Cara Asyik Bikin Konten Viral di Medsos ala CocoBit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zaman sekarang, media sosial bukan saatnya jadi sekedar pajangan! Dengan segala fitur kreatifnya, media sosial didesain khusus agar pengguna bisa mengekspresikan diri sesuka hati. Semua orang bisa menunjukkan sisi gila, keahlian, ilmu, sampai curhatan dari hati terdalam. BACA JUGA - Tragis! Hilang 4 Tahun Lalu, Indonesia Baru Ribut Cari Harta Karun
Menariknya, menurut survei dari Harris Polls dan Lego pada anak-anak berusia 8-12 tahun di Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok, ternyata 1 dari 3 anak bercita-cita untuk membangun karir sebagai Youtuber. Sebanyak 18% anak-anak tersebut juga bercita-cita menjadi vlogger. Artinya, generasi muda akan berlomba-lomba untuk membuat konten viral agar bisa menjadi terkenal. BACA JUGA - Harta Karun Berceceran, Perairan ASEAN Sampai Indonesia Jadi Incaran
Media sosial seperti Instagram dan Youtube memang bisa menjadi ladang uang dengan monetisasi konten dan kolaborasi sponsor dengan brand. Anak muda dari berbagai latar belakang dan umur bisa menjadi kaya dan populer dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contohnya, pendapatan Ria Ricis yang mencapai Rp1,2 miliar atau Atta Halilintar yang mencapai Rp4,9 miliar per tahun. Sukses di banyak platform, keduanya baru berusia 25 tahun, loh!
Tidak heran, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai macam konten membanjiri lini masa kita. Semakin lama, kita semakin haus konten. Buktinya saja, setiap harinya, ada satu juta video yang ditonton via TikTok, lebih dari 95 juta foto yang di-upload ke Instagram, lebih dari 500 juta tweet di Twitter, dan lebih dari 350 juta foto yang di-upload ke Facebook! Namun, dari sekian banyak konten ini, hanya kurang dari 1% yang bisa viral!
Dengan jumlah sebesar itu, bagaimana cara membuat konten viral dan unik di zaman now? Apa saja yang diperlukan? Nah, ini 5 tips penting yang perlu kamu catat!
1. Riset dan bahas topik spesifik
Di Indonesia, banyak topik-topik ‘tersembunyi’ yang sebetulnya memiliki basis penggemar yang besar. Bahkan di media sosial, sebaiknya kamu justru menghindari konten yang terlalu umum, karena tentu persaingannya pun akan lebih berat dan kontenmu jadi kehilangan identitas.
Ketika mau bikin konten, coba temukan niche atau kategori audience yang ingin kamu sasar. Di tahun 2020, Indonesia sudah punya 160 juta pengguna media sosial, sehingga setiap topik berpotensi punya ratusan ribu hingga jutaan peminat! Semakin spesifik nichenya, semakin sedikit kompetitor kamu!
Misalnya, jumlah konten viral berupa prank atau review makanan mungkin sudah terlalu banyak. Kamu bisa coba konten lain yang lebih spesifik, misalnya tips-tips budidaya tanaman hias di rumah sendiri. Konten ini makin banyak dicari selama pandemi berlangsung, jadi kamu bisa memanfaatkan kesempatan emas tersebut.
2. Jadi yang Pertama Membawa Tren Terbaru
Jadilah orang pertama yang menirukan atau bahkan menciptakan tren terbaru di media sosial. Salah satu caranya adalah, kamu perlu perhatikan tren budaya pop yang sedang ada. Apakah sedang ada lagu, film, drakor, anime, atau topik hangat di Twitter yang sedang ramai diperbincangkan? Bila ada, coba buat konten yang berkaitan dengan tren-tren tersebut. Kamu bisa reka ulang adegannya atau bikin meme versi dirimu bareng teman-teman.
Bila kamu belum punya ide, selalu bisa adaptasi konten luar negeri kok. Coba lihat Youtuber, artis Tiktok, atau akun Twitter kocak luar negeri, dan cek konten paling viralnya. Nah, kamu bisa ‘lokalisasi’ ke dalam Bahasa Indonesia untuk audience-mu!
3. Konten yang Viral Membangkitkan Emosi
Bayangkan konten viral yang kamu tahu. Nggak melulu soal kualitas produksi, salah satu ciri utama konten viral adalah membangkitkan emosi. Hal-hal yang membangkitkan emosi merupakan hal-hal yang akan lebih membekas di ingatan, dan akan lebih mendorong orang untuk saling berbagi. Berdasarkan hasil studi, iklan yang membangkitkan emosi bisa meningkatkan penjualan sampai 31%, sementara iklan berdasarkan fakta saja hanya meningkatkan sebesar 16%.
