Buang Limbah Nuklir ke Laut, Jepang Terima Ribuan Telepon Ancaman dari China

Senin, 28 Agustus 2023 - 20:51 WIB
loading...
Buang Limbah Nuklir ke Laut, Jepang Terima Ribuan Telepon Ancaman dari China
Jepang Terima Ribuan Telepon Ancaman dari China. FOTO/ AFP
A A A
TOKYO - Jepang mendesak China untuk menjamin keselamatan rakyatnya di Tiongkok setelah gelombang ancaman yang menargetkan bisnis di Jepang. Hal ini terjadi menyusul pelepasan air limbah radioaktif Fukushima ke Samudera Pasifik.

Jepang sebelumnya bersikeras bahwa pelepasan air yang diolah adalah aman dan pandangan tersebut didukung oleh pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun, China tetap menentang keras tindakan tersebut, yang dianggap mencemari laut dengan zat berbahaya dan melarang semua impor makanan laut Jepang.

Seperti dilansir dari AFP, Senin (28/8/2023), pemerintah Jepang menerbitkan data baru yang menunjukkan bahwa perairan Fukushima terus mencatat tingkat radioaktif dalam batas aman.

Seruan dari China mulai membanjiri bisnis Jepang pada hari Kamis ketika operator pembangkit listrik Tepco mulai melepaskan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Kelompok bisnis Jepang dari Tokyo hingga akuarium di Iwate utara melaporkan bahwa mereka mulai menerima begitu banyak panggilan telepon dari penelepon yang berbicara dalam bahasa China sehingga mereka mengalami kesulitan untuk beroperasi.

Diplomat senior Jepang yang bertanggung jawab atas urusan Asia dan Oseania, Hiroyuki Namazu, mengungkapkan kekecewaannya atas panggilan tersebut dan mengatakan kepada pejabat senior di kedutaan China di Tokyo untuk meminta rakyatnya tetap tenang.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang, kejadian serupa juga terjadi di seluruh fasilitas milik Jepang di China.

“Kami mendesak pemerintah China untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti menyerukan rakyatnya untuk bertindak dengan tenang, dan mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk menjamin keselamatan rakyat dan misi diplomatik Jepang di Tiongkok,” ujarnya.

Kedutaan Besar Tokyo bahkan mendesak warganya di Beijing untuk tidak berbicara keras dalam bahasa Jepang.

Seorang pengusaha Fukushima mengatakan kepada kantor berita Kyodo bahwa empat restoran dan toko kue miliknya telah menerima lebih dari 1.000 panggilan telepon sejak Jumat lalu, sebagian besar dari Tiongkok.

Walikota Fukushima, Hiroshi Kohata, dalam sebuah postingan di halaman Facebook-nya kemarin mengklaim bahwa balai kota menerima sekitar 200 panggilan serupa selama dua hari terakhir dan sekolah, restoran, dan hotel setempat juga menjadi sasarannya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2494 seconds (0.1#10.140)