Apple Tolak dan Hapus 1,6 Juta Pengajuan Aplikasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apple menolak 1,6 juta pengajuan aplikasi di App Store, hal itu terungkap bedasarkan Laporan Transparansi App Store tahun 2022.
Laporan ini diterbitkan Apple bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara pengembang dan pelanggan.
Selain itu laporan komprehensif tersebut dapat memberikan informasi detail penghapusan aplikasi, penghentian developer, dan permintaan penghapusan dari pemerintah.
Penolakan dan penghapusan aplikasi menjadi hal yang paling disorot lantaran jumlahnya yang cukup besar. Sepanjang tahun 2022, total ada 1.679.694 aplikasi yang ditolak di App Store.
Kebanyakan penolakan ini terjadi karena pelanggaran Pedoman Peninjauan App Store. Masalah terkait kinerja merupakan yang paling umum dengan total 1.018.415 penolakan.
Kategori pelanggaran lainnya termasuk masalah keselamatan 92.598 aplikasi, bisnis 152.391, desain 212.464, hukum 441.972, dan alasan lainnya 79.736 aplikasi.
Namun disisi lain ada sekitar 253.466 aplikasi yang kemudian berhasil mendapat persetujuan setelah penolakan awal.
Selain penolakan, laporan juga menunjukkan aplikasi yang dihapus di App Store. Tercatat ada 186.195 aplikasi yang dihanguskan dari layanan Apple tersebut.
Kategori lima besar paling banyak dipimpin oleh aplikasi game (38.883), kemudian disusul utilitas (20.045), bisnis (16.997), pendidikan (16.509), dan gaya hidup (15.171).
Kebanyakan hal ini terjadi karena pelanggaran pedoman khusus tentang desain dan penipuan, demikian dikutip dari Gizmochina, Senin (22/5/2023).
App Store yang dirilis sejak tahun 2008 lalu telah berkembang pesat setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya aplikasi dan pengembang yang mendftar ke layanan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apple telah mencapai jumlah aplikasi 1.783.232 yang terdaftar pada layanan App Store.
Tak hanya itu, jumlah pengembang juga fantastis dengan total 36.974.015 developer. Angka ini tentunya masih berpeluang terus naik di masa mendatang. Hal ini mengingat perangkat iOS sangat diminati oleh masyarakat global.
Laporan ini diterbitkan Apple bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara pengembang dan pelanggan.
Selain itu laporan komprehensif tersebut dapat memberikan informasi detail penghapusan aplikasi, penghentian developer, dan permintaan penghapusan dari pemerintah.
Penolakan dan penghapusan aplikasi menjadi hal yang paling disorot lantaran jumlahnya yang cukup besar. Sepanjang tahun 2022, total ada 1.679.694 aplikasi yang ditolak di App Store.
Kebanyakan penolakan ini terjadi karena pelanggaran Pedoman Peninjauan App Store. Masalah terkait kinerja merupakan yang paling umum dengan total 1.018.415 penolakan.
Kategori pelanggaran lainnya termasuk masalah keselamatan 92.598 aplikasi, bisnis 152.391, desain 212.464, hukum 441.972, dan alasan lainnya 79.736 aplikasi.
Namun disisi lain ada sekitar 253.466 aplikasi yang kemudian berhasil mendapat persetujuan setelah penolakan awal.
Selain penolakan, laporan juga menunjukkan aplikasi yang dihapus di App Store. Tercatat ada 186.195 aplikasi yang dihanguskan dari layanan Apple tersebut.
Kategori lima besar paling banyak dipimpin oleh aplikasi game (38.883), kemudian disusul utilitas (20.045), bisnis (16.997), pendidikan (16.509), dan gaya hidup (15.171).
Kebanyakan hal ini terjadi karena pelanggaran pedoman khusus tentang desain dan penipuan, demikian dikutip dari Gizmochina, Senin (22/5/2023).
App Store yang dirilis sejak tahun 2008 lalu telah berkembang pesat setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya aplikasi dan pengembang yang mendftar ke layanan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apple telah mencapai jumlah aplikasi 1.783.232 yang terdaftar pada layanan App Store.
Tak hanya itu, jumlah pengembang juga fantastis dengan total 36.974.015 developer. Angka ini tentunya masih berpeluang terus naik di masa mendatang. Hal ini mengingat perangkat iOS sangat diminati oleh masyarakat global.
(wbs)