di...
Propaganda LGBTQ di Rusia, Apple Kena Denda Rp1,5 Miliar
India Kerahkan Tank...
India Kerahkan Tank Tempur T-72 Rusia untuk Melawan Pakistan
3 Fakta Joe Biden Terkena...
3 Fakta Joe Biden Terkena Kanker, Seberapa Parah Penyakitnya?
Rekomendasi
Ketua PC PMII Ciputat...
Ketua PC PMII Ciputat Fauzan Bahasuan Masa Bakti 2025–2026 Resmi Dilantik
Inkanas Jadi Juara Umum...
Inkanas Jadi Juara Umum di Kejurnas Karate Piala Ketum PB Forki III 2025
Benarkah Tak Bersyukur...
Benarkah Tak Bersyukur Sama dengan Kufur Nikmat? Begini Penjelasan Al Quran dan Hadis
Berita Terkini
Keseringan Menggunakan...
Keseringan Menggunakan Ponsel Diklaim Menyebabkan Kepala Tertunduk
Nama Baru Elon Musk...
Nama Baru Elon Musk di X Menyebabkan Kripto Tiba-tiba Melonjak
Heboh HP Tak Kasat Mata...
Heboh HP Tak Kasat Mata Viral di TikTok
Switch 2 Hadirkan Fitur...
Switch 2 Hadirkan Fitur Pencarian Joy Con 2 Mirip Apple Find My
China Berencana Bawa...
China Berencana Bawa Bakteri dari Luar Angkasa ke Bumi
Chatbot AI Grok Klaim...
Chatbot AI Grok Klaim Skeptisisme Holocaust Disebabkan Kesalahan Pemrograman
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved