5 Pengobatan Medis Terkejam Sepanjang Masa, Nomor 4 Melubangi Kepala untuk Keluarkan Roh Jahat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lima pengobatan medis terkejam sepanjang masa di masa lalu menarik untuk disimak. Terutama, saat dunia kedokteran masih primitif dan belum berkembang seperti saat ini.
Menengok ke belakang, banyak perawatan medis di masa lalu yang mungkin tampak biadab, kejam, dan primitif bagi pemikiran modern. Pada masa di mana sedikitnya pemahaman tentang anatomi tubuh manusia, penyakit kerap dianggap sebagai hasil dari kekuatan setan atau hukuman para dewa.
Pengobatan medis terkejam juga tidak hanya berkembang di era primitif. Pada era modern juga kerap ditemukan sejumlah praktek melenceng karena kurangnya pengetahuan terhadap obat-obatan.
Karena itulah pengobatan di masa lalu nampak lebih kejam. Pengobatan medis terkejam ini tentu sudah dihapus di masa modern, mengingat bidang kedokteran terus berusaha untuk menemukan dan menggunakan teknologi canggih demi meningkatkan pengobatan masyarakat.
1. Menggunakan Kokain untuk Obat
Pada 1884, seorang dokter Australia, Carl Koller, menemukan bahwa beberapa tetes larutan kokain yang dioleskan ke kornea pasien bertindak sebagai anestesi topikal. Itu membuat mata tidak bergerak dan tidak peka terhadap rasa sakit, dan memperkecil resiko operasi mata.
Berita penemuan ini menyebar, dan kokain segera digunakan dalam operasi mata dan sinus. Dipasarkan sebagai pengobatan untuk sakit gigi, depresi, sinusitis, lesu, alkoholisme, dan impotensi, kokain segera dijual sebagai tonik, permen, bubuk dan bahkan digunakan dalam rokok.
Hal ini membuat banyak orang tidak perlu datang ke dokter untuk membelinya. Bahkan saking terkenalnya bahan ini sempat menjadi bahan utama pembuatan minuman terkenal, Coca-Cola. Hal tersebut lantas menimbulkan lebih dari 200 ribu pecandu di AS pada 1902. Bahan ini akhirnya distop peredarannya pada 1914 oleh Harrison Narcotic Act.
2. Pengobatan dengan Minyak Ular
Dilansir dari History, pengobatan medis terkejam selanjutnya ini sempat hadir di AS pada tahun 1800-an. Obat yang disebut dengan minyak ular ini disebut-sebut kaya akan omega 3 dan kerap digunakan untuk mengurangi peradangan seperti mengobati radang sendi dan radang kandung lendir.
Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskannya pada sendi yang nyeri. Namun FDA akhirnya bergerak dan mengkonfirmasi bahwa minyak ular itu tidaklah mengandung bisa ular. Sehingga para penjual minyak ular dianggap sebagai penipu tak bermoral.
Obat batuk aspirin ini mereka sasarkan untuk anak-anak yang menderita batuk atau sakit tenggorokan. Berkat itu, mulai muncul cerita negatif tentang efek samping heroin. Namun Bayer tetap memproduksi obat batuk ini sampai 1913. Sebelas tahun kemudian, FDA akhirnya melarang penggunaan heroin untuk obat-obatan.
4. Lobotomia Prefrontal
Walter Freeman yang menciptakan pengobatan Lobotomi Prefrontal menganggap bahwa dirinya mampu untuk menghilangkan rasa depresi pada manusia dengan memutus hubungan antara lobus frontal dan thalamus. Hal tersebut diyakini dapat menghilangkan penyakit emosi sesaat pada manusia.
Ketika Freeman melakukan beberapa percobaan pada mayat, akhirnya dia mencoba untuk melakukannya pada manusia hidup pada 1936. Meskipun sempat berhasil pada percobaan pertama, namun pasien-pasien berikutnya justru mengalami kegagalan dan bahkan mengalami kemunduran secara fisik dan emosional.
Sebanyak 15 persen meninggal, dan salah satu korban yang paling terkenal adalah Rosemary Kennedy, saudara perempuan John F. Kennedy. Saudari Presiden AS itu menjadi tidak berdaya dan menghabiskan sisa hidupnya dengan perawatan penuh.
5. Trepanasi tengkorak
Ketika pemikiran manusia masih primitif, terdapat sebuah pemikiran untuk membuat sebuah lubang baik itu dipaku atau disayat pada bagian kepala manusia untuk melepaskan roh jahat yang ada di dalam tubuh.
Pengobatan tersebut juga kerap digunakan untuk pengobatan kejang atau epilepsi, dan bahkan sakit kepala. Potongan kecil dari tengkorak kepala biasanya disimpan untuk menjadi jimat.
Praktik ini diklaim pernah terjadi di zaman Neolitikum dan buktinya ditemukan pada lukisan gua dan situs pemakaman kuno. Meskipun kedengarannya aneh di masa sekarang, perawatan tersebut dikatakan sebagai pengobatan yang umum dilakukan pada masa lalu di seluruh dunia.
Menengok ke belakang, banyak perawatan medis di masa lalu yang mungkin tampak biadab, kejam, dan primitif bagi pemikiran modern. Pada masa di mana sedikitnya pemahaman tentang anatomi tubuh manusia, penyakit kerap dianggap sebagai hasil dari kekuatan setan atau hukuman para dewa.
Pengobatan medis terkejam juga tidak hanya berkembang di era primitif. Pada era modern juga kerap ditemukan sejumlah praktek melenceng karena kurangnya pengetahuan terhadap obat-obatan.
Karena itulah pengobatan di masa lalu nampak lebih kejam. Pengobatan medis terkejam ini tentu sudah dihapus di masa modern, mengingat bidang kedokteran terus berusaha untuk menemukan dan menggunakan teknologi canggih demi meningkatkan pengobatan masyarakat.
5 Pengobatan Medis Terkejam Sepanjang Masa
Berikut ini lima pengobatan medis terkejam sepanjang masa yang mungkin tak pernah terbayangkan oleh orang-orang di masa sekarang.1. Menggunakan Kokain untuk Obat
Pada 1884, seorang dokter Australia, Carl Koller, menemukan bahwa beberapa tetes larutan kokain yang dioleskan ke kornea pasien bertindak sebagai anestesi topikal. Itu membuat mata tidak bergerak dan tidak peka terhadap rasa sakit, dan memperkecil resiko operasi mata.Berita penemuan ini menyebar, dan kokain segera digunakan dalam operasi mata dan sinus. Dipasarkan sebagai pengobatan untuk sakit gigi, depresi, sinusitis, lesu, alkoholisme, dan impotensi, kokain segera dijual sebagai tonik, permen, bubuk dan bahkan digunakan dalam rokok.
Hal ini membuat banyak orang tidak perlu datang ke dokter untuk membelinya. Bahkan saking terkenalnya bahan ini sempat menjadi bahan utama pembuatan minuman terkenal, Coca-Cola. Hal tersebut lantas menimbulkan lebih dari 200 ribu pecandu di AS pada 1902. Bahan ini akhirnya distop peredarannya pada 1914 oleh Harrison Narcotic Act.
2. Pengobatan dengan Minyak Ular
Dilansir dari History, pengobatan medis terkejam selanjutnya ini sempat hadir di AS pada tahun 1800-an. Obat yang disebut dengan minyak ular ini disebut-sebut kaya akan omega 3 dan kerap digunakan untuk mengurangi peradangan seperti mengobati radang sendi dan radang kandung lendir.Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskannya pada sendi yang nyeri. Namun FDA akhirnya bergerak dan mengkonfirmasi bahwa minyak ular itu tidaklah mengandung bisa ular. Sehingga para penjual minyak ular dianggap sebagai penipu tak bermoral.
3. Heroin untuk Menyembuhkan Batuk
Ketika Heroin diperkenalkan sebagai pengganti morfin pada akhir 1880-an, banyak peneliti yang menganggap bahwa bahan ini tidak membuat penggunanya ketagihan. Hingga akhirnya pada tahun 1898, Bayer yang merupakan perusahaan farmasi besar mulai memproduksi aspirin yang mengandung heroin.Obat batuk aspirin ini mereka sasarkan untuk anak-anak yang menderita batuk atau sakit tenggorokan. Berkat itu, mulai muncul cerita negatif tentang efek samping heroin. Namun Bayer tetap memproduksi obat batuk ini sampai 1913. Sebelas tahun kemudian, FDA akhirnya melarang penggunaan heroin untuk obat-obatan.
4. Lobotomia Prefrontal
Walter Freeman yang menciptakan pengobatan Lobotomi Prefrontal menganggap bahwa dirinya mampu untuk menghilangkan rasa depresi pada manusia dengan memutus hubungan antara lobus frontal dan thalamus. Hal tersebut diyakini dapat menghilangkan penyakit emosi sesaat pada manusia.Ketika Freeman melakukan beberapa percobaan pada mayat, akhirnya dia mencoba untuk melakukannya pada manusia hidup pada 1936. Meskipun sempat berhasil pada percobaan pertama, namun pasien-pasien berikutnya justru mengalami kegagalan dan bahkan mengalami kemunduran secara fisik dan emosional.
Sebanyak 15 persen meninggal, dan salah satu korban yang paling terkenal adalah Rosemary Kennedy, saudara perempuan John F. Kennedy. Saudari Presiden AS itu menjadi tidak berdaya dan menghabiskan sisa hidupnya dengan perawatan penuh.
5. Trepanasi tengkorak
Ketika pemikiran manusia masih primitif, terdapat sebuah pemikiran untuk membuat sebuah lubang baik itu dipaku atau disayat pada bagian kepala manusia untuk melepaskan roh jahat yang ada di dalam tubuh.Pengobatan tersebut juga kerap digunakan untuk pengobatan kejang atau epilepsi, dan bahkan sakit kepala. Potongan kecil dari tengkorak kepala biasanya disimpan untuk menjadi jimat.
Praktik ini diklaim pernah terjadi di zaman Neolitikum dan buktinya ditemukan pada lukisan gua dan situs pemakaman kuno. Meskipun kedengarannya aneh di masa sekarang, perawatan tersebut dikatakan sebagai pengobatan yang umum dilakukan pada masa lalu di seluruh dunia.
(dan)