Mengenal Bom Cluster, Senjata Kontroversi yang Punya Efek Mengerikan

Jum'at, 14 Juli 2023 - 23:37 WIB
loading...
Mengenal Bom Cluster,...
Bom cluster sering dikenal juga sebagai bom tandan, munisi tandan, atau bom curah. Penggunaan bom cluster menjadi kontroversi karena memiliki sebaran yang luas sehingga bisa mengancam penduduk sipil. Foto/The War Zone/Daily Mail
A A A
LONDON - Bom cluster sering dikenal juga sebagai bom tandan, munisi tandan, atau bom curah. Penggunaan bom cluster menjadi kontroversi karena memiliki sebaran yang luas sehingga bisa mengancam penduduk sipil.

Bom cluster terdiri dari banyak bom berukuran kecil sehingga memiliki sebaran area yang jauh lebih luas daripada satu ledakan bom terkonsentrasi. Kemampuan ini dianggap dianggap efektif menghancurkan target dalam satu area seperti pasukan infanteri, formasi artileri, dan konvoi truk militer.

Namun, ancaman lain yang tak kalah mengerikan adalah bom cluster meninggalkan jejak bahan peledak yang dapat mematikan bagi warga sipil. Sebab, bom yang tidak meledak dapat bertahan dalam waktu lama dan dikhawatirkan mengancam warga sipil yang mengetahuinya.



Bom cluster biasanya dijatuhkan dari pesawat terbang atau ditembakkan dari darat atau laut, terbuka di udara untuk melepaskan puluhan atau ratusan bom ini. Setelah dilepaskan, bom-bom kecil yang berada dalam bom cluster bisa menutupi area hingga seukuran beberapa lapangan sepak bola.
Mengenal Bom Cluster, Senjata Kontroversi yang Punya Efek Mengerikan


Siapa pun yang berada di area serangan bom cluster, baik militer maupun sipil, sangat mungkin terbunuh atau terluka parah. “Amunisi cluster mendapat julukan “hujan baja” karena efeknya yang intens dan meluas,” kata Mark Cancian, penasihat senior di Pusat Kajian Strategis dan Internasional dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (14/7/2023).

Cara Kerja Bom Cluster

Bom cluster terdiri dari tabung logam silinder, biasanya berbobot 1.000 pound atau 454 kg, yang ditembakkan dari darat atau udara. Saat bergerak melalui udara, tabung itu mulai berputar sebelum melepaskan isinya, biasanya sekitar 200 bom kecil, masing-masing panjangnya sekitar delapan inci.

Bom-bom ini jatuh ke tanah, terkadang dengan bantuan parasut, untuk mendelay ledakan sampai mengenai target. Sayangnya, sebagian besar bom gagal meledak saat mendarat dan bisa berpotensi menimbulkan bahaya yang mematikan di kemudian hari.



Sebagian kecil bom tidak meledak saat mendarat, biasanya saat bersentuhan dengan tanah lunak atau basah. Benda-benda ini dapat tetap berada di tanah dengan potensi meledak selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Spesifikasi Bom MK-84,...
Spesifikasi Bom MK-84, Bom Seberat 1 ton yang Dikirim Trump untuk Israel
Fogvid-24 Senjata Kimia...
Fogvid-24 Senjata Kimia Berbentuk Kabut Diklaim Menyelimuti AS
OpenAI Bantu AS Memproduksi...
OpenAI Bantu AS Memproduksi Drone Canggih Berbahaya
Rudal Hipersonik Rusia...
Rudal Hipersonik Rusia Diuji Coba, Kekuatan Ledakannya Bikin Takut Eropa
Sukses Luncurkan Rudal...
Sukses Luncurkan Rudal Hipersonik, India Disejajarkan dengan Rusia dan AS
India Uji Coba Rudal...
India Uji Coba Rudal Hipersonik, Ini Speknya
Bangsa Romawi Kuno Lebih...
Bangsa Romawi Kuno Lebih Awal Menggunakan Senjata Pemusnah Massal
Potret Kehidupan Masyarakat...
Potret Kehidupan Masyarakat Hiroshima-Nagasaki sebelum Dijatuhi Bom Atom oleh Amerika
Ancaman Bom Palsu Bertebaran...
Ancaman Bom Palsu Bertebaran di Medsos, Jagat Maya India Siaga 1
Rekomendasi
Adies Kadir Harap Mutasi...
Adies Kadir Harap Mutasi Besar-besaran Hakim Benahi Lembaga Peradilan
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
Perilaku Justin Bieber...
Perilaku Justin Bieber di Coachella Meresahkan, Buat Orang di Sekitarnya Ketakutan
Berita Terkini
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
7 jam yang lalu
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 hari yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
1 hari yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
2 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
2 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
2 hari yang lalu
Infografis
Mengenal Gereja Alcala...
Mengenal Gereja Alcala Spanyol yang Dibeli Muhammadiyah 3 Juta Euro
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved