Autonomus Multi Robot Drone Bergerak Tanpa Tabrakan

Sabtu, 25 Juli 2020 - 10:07 WIB
loading...
Autonomus Multi Robot...
Foto/dok
A A A
PARA insinyur di Universitas Teknologi California (Caltech), Amerika Serikat, telah merancang metode kontrol berbasis data baru untuk beberapa robot di ruang berantakan dan tidak terpetakan. Kontrol ini berfungsi menghindari tabrakan antara robot yang satu dengan yang lain.

Menyelaraskan gerakan multirobot merupakan masalah robotik mendasar dengan berbagai aplikasi, mulai dari pencarian, penyelamatan, hingga kontrol autonomus kendaraan. Berbagai perusahaan mobil dan pesawat juga sedang mengembangkan sistem autonomus pada kendaraan agar dapat menyesuaikan formasi di lingkungan yang tidak terpetakan.

Ada dua tantangan utama untuk menyelaraskan gerakan multirobot. Pertama adalah robot yang bergerak di lingkungan baru sehingga harus membuat keputusan sendiri tentang lintasan yang akan dilewati. Kedua adalah jumlah robot yang semakin banyak membuat interaksinya semakin kompleks dan lebih rentan terhadap benturan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Profesor Aerospace Bren, Soon-Jo Chung dan Yisong Yue, profesor ilmu komputasi dan matematika, mengembangkan algoritma gerak multirobot. Mereka melakukan penelitian bersama Benjamin Riviere (mahasiswa pascasarjana Caltech), Wolfgang Honig (sarjana postdoctoral) dan Guanya Shi (mahasiswa pascasarjana). Mereka membuat algoritma perencanaan gerak multirobot yang disebut Global to Local SafeAutonomy Synthesis atau disingkat GLAS. Artinya, robot akan menerima seluruh rangkaian informasi secara lengkap tapi hanya bersifat lokal. (Baca: Stealth Cleaner, Robot Pembersih Jaring di Laut)

Selain itu, para peneliti mengembangkan Neural Swarm. Ini adalah kontrol pelacak multirobot yang ditambahkan untuk mempelajari interaksi aerodinamik kompleks dalam penerbangan jarak dekat. “Pekerjaan kami menunjukkan beberapa hasil yang menjanjikan dalam mengatasi masalah keamanan, ketahanan, dan skalabilitas dari kecerdasan buatan (AI) secara konvensional untuk perencanaan gerakan multirobot menggunakan GLAS dan kontrol jarak dekat pada beberapa drone,” kata Chung, dikutip dari Techxplore.

Saat menggunakan GLAS dan Neural Swarm, sebuah robot tidak membutuhkan gambaran lengkap dan komprehensif dari lingkungan yang dilaluinya. Ia juga tidak akan mengambil jalan yang akan dilalui robot lain. Justru sebaliknya, robot akan belajar bagaimana menavigasi area secara cepat (sepersekian detik) dan memasukkan informasi baru ke dalam model pembelajaran. (Baca juga: Kemegahan Hagia Sophia Kembali terpancar dengan Salat Jumat Pertama)

Setiap robot dalam satu kelompok hanya membutuhkan informasi tentang lingkungan lokalnya. Perhitungan desentralisasi setiap robot dapat membentuk pola pikirnya sendiri dan membuatnya lebih mudah untuk meningkatkan jumlah robot dalam satu kelompok.

“Proyek-proyek ini menunjukkan potensi untuk mengintegrasikan metode pembelajaran mesin modern ke dalam perencanaan dan kontrol multiagen, serta mengungkap arah baru yang menarik dalam penelitian tentang pembelajaran mesin,” kata Yue.

Chung dan Yue menerapkan GLAS dan Neural Swarm pada kelompok quadcopter hingga 16 drone ketika melakukan uji sistem baru. Mereka menerbangkan drone di area terbuka di Pusat Teknologi dan Sistem Autonomus (CAST) Caltech. (Baca juga: Usai Memesan Minuman, Seorang Pengunjung Warkop Tiba-tiba Meninggal)

Tim menemukan bahwa GLAS dapat mengungguli algoritma perencanaan gerak multirobot mutakhir sebesar 20% dalam berbagai kasus. Sementara itu, Neural Swarm secara signifikan mengungguli pengontrol komersial yang tidak dapat mempertimbangkan interaksi aerodinamik.

Interaksi aerodinamik meliputi kesalahan pelacakan, metrik kunci yang merupakan cara drone mengorientasi diri dan melacak posisi yang diinginkan dalam ruang tiga dimensi, serta penggunaan kontrol baru. Ini sangat diperlukan untuk mencegah benturan antar-drone saat terbang di udara. (Fandy)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Drone Gaza Dikenalkan,...
Drone Gaza Dikenalkan, Iran Pamerkan Kecanggihannya
Langit Indonesia Dinilai...
Langit Indonesia Dinilai Siap Jadi Panggung Drone Canggih
Ancol Sambut Tahun Baru...
Ancol Sambut Tahun Baru 2025 dengan Pertunjukan 1000 Drone
OpenAI Bantu AS Memproduksi...
OpenAI Bantu AS Memproduksi Drone Canggih Berbahaya
Taiwan Gunakan Drone...
Taiwan Gunakan Drone Buatan AS, China Jatuhkan Sanksi Skydo
DJI Tuduh AS Tanpa Malu...
DJI Tuduh AS Tanpa Malu Jiplak Teknologi Drone Militer China
Lebih Mematikan, Ahli...
Lebih Mematikan, Ahli Yakin Drone Gantikan Peran Militer di Medan Perang
Lagi Tren, Memancing...
Lagi Tren, Memancing Ikan Menggunakan Drone
AS Beri Sanksi 2 Perusahaan...
AS Beri Sanksi 2 Perusahaan Teknologi China Akibat Bantu Rusia
Rekomendasi
Keutamaan Surat Al Anam,...
Keutamaan Surat Al Anam, Dijaga Malaikat hingga Memudahkan Segala Urusan
Sinetron Kau Ditakdirkan...
Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Tayang Perdana di RCTI, Pemain dan Kru Gelar Syukuran
Nonton Tenis ATP Barcelona...
Nonton Tenis ATP Barcelona Open 2025! Streaming di VISION+
Berita Terkini
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
8 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
10 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
11 jam yang lalu
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
12 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Rabu 16 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
1 hari yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved