Bekas Roket China Jatuh Terbakar di Atas Texas, AS Batalkan Uji Coba Rudal Hipersonik
loading...
A
A
A
Dalam waktu hampir bersamaan, uji coba peluncuran rudal hipersonik AS dari Cape Canaveral dibatalkan. Padahal sebelumnya sudah diumumkan peringatan navigasi yang tidak biasa menjelang peluncuran uji coba rahasia yang direncanakan.
Departemen Pertahanan AS membatalkan peluncuran uji coba rudal yang dirahasiakan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida yang dijadwalkan antara 2 dan 6 Maret 2023. Peringatan penutupan wilayah udara yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) AS mengindikasikan aktivitas peluncuran.
Marco Langbroek, dosen kesadaran situasional ruang optik di Delft University of Technology di Belanda, mencatat bahwa peringatan navigasi menggambar jalur penerbangan "bercabang" di atas Atlantik utara. Ini menunjukkan bahwa misi tersebut bukanlah aktivitas peluncuran orbit yang khas tetapi lebih kemungkinan tes rudal hipersonik.
Namun, saat menarik perhatian banyak pihak, rencana uji coba tersebut tidak dilakukan. Kantor Sekretaris Pertahanan kepada Florida Today menjelaskan bahwa hasil dari pemeriksaan pra-penerbangan, pengujian tidak jadi dilakukan.
“Pengiriman senjata hipersonik tetap menjadi prioritas utama Departemen Pertahanan,” lanjut pernyataan Kantor Sekretaris Pertahanan AS kepada Florida Today dikutip dari SINDOnews dari laman Space.
Karakteristik sistem rudal hipersonik yang akan diuji tidak diungkapkan, tetapi petunjuk yang jelas muncul di Twitter. AS telah meningkatkan upaya untuk mengembangkan senjata hipersonik setelah kemajuan yang ditunjukkan oleh Rusia dan China dalam pengembangan rudal hipersonik.
Departemen Pertahanan AS membatalkan peluncuran uji coba rudal yang dirahasiakan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida yang dijadwalkan antara 2 dan 6 Maret 2023. Peringatan penutupan wilayah udara yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) AS mengindikasikan aktivitas peluncuran.
Marco Langbroek, dosen kesadaran situasional ruang optik di Delft University of Technology di Belanda, mencatat bahwa peringatan navigasi menggambar jalur penerbangan "bercabang" di atas Atlantik utara. Ini menunjukkan bahwa misi tersebut bukanlah aktivitas peluncuran orbit yang khas tetapi lebih kemungkinan tes rudal hipersonik.
Namun, saat menarik perhatian banyak pihak, rencana uji coba tersebut tidak dilakukan. Kantor Sekretaris Pertahanan kepada Florida Today menjelaskan bahwa hasil dari pemeriksaan pra-penerbangan, pengujian tidak jadi dilakukan.
“Pengiriman senjata hipersonik tetap menjadi prioritas utama Departemen Pertahanan,” lanjut pernyataan Kantor Sekretaris Pertahanan AS kepada Florida Today dikutip dari SINDOnews dari laman Space.
Karakteristik sistem rudal hipersonik yang akan diuji tidak diungkapkan, tetapi petunjuk yang jelas muncul di Twitter. AS telah meningkatkan upaya untuk mengembangkan senjata hipersonik setelah kemajuan yang ditunjukkan oleh Rusia dan China dalam pengembangan rudal hipersonik.
(wib)