Ilmuwan Yakin Kecanggihan Kecerdasan Buatan Akan Hancurkan Peradaban Manusia

Kamis, 30 Maret 2023 - 07:49 WIB
loading...
Ilmuwan Yakin Kecanggihan Kecerdasan Buatan Akan Hancurkan Peradaban Manusia
Ahli menyebut AGI sebagai sistem AI yang sama cerdasnya dengan manusia (bahkan lebih cerdas). FOTO/ DAILY
A A A
CUPERTINO - Kemunculan ChatGPT akan menjadi dilema besar. Pasalnya menggunakan kecerdasan buatan di luar kendali akan mengancam peradaban manusia.

Ahli yakin AI justru mulai mengalihkan perhatian ke hal baru, yang dikenal sebagai kecerdasan umum buatan atau artificial general intelligence (AGI).



Sejumlah pihak menyebut AGI sebagai sistem AI yang sama cerdasnya dengan manusia (bahkan lebih cerdas).

Sebelum terwujud dan terus berkembang, apakah kita perlu menghentikannya sebelum AGI mengambil alih dunia dari tangan manusia?

AGI belum menjadi kenyataan, dan masih terdengar seperti fiksi ilmiah. Pada dasarnya, ini adalah konsep AI yang mencapai tingkat kecerdasan setara atau lebih tinggi dari manusia.

Beberapa pakar berpendapat bahwa teknologi ini tidak akan tercapai, tapi yang lain bersemangat sekaligus khawatir tentang bagaimana teknologi ini dapat mengubah dunia.

CEO OpenAI, Sam Altman, telah memperingatkan "risiko besar" AGI, termasuk "penyalahgunaan, kecelakaan drastis, dan gangguan sosial". Dia memprediksi AGI bisa terwujud dalam satu dekade mendatang.

"AGI awalnya hanya akan menjadi satu titik di sepanjang kontinum intelijen. Kemungkinan perkembangannya akan berlanjut dari sana." ujarnya seperti dilansir dari ABCnews Kamis (30/3/2023).

"Jika terwujud, dunia akan menjadi sangat berbeda, dan risikonya bisa luar biasa. AGI superintelijen yang tidak selaras dapat menyebabkan kerusakan parah pada dunia," jelas Sam Altman.

Dalam sebuah makalah, Robert Sparrow dari Monash University dan Adam Henschke dari University of Twente menyebutkan karena skenario perang seperti itu mungkin terjadi, muncul kekhawatiran etis apakah AI harus diberi wewenang untuk mengirim manusia ke potensi kematian mereka.

"Akhirnya, mengejar kemenangan mungkin membutuhkan penyerahan komando ke mesin dan kemenangan dapat ditentukan oleh kekuatan mana yang memiliki AI yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Profesor Paul Salmon dari Queensland's University of the Sunshine Coast setuju bahwa AGI menimbulkan risiko eksistensial bagi manusia. Ia menyarankan kita bertindak sekarang agar siap untuk kedatangan AGI, meskipun beberapa dekade lagi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4302 seconds (0.1#10.140)