Waspada Pencurian Data Pribadi Berkedok Customer Care Bodong di Medsos

Sabtu, 24 Juni 2023 - 07:45 WIB
loading...
A A A
Pada awalnya, Jalaludin belum sadar bila itu penipuan. Kala itu posisinya tengah panik lantaran takut listriknya mati.

"Posisi saya lagi panik karna ini di toko takutnya keburu mati listrik soalnya dari kemarin udah bunyi si kwh nya itu Saya laporan lagi ke penipu @nomf12 yang saya anggap pln asli," tuturnya.

Saat itu Jalaludin pun berbicara kepada penipu agar dikembalikan dana Rp90 ribu yang sudah dibelikan token sebanyak 3 kali.

Akun yang diduga penipu tersebut berkata bahwa pengembalian dana harus lewat ATM. Akhirnya Jalaludin meminjam ATM sang kakak. Dia meminta yang memiliki ATM harus di telepon, karena ada transaksi di telepon. “Saya masih belum sadar ini penipuan," jelas Jalaludin

Setelah uang ditransfer, Jalaludin makin panik dan disuruh mencari ATM lain untuk pengembalian dana ke nomor rekening lain. Jadi, saldo sang kakak diinfokan penipu akan dikirim ke nomor rekening kedua.

“Posisi masih telponan sama si penipu, saya lari-lari nyari nomer atm ke 2 tapi ga ada yang punya juga karna atm ke dua nominal nya harus balance sama rekening pertama yaitu Rp1.399.000, tapi ga ada semua rekening yang saya tanyain kosong semua saldonya. Udah cape2 lari nyari atm saya ngeh saya liat lagi postingan awal yang saya mention @pln_123 Ternyata yang bales bukan @pln_123 tapi si penipu @nomf12," ungkap Jalaludin yang akhirnya tersadar bahwa dia menjadi korban penipuan.



Mengenai kasus penipuan tersebut, Kominfo melalui situs resminya menjelaskan, bahwa salah satu modus penipuan berupa phising, dilakukan oleh oknum yang mengaku dari lembaga resmi, dengan menggunakan email telepon atau pesan teks.

Jadi, seolah-olah akun tersebut lembaga resminya, tapi sebetulnya mereka ingin menggali agar korban memberikan data pribadi untuk kejahatan, atau data-data sensitif untuk mengakses akun penting yang mengakibatkan pencurian identitas hingga kerugian.

Karena itu, Kominfo menyarankan, masyarakat harus teliti membaca dengan benar dan melihat secara seksama isi dari SMS maupun email apakah benar pengirimnya berasal dariinstitusiasli.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)