Begini Cara XL Axiata Gunakan Jaringan 5G Sebagai Solusi untuk Smart City
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masih banyak yang bingung apa sebenarnya kegunaan jaringan 5G di Indonesia. Nah, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menegaskan bahwa 5G akan berdampak besar terhadap pembangunan smart city atau kota pintar.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Enterprise Business Officer XL Axiata Feby Sallyanto, yang menyebut implementasi program smart city dapat lebih diakselerasi lewat 5G sehingga akan sangat membantu pemerintah daerah.
XL Axiata menawarkan solusi 5G untuk smart city itu lewat unit bisnis XL Axiata Business Solutions (XLABS). “Salah satu target utama XLABS tahun ini adalah sektor pemerintahan.
“Kami ingin membantu pemerintah daerah untuk menciptakan kota cerdas melalui solusi dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya, Rabu (21/6).
Keunggulan Jaringan 5G untuk Smart City
Feby mengatakan, 5G dikenal sebagai jaringan yang jauh lebih baik dibandingkan 4G LTE karena beberapa sebab. “Mulai kecepatan transfer data hingga 20Gbps, tingkat latensi rendah hingga 1ms, peningkatan kapasitas pengguna hingga satu juta active connections per kilometer persegi, serta carrier-grade security,” ujarnya.
Dengan keunggulan teknis tersebut, Feby menyebut 5G akan mampu secara maksimal mendukung perangkat penunjang utama solusi digital terutama untuk teknologi Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), Virtual/Augmented Reality (VR/AR), Streaming, serta Cloud Computing.
“Solusi digital tersebut bisa diterapkan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah di berbagai aspek,” ungkapnya.
Ia mencontohkan untuk mendukung layanan publik. “Dengan penerapan teknologi data terkait berbagai persoalan di lapangan yang sangat banyak bisa diolah secara akurat dan real-time. Solusi ini akan sangat membantu pemerintah daerah dalam memutuskan suatu kebijakan secara cepat dan tepat,” beber Feby lagi.
Jaringan 5G juga berhubungan erat dengan Internet of Things (Iot) yang sudah digunakan oleh XLABS dengan sejumlah pemerintah daerah. Mulai dari DKI Jakarta hingga Kota Bengkulu.
”Teknologi IoT bisa dipakai pemerintah daerah untuk memaksimalkan kinerja di sektor-sektor seperti digital signage, penanggulangan banjir, pemeliharaan fasilitas publik, optimalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU), hingga pemantauan lalu lintas menggunakan CCTV dimana seluruh solusi tersebut terintegrasi dalam satu dashboard,” ujar Feby.
Teknologi IoT untuk Flood Monitoring atau Pemantauan Banjir di DKI Jakarta menggunakan sensor radar yang dapat memantau banjir, mengukur ketinggian air, kecepatan arus serta kondisi pompa untuk diproses dan dianalisis sesuai parameter yang ditentukan.
Dengan begitu, data-data di lapangan yang disajikan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dalam penanganan bencana banjir.
Bahkan, sistem Pengendali Banjir Jakarta Smart City (JSC) dengan dukungan XLABS tersebut telah berhasil menjuarai ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Award 2022 kategori E-Science.
Sementara itu, di Kota Bengkulu, XLABS turut mendukung program smart city sejak 2021 dengan menerapkan antara lain penerangan jalan umum berbasis IoT.
“Dengan digitalisasi, operasional penerangan jalan bisa berlangsung secara efisien dan efektif, meliputi waktu menyala dan padam, tingkat kecerahan lampu, hingga penggunaan energinya,”tutupFeby.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Enterprise Business Officer XL Axiata Feby Sallyanto, yang menyebut implementasi program smart city dapat lebih diakselerasi lewat 5G sehingga akan sangat membantu pemerintah daerah.
XL Axiata menawarkan solusi 5G untuk smart city itu lewat unit bisnis XL Axiata Business Solutions (XLABS). “Salah satu target utama XLABS tahun ini adalah sektor pemerintahan.
“Kami ingin membantu pemerintah daerah untuk menciptakan kota cerdas melalui solusi dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya, Rabu (21/6).
Keunggulan Jaringan 5G untuk Smart City
Feby mengatakan, 5G dikenal sebagai jaringan yang jauh lebih baik dibandingkan 4G LTE karena beberapa sebab. “Mulai kecepatan transfer data hingga 20Gbps, tingkat latensi rendah hingga 1ms, peningkatan kapasitas pengguna hingga satu juta active connections per kilometer persegi, serta carrier-grade security,” ujarnya.Dengan keunggulan teknis tersebut, Feby menyebut 5G akan mampu secara maksimal mendukung perangkat penunjang utama solusi digital terutama untuk teknologi Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), Virtual/Augmented Reality (VR/AR), Streaming, serta Cloud Computing.
“Solusi digital tersebut bisa diterapkan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah di berbagai aspek,” ungkapnya.
Ia mencontohkan untuk mendukung layanan publik. “Dengan penerapan teknologi data terkait berbagai persoalan di lapangan yang sangat banyak bisa diolah secara akurat dan real-time. Solusi ini akan sangat membantu pemerintah daerah dalam memutuskan suatu kebijakan secara cepat dan tepat,” beber Feby lagi.
Jaringan 5G juga berhubungan erat dengan Internet of Things (Iot) yang sudah digunakan oleh XLABS dengan sejumlah pemerintah daerah. Mulai dari DKI Jakarta hingga Kota Bengkulu.
”Teknologi IoT bisa dipakai pemerintah daerah untuk memaksimalkan kinerja di sektor-sektor seperti digital signage, penanggulangan banjir, pemeliharaan fasilitas publik, optimalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU), hingga pemantauan lalu lintas menggunakan CCTV dimana seluruh solusi tersebut terintegrasi dalam satu dashboard,” ujar Feby.
Teknologi IoT untuk Flood Monitoring atau Pemantauan Banjir di DKI Jakarta menggunakan sensor radar yang dapat memantau banjir, mengukur ketinggian air, kecepatan arus serta kondisi pompa untuk diproses dan dianalisis sesuai parameter yang ditentukan.
Dengan begitu, data-data di lapangan yang disajikan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dalam penanganan bencana banjir.
Bahkan, sistem Pengendali Banjir Jakarta Smart City (JSC) dengan dukungan XLABS tersebut telah berhasil menjuarai ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Award 2022 kategori E-Science.
Sementara itu, di Kota Bengkulu, XLABS turut mendukung program smart city sejak 2021 dengan menerapkan antara lain penerangan jalan umum berbasis IoT.
“Dengan digitalisasi, operasional penerangan jalan bisa berlangsung secara efisien dan efektif, meliputi waktu menyala dan padam, tingkat kecerahan lampu, hingga penggunaan energinya,”tutupFeby.
(dan)