Pengguna Aplikasi Seluler Menurun, Meta Luncurkan Threads Versi Web
loading...
A
A
A
LONDON - CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan meluncurkan platform Threads versi web yang dapat diakses melalu desktop atau laptop. Peluncuran threads versi web dilakukan dua bulan setelah peluncuran pertama aplikasi Threads yang bersejarah pada 6 Juli 2023.
Lima hari setelah peluncuran pertama, aplikasi yang dijuluki Pembunuh Twitter, diunduh lebih dari 100 juta pengguna. Jumlah pengguna yang terus anjlok memaksa Meta merilis merilis Threads versi web.
“Rekaman sebenarnya saat saya membuat Threads untuk web. Diluncurkan dalam beberapa hari ke depan,” tulis Mark Zuckerberg dalam postingan di Threads disertakan foto dirinya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Minggu (27/8/2023).
Meta mengklaim bahwa versi web terbaru akan memungkinkan pengguna untuk 'memposting Thread, melihat feed Anda, dan berinteraksi dengan Thread orang lain'. Namun akan memakan waktu beberapa minggu hingga pengalaman ini dapat disejajarkan dengan seluler.
BBC menyatakan bahwa untuk pertama kali pengiriman pesan langsung dan pengeditan profil belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, Dr Paul Carter, CEO GWS, mempertanyakan apakah peluncuran situs web akan cukup untuk mengubah tren penurunan Threads saat ini.
“Di dunia yang serba mobile, terutama ketika berhubungan dengan media sosial, patut dipertanyakan apakah peluncuran situs web akan mengubah nasib Threads. Eksodus massal dari satu platform ke platform lainnya belum terjadi,” katanya kepada MailOnline.
Threads pertama kali diluncurkan di tengah meningkatnya ketegangan dengan mantan CEO Twitter (X), Elon Musk. Musk menuduh Zuckerberg menciptakan aplikasi berbasis teks yang meniru dan menyatakan keprihatinan serius.
Namun, banyak yang berbondong-bondong menggunakan Threads setelah peluncuran seluler pertamanya. Mereka kecewa dengan perubahan drastis yang dilakukan Musk pada Twitter.
Bahkan, Musk secara kontroversial mengganti nama situs tersebut menjadi 'X'. Dia juga memperkenalkan batasan sementara pada berapa banyak postingan yang dapat dibaca pengguna di situs tersebut.
Meskipun demikian, X telah berhasil mempertahankan pengguna yang konsisten dari bulan Juli hingga Agustus. Untuk Threads, ceritanya berbeda, dengan sesi harian turun dari sekitar 4,7 di bulan Juli menjadi hanya 1,8 di pertengahan Agustus.
Pengungkapan ini muncul ketika aplikasi Zuckerberg menghadapi masalah tersendiri, termasuk kurangnya fungsi pencarian postingan. Kondisi ini ditambah ketidakmampuan untuk menghapus akun tanpa mengorbankan akun Instagram.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
Lima hari setelah peluncuran pertama, aplikasi yang dijuluki Pembunuh Twitter, diunduh lebih dari 100 juta pengguna. Jumlah pengguna yang terus anjlok memaksa Meta merilis merilis Threads versi web.
“Rekaman sebenarnya saat saya membuat Threads untuk web. Diluncurkan dalam beberapa hari ke depan,” tulis Mark Zuckerberg dalam postingan di Threads disertakan foto dirinya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Minggu (27/8/2023).
Meta mengklaim bahwa versi web terbaru akan memungkinkan pengguna untuk 'memposting Thread, melihat feed Anda, dan berinteraksi dengan Thread orang lain'. Namun akan memakan waktu beberapa minggu hingga pengalaman ini dapat disejajarkan dengan seluler.
BBC menyatakan bahwa untuk pertama kali pengiriman pesan langsung dan pengeditan profil belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, Dr Paul Carter, CEO GWS, mempertanyakan apakah peluncuran situs web akan cukup untuk mengubah tren penurunan Threads saat ini.
“Di dunia yang serba mobile, terutama ketika berhubungan dengan media sosial, patut dipertanyakan apakah peluncuran situs web akan mengubah nasib Threads. Eksodus massal dari satu platform ke platform lainnya belum terjadi,” katanya kepada MailOnline.
Threads pertama kali diluncurkan di tengah meningkatnya ketegangan dengan mantan CEO Twitter (X), Elon Musk. Musk menuduh Zuckerberg menciptakan aplikasi berbasis teks yang meniru dan menyatakan keprihatinan serius.
Namun, banyak yang berbondong-bondong menggunakan Threads setelah peluncuran seluler pertamanya. Mereka kecewa dengan perubahan drastis yang dilakukan Musk pada Twitter.
Bahkan, Musk secara kontroversial mengganti nama situs tersebut menjadi 'X'. Dia juga memperkenalkan batasan sementara pada berapa banyak postingan yang dapat dibaca pengguna di situs tersebut.
Meskipun demikian, X telah berhasil mempertahankan pengguna yang konsisten dari bulan Juli hingga Agustus. Untuk Threads, ceritanya berbeda, dengan sesi harian turun dari sekitar 4,7 di bulan Juli menjadi hanya 1,8 di pertengahan Agustus.
Pengungkapan ini muncul ketika aplikasi Zuckerberg menghadapi masalah tersendiri, termasuk kurangnya fungsi pencarian postingan. Kondisi ini ditambah ketidakmampuan untuk menghapus akun tanpa mengorbankan akun Instagram.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
(wib)