Emosi yang dimaksud bisa berupa rasa senang, takjub, kekesalan, kesedihan, haru, penasaran, dan gemas. Untuk yang haru dan takjub misalnya, kamu bisa menceritakan kerja kerasmu dalam mengejar, latihan, atau menciptakan sesuatu dari awal sampai akhirnya berhasil. Untuk rasa gemas atau senang, kamu bisa menunjukkan video tingkah laku hewan peliharaan atau anak kecil yang sedang berulah.
Ingat bottle cap challenge? Ketika semua orang berusaha membuka tutup botol dengan tendangan kaki, coba lakukan challenge ini dengan pakai hidung bersama keponakan atau oma dan opa! Dijamin kontenmu bakal unik, segar, dan lucu!
4. Rajin Analisa Data
Intuisi memang penting dalam proses membuat konten viral. Namun, jangan hanya mau viral cuma dari satu konten saja. Untuk setiap konten yang dibuat, lihat kembali data penontonnya. Baik itu Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, atau Youtube, menganalisa data penonton bisa memberikan gambaran soal konten mana yang disukai dan tidak, analisis demografi audience, sampai waktu terbaik untuk posting.
Pantaulah terus dashboard kamu. Data-data ini bisa kamu jadikan basis untuk buat konten selanjutnya! Selanjutnya, kamu bisa testing dengan bereksperimen bermacam-macam format dan topik. Lihat hasilnya, dan ulangi sampai kamu dapat formula yang tepat!
5. Konsisten Bikin Konten
Kunci utama untuk bikin konten viral di platform manapun adalah dengan mengunggah foto atau video secara konsisten. Banyak platform media sosial yang mengutamakan keviralan lebih mementingkan kreator ketimbang pengguna. Konten yang viral adalah konten yang di-share ulang oleh banyak orang. Namun, konten yang punya kesempatan viral, adalah konten dari kreator yang konsisten posting. Makanya, platform seperti Youtube misalnya memberikan rekomendasi atau kesempatan viral lebih banyak bagi kreator yang bisa selalu upload, terutama dengan ide-ide baru!
Supaya ide tidak mampet, kamu juga bisa mengikuti challenge mingguan dari Fruitamin Cocobit. Mereka akan memberikan berbagai inspirasi #SegarBerkonten dan challenge menarik, seperti video tebak harga takjil, sampai mengirimkan tebak-tebakan receh yang kamu punyai. Ini merupakan kesempatan baik buat bereksperimen dan mencoba bikin konten yang viral, dan berkesempatan untuk mendapat hadiah dari Cocobit juga, lho!
Menariknya, menurut survei dari Harris Polls dan Lego pada anak-anak berusia 8-12 tahun di Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok, ternyata 1 dari 3 anak bercita-cita untuk membangun karir sebagai Youtuber. Sebanyak 18% anak-anak tersebut juga bercita-cita menjadi vlogger. Artinya, generasi muda akan berlomba-lomba untuk membuat konten viral agar bisa menjadi terkenal. BACA JUGA - Harta Karun Berceceran, Perairan ASEAN Sampai Indonesia Jadi Incaran
Media sosial seperti Instagram dan Youtube memang bisa menjadi ladang uang dengan monetisasi konten dan kolaborasi sponsor dengan brand. Anak muda dari berbagai latar belakang dan umur bisa menjadi kaya dan populer dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contohnya, pendapatan Ria Ricis yang mencapai Rp1,2 miliar atau Atta Halilintar yang mencapai Rp4,9 miliar per tahun. Sukses di banyak platform, keduanya baru berusia 25 tahun, loh!
Tidak heran, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai macam konten membanjiri lini masa kita. Semakin lama, kita semakin haus konten. Buktinya saja, setiap harinya, ada satu juta video yang ditonton via TikTok, lebih dari 95 juta foto yang di-upload ke Instagram, lebih dari 500 juta tweet di Twitter, dan lebih dari 350 juta foto yang di-upload ke Facebook! Namun, dari sekian banyak konten ini, hanya kurang dari 1% yang bisa viral!
Dengan jumlah sebesar itu, bagaimana cara membuat konten viral dan unik di zaman now? Apa saja yang diperlukan? Nah, ini 5 tips penting yang perlu kamu catat!
1. Riset dan bahas topik spesifik
Di Indonesia, banyak topik-topik ‘tersembunyi’ yang sebetulnya memiliki basis penggemar yang besar. Bahkan di media sosial, sebaiknya kamu justru menghindari konten yang terlalu umum, karena tentu persaingannya pun akan lebih berat dan kontenmu jadi kehilangan identitas.
