Sadel Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Makam Wanita Tua Xinjiang
loading...

Temuan sadel berusia 2.700 tahun di makam tua. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Sebuah tim peneliti internasional telah menemukan pelana tertua di dunia, di situs penggalian Xinjiang, wilayah barat Tiongkok. Sadel itu ditemukan dari dalam makam seorang wanita, di Pemakaman Yanghai.
Dilansir dari South China Morning Post, pelana itu sudah berusia 2.700 tahun dan menegaskan bahwa Xinjiang memainkan peran penting dalam sejarah menunggang kuda, selama milenium pertama SM.
"Sadel dari Yanghai saat ini berdiri di awal sejarah pembuatan sadel," menurut sejumlah penulis yang berasal dari Swiss, China, Jerman, Inggris dan Rusia, dikutip dari laman itu, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Penemuan Harta Karun di China Bikin Heboh, Ada 13.000 Artefak Perunggu, Emas, dan Giok
Saat penggalian makam dilakukan, ditemukan pada wanita itu mengenakan mantel kulit, celana wol, dan sepatu bot kulit pendek. Sedang sebagian besar pakaiannya sudah membusuk.
"Makam itu juga berisi cangkir tembikar tangan, pita wol yang dikepang, sisa-sisa kain wol, dan pelana kulit yang diletakkan di pantatnya seolah-olah dia duduk di atasnya," sambungnya.
Sadel itu memiliki elemen dasar yang mirip dengan yang masih digunakan saat ini. Sadel itu memiliki dua bantalan berbentuk oval dengan empat elemen pendukung di sudut-sudut dan saluran tengahnya.
Bantal terbuat dari kulit sapi dan diisi dengan campuran rambut rusa dan unta, serta jerami. Diduga, pelana itu dibuat antara 727BC dan 396BC. Pelana ini lebih tua dari yang ditemukan dari situs budaya Pazyryk Scythian.
Baca juga: Penemuan Makam Kuno Berusia 1.000 Tahun di China, Terbuat dari Batu Bata Berisi 3 Jenazah
Sadel scythian paling awal tanggal antara abad ke-5 dan ke-3 SM. Penemuan baru berarti sadel Yanghai "Mei mendahului semua pelana Scythian yang diselidiki dan diterbitkan sejauh ini.
Makam-makam di Yanghai yang berada di 43 km (27 mil) tenggara Turpan Modern, diyakini berasal dari orang-orang dari budaya Subeixi, yang berasal dari 3.000 tahun yang lalu.
Dilansir dari South China Morning Post, pelana itu sudah berusia 2.700 tahun dan menegaskan bahwa Xinjiang memainkan peran penting dalam sejarah menunggang kuda, selama milenium pertama SM.
"Sadel dari Yanghai saat ini berdiri di awal sejarah pembuatan sadel," menurut sejumlah penulis yang berasal dari Swiss, China, Jerman, Inggris dan Rusia, dikutip dari laman itu, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Penemuan Harta Karun di China Bikin Heboh, Ada 13.000 Artefak Perunggu, Emas, dan Giok
Saat penggalian makam dilakukan, ditemukan pada wanita itu mengenakan mantel kulit, celana wol, dan sepatu bot kulit pendek. Sedang sebagian besar pakaiannya sudah membusuk.
"Makam itu juga berisi cangkir tembikar tangan, pita wol yang dikepang, sisa-sisa kain wol, dan pelana kulit yang diletakkan di pantatnya seolah-olah dia duduk di atasnya," sambungnya.
Sadel itu memiliki elemen dasar yang mirip dengan yang masih digunakan saat ini. Sadel itu memiliki dua bantalan berbentuk oval dengan empat elemen pendukung di sudut-sudut dan saluran tengahnya.
Bantal terbuat dari kulit sapi dan diisi dengan campuran rambut rusa dan unta, serta jerami. Diduga, pelana itu dibuat antara 727BC dan 396BC. Pelana ini lebih tua dari yang ditemukan dari situs budaya Pazyryk Scythian.
Baca juga: Penemuan Makam Kuno Berusia 1.000 Tahun di China, Terbuat dari Batu Bata Berisi 3 Jenazah
Sadel scythian paling awal tanggal antara abad ke-5 dan ke-3 SM. Penemuan baru berarti sadel Yanghai "Mei mendahului semua pelana Scythian yang diselidiki dan diterbitkan sejauh ini.
Makam-makam di Yanghai yang berada di 43 km (27 mil) tenggara Turpan Modern, diyakini berasal dari orang-orang dari budaya Subeixi, yang berasal dari 3.000 tahun yang lalu.
(san)
Lihat Juga :