Ilmuwan Temukan Jawaban Penyebab Tengkorak Paracas Memanjang
loading...
Tengkotak memanang Paracas. FOTO/ The Archaeologist
A
A
A
WAHYU BUDI SANTOSO - Ilmuwan temukan tengkorak berusia 2.000 tahun dari seorang prajurit Peru yang unik. Tengkorak ini ditemukan telah menyatu dengan logam dan menjadi salah satu contoh tertua di dunia dari sebuah operasi yang dilakukan di kepala manusia.
BACA JUGA - Ilmuwan Ungkap Bukti Suku Maya Pengguna Merkuri Tertua
Para ahli berpendapat bahwa deformasi tengkorak Paracas dilakukan dengan cara membungkus kepala bayi yang baru lahir dengan kain ketat atau menggunakan papan kayu.
Proses ini dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun, menyebabkan tulang tengkorak bayi tumbuh memanjang ke belakang.
Meskipun tujuan pasti dari praktik ini masih menjadi perdebatan, beberapa teori yang diajukan meliputi:
Tengkorak memanjang mungkin dianggap sebagai simbol status sosial yang tinggi atau sebagai tanda keanggotaan dalam kelompok elit.
Deformasi tengkorak bisa menjadi cara untuk membedakan satu kelompok sosial dari kelompok lainnya.
Tengkorak yang dimaksud adalah contoh tengkorak memanjang Peru, yang merupakan bentuk modifikasi tubuh kuno di mana anggota suku secara sengaja merusak tengkorak anak-anak dengan mengikat mereka dengan kain atau bahkan mengikat kepala di antara dua potong kayu untuk waktu yang lama.
“Ini adalah tengkorak memanjang Peru dengan logam yang ditanamkan secara operasi setelah kembali dari pertempuran, diperkirakan berasal dari sekitar 2000 tahun yang lalu. Salah satu koleksi kami yang paling menarik dan tertua," kata pejabat museum Osteologi, seperti dikutip oleh Dailymail.com.
Beberapa teori mengaitkan praktik ini dengan kepercayaan spiritual atau agama, mungkin sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan para dewa atau roh nenek moyang.
BACA JUGA - Ilmuwan Ungkap Bukti Suku Maya Pengguna Merkuri Tertua
Para ahli berpendapat bahwa deformasi tengkorak Paracas dilakukan dengan cara membungkus kepala bayi yang baru lahir dengan kain ketat atau menggunakan papan kayu.
Proses ini dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun, menyebabkan tulang tengkorak bayi tumbuh memanjang ke belakang.
Meskipun tujuan pasti dari praktik ini masih menjadi perdebatan, beberapa teori yang diajukan meliputi:
Tengkorak memanjang mungkin dianggap sebagai simbol status sosial yang tinggi atau sebagai tanda keanggotaan dalam kelompok elit.
Deformasi tengkorak bisa menjadi cara untuk membedakan satu kelompok sosial dari kelompok lainnya.
Tengkorak yang dimaksud adalah contoh tengkorak memanjang Peru, yang merupakan bentuk modifikasi tubuh kuno di mana anggota suku secara sengaja merusak tengkorak anak-anak dengan mengikat mereka dengan kain atau bahkan mengikat kepala di antara dua potong kayu untuk waktu yang lama.
“Ini adalah tengkorak memanjang Peru dengan logam yang ditanamkan secara operasi setelah kembali dari pertempuran, diperkirakan berasal dari sekitar 2000 tahun yang lalu. Salah satu koleksi kami yang paling menarik dan tertua," kata pejabat museum Osteologi, seperti dikutip oleh Dailymail.com.
Beberapa teori mengaitkan praktik ini dengan kepercayaan spiritual atau agama, mungkin sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan para dewa atau roh nenek moyang.
Lihat Juga :
