Elon Musk Diam-diam Kembangkan AI yang Lebih Pintar dari ChatGPT
loading...
A
A
A
NEW YORK - Elon Musk diam-diam melakukan pengembangan besar-besaran terhadap kecerdasan buatan (AI), setelah dirinya menolak keras teknologi tersebut.
Hal ini dilakukannya setelah menandatangani permohonan penangguhan pengembangan AI selama setengah tahun pada beberapa pekan lalu.
Seperti dilansir dari Insider Rabu, 12 April 2023, Elon Musk melalui Twitter, baru-baru ini dilaporkan telah membeli 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) dalam upaya nyata untuk masuk ke dalam ledakan AI generatif.
Meskipun disebut untuk apa Twitter akan menggunakan GPU, Februari lalu Musk melaporkan ingin membuat chatbot AI yang akan menyaingi ChatGPT OpenAI .
Langkah tersebut akan cocok dengan ambisi yang dinyatakan Musk untuk membangun Twitter menjadi SuperApps. Selain itu, baru-baru ini Twitter juga dilaporkan menarik para peneliti dari lab DeepMind AI Google yang terkenal.
Langkah Musk yang seolah berupaya mengembangkan kecerdasan buatan diam-diam menunjukkan bahwa asumsi pendiri LinkedIn sekaligus teman satu Circle Musk, Reid Hoffman tampaknya benar.
Beberapa waktu lalu, Hoffman mengatakan bahwa beberapa eksekutif ingin menghentikan pengembangan AI demi kepentingan mereka sendiri. Elon Musk adalah salah satu orangnya.
Bisa dikatakan, pembelian Twitter atas GPU tersebut pasti akan mencerminkan percepatan investasi AI. Lebih jelasnya, GPU tersebut kemungkinan menghabiskan jutaan dolar bagi Twitter yang disebut sedang melakukan penghematan.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, Microsoft memberi tahu dunia bahwa mereka membangun superkomputer yang mencakup 10.000 GPU jumlah yang sama dengan yang baru saja dibeli Twitter khusus untuk penggunaan OpenAI.
Perlu diketahui, belakangan waktu terakhir, Musk semakin kritis terhadap OpenAI. Ia menyerang perusahaan kecerdasan buatan tersebut dengan mempermasalahkan tingkat transparansinya. Musk juga menyebut sistem OpenAI sebagai monopoli perusahaan yang kejam.
Meski menyerang OpenAI, Musk memiliki sejarah dengan perusahaan. Musk tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut mendirikan OpenAI, dimulai sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba bersama dengan Sam Altman, Hoffman, dan Peter Thiel pada tahun 2015.
Baca Juga
Hal ini dilakukannya setelah menandatangani permohonan penangguhan pengembangan AI selama setengah tahun pada beberapa pekan lalu.
Seperti dilansir dari Insider Rabu, 12 April 2023, Elon Musk melalui Twitter, baru-baru ini dilaporkan telah membeli 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) dalam upaya nyata untuk masuk ke dalam ledakan AI generatif.
Meskipun disebut untuk apa Twitter akan menggunakan GPU, Februari lalu Musk melaporkan ingin membuat chatbot AI yang akan menyaingi ChatGPT OpenAI .
Langkah tersebut akan cocok dengan ambisi yang dinyatakan Musk untuk membangun Twitter menjadi SuperApps. Selain itu, baru-baru ini Twitter juga dilaporkan menarik para peneliti dari lab DeepMind AI Google yang terkenal.
Langkah Musk yang seolah berupaya mengembangkan kecerdasan buatan diam-diam menunjukkan bahwa asumsi pendiri LinkedIn sekaligus teman satu Circle Musk, Reid Hoffman tampaknya benar.
Beberapa waktu lalu, Hoffman mengatakan bahwa beberapa eksekutif ingin menghentikan pengembangan AI demi kepentingan mereka sendiri. Elon Musk adalah salah satu orangnya.
Bisa dikatakan, pembelian Twitter atas GPU tersebut pasti akan mencerminkan percepatan investasi AI. Lebih jelasnya, GPU tersebut kemungkinan menghabiskan jutaan dolar bagi Twitter yang disebut sedang melakukan penghematan.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, Microsoft memberi tahu dunia bahwa mereka membangun superkomputer yang mencakup 10.000 GPU jumlah yang sama dengan yang baru saja dibeli Twitter khusus untuk penggunaan OpenAI.
Perlu diketahui, belakangan waktu terakhir, Musk semakin kritis terhadap OpenAI. Ia menyerang perusahaan kecerdasan buatan tersebut dengan mempermasalahkan tingkat transparansinya. Musk juga menyebut sistem OpenAI sebagai monopoli perusahaan yang kejam.
Meski menyerang OpenAI, Musk memiliki sejarah dengan perusahaan. Musk tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut mendirikan OpenAI, dimulai sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba bersama dengan Sam Altman, Hoffman, dan Peter Thiel pada tahun 2015.
(wbs)