China Bikin Rekor Baru, Luncurkan 41 Satelit Sekaligus dalam Satu Roket
loading...
China menorehkan rekor baru dengan meluncurkan 41 satelit dalam satu roket saat peluncuran dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di China utara pada 15 Juni 2023. Foto/ CSGT
A
A
A
BEIJING - China kembali menorehkan rekor baru dalam peluncuran satelit ke orbit Bumi pada 15 Juni 2023. Beijing berhasil meluncurkan 41 satelit sekaligus menggunakan satu roket dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di China utara.
Dikutip dari laman Space, Sabtu (17/6/2023), sebanyak 41 satelit kecil dilepaskan ke orbit Bumi menggunakan roket Long March 2D. Satelit yang diluncurkan adalah satelit Jilin-1 GF06A0 1-30, Jilin-1GF03D 19-26, HEGS-1 dan Jilin-1 PT02A01/02 untuk perusahaan satelit penginderaan jauh komersial China, Changguang Satellite (CGST).
Peluncuran tersebut memecahkan rekor China sebelumnya yang berhasil meluncurkan 26 satelit dalam satu peluncuran. China dalam peluncuran itu menggunakan roket Lijian 1 yang dikembangkan oleh perusahaan komersial CAS Space.
Baca juga; China Luncurkan 26 Satelit Sekaligus dengan Roket Bahan Bakar Padat
Namun, rekor peluncuran satelit terbanyak masih dipegang SpaceX yang berhasil mengirimkan 143 satelit menggunakan roket Transporter-1 pada Januari 2021. Bagi China ini adalah peluncuran yang ke-24 tahun ini dari rencana peluncuran 200 pesawat ruang angkasa sepanjang tahun 2023.
Sebanyak 41 satelit yang diluncurkan China menambah konstelasi penginderaan jauh komersial CGST Jilin-1. CGST bertujuan untuk menempatkan lebih dari 300 satelit di orbit pada tahun 2025, lebih dari dua kali lipat dari rencana sebelumnya untuk meluncurkan 138 satelit Jilin-1 pada akhir tahun itu.
Satelit Jilin-1 Gaofen 06A17-18 berukuran kecil, ringan, untuk penginderaan jauh optik beresolusi tinggi yang juga dikenal sebagai satelit Golden Bauhinia 37-38. Mereka adalah bagian dari konstelasi Bauhinia Emas yang direncanakan oleh Grup Sains dan Teknologi Dirgantara Hong Kong.
HEGS-1 adalah satelit yang dikembangkan bersama oleh CGST dan Aerospace (Xinjiang) Science and Technology Research Institute Co., Ltd. Ini adalah satelit pertama untuk konstelasi yang berfokus untuk membantu perkembangan sosial Xinjiang dan pembangunan proyek Sabuk dan Jalan.
Baca juga; Peluncuran Pertama Arianespace Sukses, Gunakan Roket Soyuz Berisi 34 Satelit OneWeb
Satelit PT02A01 dan 02 dijelaskan oleh CGST sebagai satelit penginderaan jauh berbiaya rendah, berkapasitas tinggi, beresolusi tinggi yang membawa beban komunikasi laser yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Mereka akan digunakan untuk memverifikasi teknologi komunikasi antar-satelit dan satelit-ke-darat berkecepatan tinggi.
CGST adalah produsen dan operator satelit yang berbasis di Jilin di Tiongkok timur laut, terpisah dari institut di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Roket Long March 2D setinggi 41 meter dapat membawa 1.300 kilogram muatan ke orbit sinkron matahari setinggi 700 kilometer. Misi tersebut merupakan peluncuran ke-25 yang membawa satelit Jilin-1.
Dikutip dari laman Space, Sabtu (17/6/2023), sebanyak 41 satelit kecil dilepaskan ke orbit Bumi menggunakan roket Long March 2D. Satelit yang diluncurkan adalah satelit Jilin-1 GF06A0 1-30, Jilin-1GF03D 19-26, HEGS-1 dan Jilin-1 PT02A01/02 untuk perusahaan satelit penginderaan jauh komersial China, Changguang Satellite (CGST).
Peluncuran tersebut memecahkan rekor China sebelumnya yang berhasil meluncurkan 26 satelit dalam satu peluncuran. China dalam peluncuran itu menggunakan roket Lijian 1 yang dikembangkan oleh perusahaan komersial CAS Space.
Baca juga; China Luncurkan 26 Satelit Sekaligus dengan Roket Bahan Bakar Padat
Namun, rekor peluncuran satelit terbanyak masih dipegang SpaceX yang berhasil mengirimkan 143 satelit menggunakan roket Transporter-1 pada Januari 2021. Bagi China ini adalah peluncuran yang ke-24 tahun ini dari rencana peluncuran 200 pesawat ruang angkasa sepanjang tahun 2023.
Sebanyak 41 satelit yang diluncurkan China menambah konstelasi penginderaan jauh komersial CGST Jilin-1. CGST bertujuan untuk menempatkan lebih dari 300 satelit di orbit pada tahun 2025, lebih dari dua kali lipat dari rencana sebelumnya untuk meluncurkan 138 satelit Jilin-1 pada akhir tahun itu.
Satelit Jilin-1 Gaofen 06A17-18 berukuran kecil, ringan, untuk penginderaan jauh optik beresolusi tinggi yang juga dikenal sebagai satelit Golden Bauhinia 37-38. Mereka adalah bagian dari konstelasi Bauhinia Emas yang direncanakan oleh Grup Sains dan Teknologi Dirgantara Hong Kong.
HEGS-1 adalah satelit yang dikembangkan bersama oleh CGST dan Aerospace (Xinjiang) Science and Technology Research Institute Co., Ltd. Ini adalah satelit pertama untuk konstelasi yang berfokus untuk membantu perkembangan sosial Xinjiang dan pembangunan proyek Sabuk dan Jalan.
Baca juga; Peluncuran Pertama Arianespace Sukses, Gunakan Roket Soyuz Berisi 34 Satelit OneWeb
Satelit PT02A01 dan 02 dijelaskan oleh CGST sebagai satelit penginderaan jauh berbiaya rendah, berkapasitas tinggi, beresolusi tinggi yang membawa beban komunikasi laser yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Mereka akan digunakan untuk memverifikasi teknologi komunikasi antar-satelit dan satelit-ke-darat berkecepatan tinggi.
CGST adalah produsen dan operator satelit yang berbasis di Jilin di Tiongkok timur laut, terpisah dari institut di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Roket Long March 2D setinggi 41 meter dapat membawa 1.300 kilogram muatan ke orbit sinkron matahari setinggi 700 kilometer. Misi tersebut merupakan peluncuran ke-25 yang membawa satelit Jilin-1.
(wib)
Lihat Juga :
