Mengenal Staking di Kripto, Cara Investasi Aset Digital yang Lebih Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masih banyak masyarakat Indonesia yang menyadari bahwa investasi aset kripto hanya dalam kegiatan jual dan/atau beli saja, atau biasa disebut trading. Kegiatan ini memang dianggap sangat fluktuatif, sehingga membuat banyak yang enggan untuk berinvestasi di dalamnya.
Padahal, menurut CCO Reku Robby , masih cara lain yang lebih condong stabil seperti contohnya staking. “Ini adalah salah satu cara mendapat pendapatan pasif yang rewards-nya bisa didapatkan tiap hari,” jelasnya.
Staking menjadi pilihan para investor kripto untuk mendapatkan passive income di tengah kondisi pasar yang minim pergerakan. Caranya, dengan mengunci token yang dimiliki pada periode waktu tertentu. Maka, investor akan mendapatkan reward atau imbalan.
Konsep staking ini mirip dengan deposito, dimana aset yang dimiliki investor akan dikunci pada periode waktu tertentu. Nantinya, investor akan mendapat imbal hasil berupa bunga dari aset yang dikunci tadi setiap harinya. Adapun besaran imbal hasil tergantung dari masing-masing aset.
Staking yang dikenal sebagai salah satu cara mendapat pendapat pasif yang cenderung lebih stabil ini dilihat Robby mampu memperluas kesempatan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada aset digital.
“Kami sudah lama menganalisa kegiatan staking di kripto. Termasuk berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (BAPPEBTI) untuk membentuk ruang lingkup kegiatan staking di awal Juni 2023 lalu,” ujarnya.
Menurut Robby, Reku yang merupakan platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia itu resmi jadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis untuk menjalankan staking dari BAPPEBTI.
BAPPEBTI, bersama Reku, melakukan banyak asesmen dari sejak 2022, mengenai bagaimana penanganan dalam pengawasan pelaksanaan mekanisme dan perlindungan terhadap konsumen untuk ruang lingkup kegiatan staking.
Dari sisi keamanan dan kenyamanan pengguna, Reku menurut Robby memberikan laporan staking dan unstaking secara streaming real-time setiap saat ke Bappebti untuk pengelolaan wallet staking di Reku.
“Kami juga memberikan transparansi di mana transaksi para pengguna dapat terlihat di blockchain melalui wallet address Reku (publicly verifiable by the users),” ungkapnya.
Staking secara internasional dipercaya menjadi salah satu cara mendukung perkembangan blockchain dan jaringannya. Dengan cara yang sama ini juga, investor bisa mendapatkan imbalan rewards yang terbilang cukup stabil dan tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Menurut data Reku, hampir 70% pengguna Reku yang sudah mencoba staking, menginvestasikan 100% koin yang mereka miliki ke dalam staking.
“Konsep ini mungkin terkesan masih cukup asing untuk banyak masyarakat. Tapi kami terus berupaya ambil memperluas pemahaman investasi kripto yang baik dan benar bagi khalayak umum, agar bisa lebih menyesuaikan tipe pribadi, kebutuhan, dan kemampuan setiap individu,” ujarnya.
Didirikan lebih dari lima tahun lalu, Reku merupakan salah satu pionir perusahaan Kripto di Indonesia dengan sekitar 500 ribu pengguna hingga saat ini. Reku juga merekrut Jesse Choi, suami dari aktrisMaudyAyunda.
Padahal, menurut CCO Reku Robby , masih cara lain yang lebih condong stabil seperti contohnya staking. “Ini adalah salah satu cara mendapat pendapatan pasif yang rewards-nya bisa didapatkan tiap hari,” jelasnya.
Staking menjadi pilihan para investor kripto untuk mendapatkan passive income di tengah kondisi pasar yang minim pergerakan. Caranya, dengan mengunci token yang dimiliki pada periode waktu tertentu. Maka, investor akan mendapatkan reward atau imbalan.
Konsep staking ini mirip dengan deposito, dimana aset yang dimiliki investor akan dikunci pada periode waktu tertentu. Nantinya, investor akan mendapat imbal hasil berupa bunga dari aset yang dikunci tadi setiap harinya. Adapun besaran imbal hasil tergantung dari masing-masing aset.
Staking yang dikenal sebagai salah satu cara mendapat pendapat pasif yang cenderung lebih stabil ini dilihat Robby mampu memperluas kesempatan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada aset digital.
“Kami sudah lama menganalisa kegiatan staking di kripto. Termasuk berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (BAPPEBTI) untuk membentuk ruang lingkup kegiatan staking di awal Juni 2023 lalu,” ujarnya.
Menurut Robby, Reku yang merupakan platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia itu resmi jadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis untuk menjalankan staking dari BAPPEBTI.
BAPPEBTI, bersama Reku, melakukan banyak asesmen dari sejak 2022, mengenai bagaimana penanganan dalam pengawasan pelaksanaan mekanisme dan perlindungan terhadap konsumen untuk ruang lingkup kegiatan staking.
Dari sisi keamanan dan kenyamanan pengguna, Reku menurut Robby memberikan laporan staking dan unstaking secara streaming real-time setiap saat ke Bappebti untuk pengelolaan wallet staking di Reku.
“Kami juga memberikan transparansi di mana transaksi para pengguna dapat terlihat di blockchain melalui wallet address Reku (publicly verifiable by the users),” ungkapnya.
Staking secara internasional dipercaya menjadi salah satu cara mendukung perkembangan blockchain dan jaringannya. Dengan cara yang sama ini juga, investor bisa mendapatkan imbalan rewards yang terbilang cukup stabil dan tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Menurut data Reku, hampir 70% pengguna Reku yang sudah mencoba staking, menginvestasikan 100% koin yang mereka miliki ke dalam staking.
“Konsep ini mungkin terkesan masih cukup asing untuk banyak masyarakat. Tapi kami terus berupaya ambil memperluas pemahaman investasi kripto yang baik dan benar bagi khalayak umum, agar bisa lebih menyesuaikan tipe pribadi, kebutuhan, dan kemampuan setiap individu,” ujarnya.
Didirikan lebih dari lima tahun lalu, Reku merupakan salah satu pionir perusahaan Kripto di Indonesia dengan sekitar 500 ribu pengguna hingga saat ini. Reku juga merekrut Jesse Choi, suami dari aktrisMaudyAyunda.
(dan)