PBB Siap Membahas Masalah Teknologi AI pada 18 Juli
loading...
A
A
A
TORONTO - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( DK PBB) untuk pertama kalinya akan mengadakan diskusi tentang kecerdasan buatan (AI) bulan ini.
Perwakilan Tetap PBB, Barbara Woodward, mengatakan Inggris Raya sangat bersemangat dan menantikan untuk mengadakan diskusi tentang AI.
Woodward mengatakan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly akan memimpin pertemuan DK PBB pada 18 Juli dengan pengarahan dari pakar AI internasional dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.
Dia mengatakan Inggris bertujuan untuk memeriksa potensi ancaman yang ditimbulkan oleh AI terhadap perdamaian dan keamanan internasional serta manfaat dan utilitasnya.
Menyadari bahwa AI bukanlah biang keladinya, ia mengatakan manusia yang menggunakannya, mengarahkannya dan bisa melihat risikonya.
"Jadi itu sebabnya kita perlu membahasnya di Dewan Keamanan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ), AntĂłnio Guterres mengeluarkan peringatan tentang bahaya kecerdasan buatan dan menyerukan pembentukan badan pengawas.
"Peringatan tentang bentuk kecerdasan buatan terbaru - AI generatif - cukup mengkhawatirkan,''
"Para ilmuwan dan pakar telah menyerukan dunia untuk bertindak, menyatakan AI sebagai ancaman nyata bagi umat manusia yang sebanding dengan risiko perang nuklir. Kita harus menanggapi peringatan itu dengan serius," kata Guterres pada konferensi pers di New York, seperti dilansir dari Xinhua
Guterres mempresentasikan laporan tentang PBB yang membuat rekomendasi tentang cara menangani AI di seluruh dunia dan mengumumkan rencana untuk membentuk badan penasehat tingkat tinggi tentang masalah ini.
Dia juga mendukung pembentukan otoritas regulasi, tetapi tidak dapat dibuat olehnya sendiri, tetapi dengan kerja sama negara-negara anggota PBB.
Perwakilan Tetap PBB, Barbara Woodward, mengatakan Inggris Raya sangat bersemangat dan menantikan untuk mengadakan diskusi tentang AI.
Woodward mengatakan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly akan memimpin pertemuan DK PBB pada 18 Juli dengan pengarahan dari pakar AI internasional dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.
Dia mengatakan Inggris bertujuan untuk memeriksa potensi ancaman yang ditimbulkan oleh AI terhadap perdamaian dan keamanan internasional serta manfaat dan utilitasnya.
Menyadari bahwa AI bukanlah biang keladinya, ia mengatakan manusia yang menggunakannya, mengarahkannya dan bisa melihat risikonya.
"Jadi itu sebabnya kita perlu membahasnya di Dewan Keamanan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ), AntĂłnio Guterres mengeluarkan peringatan tentang bahaya kecerdasan buatan dan menyerukan pembentukan badan pengawas.
"Peringatan tentang bentuk kecerdasan buatan terbaru - AI generatif - cukup mengkhawatirkan,''
"Para ilmuwan dan pakar telah menyerukan dunia untuk bertindak, menyatakan AI sebagai ancaman nyata bagi umat manusia yang sebanding dengan risiko perang nuklir. Kita harus menanggapi peringatan itu dengan serius," kata Guterres pada konferensi pers di New York, seperti dilansir dari Xinhua
Guterres mempresentasikan laporan tentang PBB yang membuat rekomendasi tentang cara menangani AI di seluruh dunia dan mengumumkan rencana untuk membentuk badan penasehat tingkat tinggi tentang masalah ini.
Dia juga mendukung pembentukan otoritas regulasi, tetapi tidak dapat dibuat olehnya sendiri, tetapi dengan kerja sama negara-negara anggota PBB.
(wbs)