Rusia Diduga Danai Perusahaan IT Lakukan Serangan Cyber kepada Inggris

Rabu, 05 April 2023 - 14:18 WIB
loading...
Rusia Diduga Danai Perusahaan IT Lakukan Serangan Cyber kepada Inggris
Ilustrasi serangan cyber. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Rusia diduga mendanai perusahaan IT untuk melakukan serangan cyber kepada Inggris. Tidak hanya Rusia, negara China, Iran, dan Korea Utara juga terdeteksi melakukan serangan serupa.

Dilansir dari The Guardian, hal ini diungkapkan oleh unit peretasan ofensif Inggris, National Cyber Force (NCF), dalam sebuah makalah resmi Responsible Cyber Power in Practice.

"NCF adalah operasi gabungan antara agen mata-mata GCHQ dan Kementerian Pertahanan. Ini pertama kalinya kemampuan serangan cyber Inggris dikelompokkan dalam satu unit yang diakui," tulis laman itu, dikutip Rabu (5/4/2023).


Dikatakan, serangan cyber itu terorganisir dengan baik. Namun, seperti apa serangan cyber itu masih samar.

Rusia, China, Iran dan Korea Utara semuanya dianggap mempromosikan kelompok peretas yang bertujuan mencuri rahasia politik dan perdagangan online, atau terlibat dalam serangan pemerasan ransomware online, di mana penjahat dunia maya mengendalikan sistem perusahaan dan menuntut pembayaran besar untuk memulihkannya.

"Rincian operasional masih samar, meskipun NCF mengatakan terlibat dalam teknik untuk merusak perdagangan peretas Rusia, China dan lainnya yang disponsori negara dan dalam gangguan teknis," jelasnya.

Dugaan itu didasari oleh kebocoran file dari Moskow beberapa waktu lalu. Dikatakan, agen mata-mata Rusia menugaskan sebuah perusahaan IT, NTC Vulkan, untuk mengembangkan alat cyberwarfare yang bertujuan untuk menurunkan jaringan infrastruktur dan menjelajahi internet untuk mencari kerentanan.



NCF mengatakan, bisa melumpuhkan kemampuan cyber musuh. Namun, sering kali tindakan yang diambil adalah menurunkan kemampuan mereka memperoleh, menganalisis, dan mengeksploitasi informasi yang mereka butuhkan.

"Ini menggambarkan ini sebagai doktrin efek kognitif, yang dengannya diharapkan mempengaruhi persepsi lawan tentang lingkungan operasi dan melemahkan kemampuan mereka untuk merencanakan dan melakukan kegiatan secara efektif," pungkasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2746 seconds (0.1#10.140)