Ketika mau bikin konten, coba temukan niche atau kategori audience yang ingin kamu sasar. Di tahun 2020, Indonesia sudah punya 160 juta pengguna media sosial, sehingga setiap topik berpotensi punya ratusan ribu hingga jutaan peminat! Semakin spesifik nichenya, semakin sedikit kompetitor kamu!
Misalnya, jumlah konten viral berupa prank atau review makanan mungkin sudah terlalu banyak. Kamu bisa coba konten lain yang lebih spesifik, misalnya tips-tips budidaya tanaman hias di rumah sendiri. Konten ini makin banyak dicari selama pandemi berlangsung, jadi kamu bisa memanfaatkan kesempatan emas tersebut.
2. Jadi yang Pertama Membawa Tren Terbaru
Jadilah orang pertama yang menirukan atau bahkan menciptakan tren terbaru di media sosial. Salah satu caranya adalah, kamu perlu perhatikan tren budaya pop yang sedang ada. Apakah sedang ada lagu, film, drakor, anime, atau topik hangat di Twitter yang sedang ramai diperbincangkan? Bila ada, coba buat konten yang berkaitan dengan tren-tren tersebut. Kamu bisa reka ulang adegannya atau bikin meme versi dirimu bareng teman-teman.
Bila kamu belum punya ide, selalu bisa adaptasi konten luar negeri kok. Coba lihat Youtuber, artis Tiktok, atau akun Twitter kocak luar negeri, dan cek konten paling viralnya. Nah, kamu bisa ‘lokalisasi’ ke dalam Bahasa Indonesia untuk audience-mu!
3. Konten yang Viral Membangkitkan Emosi
Bayangkan konten viral yang kamu tahu. Nggak melulu soal kualitas produksi, salah satu ciri utama konten viral adalah membangkitkan emosi. Hal-hal yang membangkitkan emosi merupakan hal-hal yang akan lebih membekas di ingatan, dan akan lebih mendorong orang untuk saling berbagi. Berdasarkan hasil studi, iklan yang membangkitkan emosi bisa meningkatkan penjualan sampai 31%, sementara iklan berdasarkan fakta saja hanya meningkatkan sebesar 16%.
Emosi yang dimaksud bisa berupa rasa senang, takjub, kekesalan, kesedihan, haru, penasaran, dan gemas. Untuk yang haru dan takjub misalnya, kamu bisa menceritakan kerja kerasmu dalam mengejar, latihan, atau menciptakan sesuatu dari awal sampai akhirnya berhasil. Untuk rasa gemas atau senang, kamu bisa menunjukkan video tingkah laku hewan peliharaan atau anak kecil yang sedang berulah.
Ingat bottle cap challenge? Ketika semua orang berusaha membuka tutup botol dengan tendangan kaki, coba lakukan challenge ini dengan pakai hidung bersama keponakan atau oma dan opa! Dijamin kontenmu bakal unik, segar, dan lucu!
4. Rajin Analisa Data
Intuisi memang penting dalam proses membuat konten viral. Namun, jangan hanya mau viral cuma dari satu konten saja. Untuk setiap konten yang dibuat, lihat kembali data penontonnya. Baik itu Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, atau Youtube, menganalisa data penonton bisa memberikan gambaran soal konten mana yang disukai dan tidak, analisis demografi audience, sampai waktu terbaik untuk posting.
Pantaulah terus dashboard kamu. Data-data ini bisa kamu jadikan basis untuk buat konten selanjutnya! Selanjutnya, kamu bisa testing dengan bereksperimen bermacam-macam format dan topik. Lihat hasilnya, dan ulangi sampai kamu dapat formula yang tepat!
5. Konsisten Bikin Konten
Kunci utama untuk bikin konten viral di platform manapun adalah dengan mengunggah foto atau video secara konsisten. Banyak platform media sosial yang mengutamakan keviralan lebih mementingkan kreator ketimbang pengguna. Konten yang viral adalah konten yang di-share ulang oleh banyak orang. Namun, konten yang punya kesempatan viral, adalah konten dari kreator yang konsisten posting. Makanya, platform seperti Youtube misalnya memberikan rekomendasi atau kesempatan viral lebih banyak bagi kreator yang bisa selalu upload, terutama dengan ide-ide baru!
Supaya ide tidak mampet, kamu juga bisa mengikuti challenge mingguan dari Fruitamin Cocobit. Mereka akan memberikan berbagai inspirasi #SegarBerkonten dan challenge menarik, seperti video tebak harga takjil, sampai mengirimkan tebak-tebakan receh yang kamu punyai. Ini merupakan kesempatan baik buat bereksperimen dan mencoba bikin konten yang viral, dan berkesempatan untuk mendapat hadiah dari Cocobit juga, lho!
(wbs)