Pendiri ChatGPT Sam Altman Ingin Agar AI Diregulasi, Kenapa?

Jum'at, 19 Mei 2023 - 18:32 WIB
loading...
Pendiri ChatGPT Sam...
Sam Altman mengaku perkembangan AI bisa berdampak buruk jika tidak diregulasi. Foto: Reuters
A A A
JAKARTA - Sam Altman, CEO OpenAI , perusahaan di belakang ChatGPT , ingin agar kecerdasan buatan (AI) diatur. Maksudnya, ada regulasinya. Jika tidak, ia khawatir bisa berdampak buruk pada dunia.

Hal tersebut disampaikan Sam Altman saat bersaksi di depan anggota parlemen AS belum lama ini.

Dalam hitungan bulan, beberapa model AI telah memasuki pasar. Altman mengatakan harus ada divisi baru yang dibentuk untuk melisensikan perusahaan AI.

Menurutnya, ChatGPT dan program serupa lainnya dapat membuat jawaban pertanyaan yang sangat manusiawi. Tetapi juga bisa sangat tidak akurat.

Altman, 38, yang perusahaannya jadi perusahaan AI terpopuler di dunia saat ini, menjadi semacam jubir terhadap teknologi AI.

Saat bersaksi di depan komite Senat AS, Altman mengakui bahwa perkembangan AI kedepannya punya banyak risiko. Karena itu, ia setuju bahwa teknologi ini harus diatur atau ada aturannya.

“Saya pikir jika teknologi ini digunakan dengan cara yang salah, bisa berdampak besar. Kami ingin bersuara tentang itu,” kata Altman. “Kami ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah hal itu terjadi,” tambahnya.

Dia juga mengakui dampak AI terhadap ekonomi, termasuk kemungkinan bahwa teknologi AI dapat menggantikan beberapa pekerjaan, yang menyebabkan PHK di bidang tertentu.

“Akan ada dampak pada lapangan kerja. Kami mencoba menjelaskannya dengan sangat jelas,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah “perlu mencari tahu bagaimana pihaknya ingin memitigasi hal itu”.

Altman menambahkan, bagaimanapun, bahwa dia “sangat optimis tentang betapa hebatnya pekerjaan di masa depan (dengan AI)”.
Beberapa senator berpendapat undang-undang baru diperlukan untuk memudahkan orang menuntut OpenAI.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2720 seconds (0.1#10.140)