Pendiri OpenAI Bikin Startup Energi Nuklir Oklo, Target Gaet Investasi Rp75 Triliun

Rabu, 12 Juli 2023 - 20:12 WIB
loading...
Pendiri OpenAI Bikin...
Pendiri OpenAI Sam Altman bikin startup energi nuklir yang diklaim aman. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pendiri OpenAI Sam Altman punya mainan baru. Masih ada hubungannya dengan kecerdasan buatan atau AI. Tapi, tidak berhubungan dengan ChatGPT.

Altman baru saja membawa perusahaan mikroreaktor nuklir bernama Oklo untuk go public atau IPO. Targetnya, startup tersebut akan IPO pada 2024 mendatang lewat konsorsium SPAC dan AltC. Acquisition Corp, perusahaan yang didirikan oleh Altman dan Michael Klein, mantan CEO Perbankan Global di Citigroup.

Oklo mencoba meniru proses fisi nuklir yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir, dengan reaktor yang jauh lebih kecil. Oklo didirikan pada 2013 oleh Caroline Cochran, yang saat ini menjabat sebagai chief operating officer Oklo, dan Jacob DeWitte, CEO-nya.

Altman terlibat pada 2013 ketika dia bertemu DeWitte dan Cochran, yang akhirnya kemudian bergabung dengan Y Combinator, akselerator startup terkenal di mana Altman menjadi presidennya saat itu, menurut CNBC.

Sejauh ini, perusahaan telah mengumpulkan sekitar USD50 juta, kata DeWitte kepada Fortune.

Data dari situs pelacakan kesepakatan Pitchbook menunjukkan Oklo juga menerima sekitar USD420.000 dalam bentuk uang hibah dari Departemen Energi AS.

Pada IPO tahun depan, perusahaan tersebut menargetkan tambahan investasi senilai USD500 juta atau Rp75 triliun yang menurut Oklo akan digunakan untuk membangun mikroreaktor pertamanya.

“Menjadi perusahaan publik akan membantu kami menarik jenis investasi yang tepat, dan pada skala yang lebih besar," kata DeWitte.
Oklo memiliki visi bahwa teknologi mikroreaktornya akan ditempatkan di dalam pembangkit listrik yang lebih kecil, yang menurut rendering di situs webnya terlihat seperti pondok pegunungan Eropa Utara, yang akan menghasilkan tenaga nuklir tanpa menghasilkan limbah nuklir.

Jika hipotesis mereka terbukti, reaktor nuklir yang lebih kecil ini akan dapat beroperasi tanpa pengawasan manusia yang konstan. Pembangkit listrik Oklo dirancang untuk dibangun di lokasi terpencil, sehingga aman bagi manusia.

DeWitte mengatakan bahwa Oklo melihat peluang menjanjikan untuk menggamit 2 pelanggan potensial. Yang pertama adalah di fasilitas seperti pusat data/data center atau pangkalan militer yang ingin memperluas kapasitas daya mereka tetapi tidak memiliki akses langsung ke jaringan listrik yang ada.



Yang kedua adalah sebagai solusi baru untuk membantu perusahaan memenuhi tujuan dekarbonisasi mereka. Oklo telah mendapatkan izin dari Departemen Energi untuk membangun mikroreaktor pertamanya di Laboratorium Nasional Idaho, pusat penelitian nuklir di negara bagian tersebut, yang diharapkan bakal aktif pada2026atau2027.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)