AS Lakukan Uji Coba Penembakan Tahap Pertama Roket Rudal Balistik Nuklir Sentinel
loading...
Uji tembak mesin kendaraan peluncur saat terpasang kuat pada tunggangan peluncuran di Northrop Grumman Promontory. Foto/US Air Force/Northrop Grumman/NewAtlas
A
A
A
UTAH - Northrop Grumman berhasil menyelesaikan uji penembakan api statis skala penuh pertama dari motor roket padat tahap satu untuk rudal balistik LGM-35A Sentinel. Roket ini akan digunakan untuk menggantikan rudal balistik antarbenua (ICBM) nuklir Minuteman III Angkatan Udara AS.
Tes live-fire tahap pertama dilakukan di fasilitas Northrop di Promontory, Utah. Temuan awal menunjukkan bahwa motor menyala untuk durasi yang diharapkan dan dalam parameter kinerja yang diprediksi.
“(Pengujian) Api statis ini menyoroti kemajuan yang telah kami buat dalam rekayasa digital dan memberi kami kepercayaan pada kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata. Pengujian perangkat keras ini terus membuat kemajuan di jalur pengujian penerbangan," kata Sarah Willoughby, wakil presiden Sentinel, Northrop Grumman dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (14/3/2023).
Baca juga; Ini Senjata Nuklir Terbaru AS, Rudal Balistik Sentinel Berhulu Ledak 300 Kiloton TNT
Sejak 1960-an, pertahanan strategis Amerika Serikat bergantung pada triad nuklir yang terdiri dari pengebom berat, kapal selam rudal balistik, dan ICBM darat yang membawa hulu ledak nuklir. Strategi di balik ini adalah menghadapi musuh potensial dengan tiga sistem berbeda yang berbasis di tiga domain berbeda.
Sejak tahun 1970, kaki triad berbasis darat terdiri dari sekitar 450 rudal balistik Minuteman III yang terletak di bunker bawah tanah yang mengeras di tengah benua Amerika Serikat. Meskipun ini telah dipertahankan dan ditingkatkan selama bertahun-tahun, mereka mencapai akhir masa pakainya dan mulai tahun 2029 akan dihapus.
Rudal balistik Sentinel dirancang untuk membutuhkan lebih sedikit personel operasi daripada Minuteman III. Selain itu, rudal balistik Sentinel lebih sedikit memerlukan perawatan dan lebih murah dengan anggaran operasi 50 tahun sebesar USD264 miliar sekitar Rp4.062 triliun.
![AS Lakukan Uji Coba Penembakan Tahap Pertama Roket Rudal Balistik Nuklir Sentinel]()
Peluncur tiga tahap ini membawa hulu ledak seberat 300 kiloton W87-0 dan mulai tahun 2030 akan dipersenjatai dengan W87-1 dengan hasil yang belum ditentukan. Desain dasar rudal balistik Sentinel adalah modular dengan perangkat lunak arsitektur terbuka.
Baca juga; Serigala Abu-Abu Penjaga Gudang Nuklir AS, Helikopter MH-139A Punya Sistem Pertahanan Canggih
Struktur ini akan membuatnya lebih mudah untuk dipelihara dan ditingkatkan sambil mendorong persaingan oleh kontraktor pertahanan. Northrop Grumman bertanggung jawab untuk mengembangkan Sentinel tahap pertama dan kedua.
Ketika rudal lengkap dirakit, kemudian akan diuji terbang di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, dan di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg (VSFB), California. “Kami terus mematangkan desain Sentinel dan maju menuju tinjauan desain kritis,” ujar Sarah Willoughby.
Tes live-fire tahap pertama dilakukan di fasilitas Northrop di Promontory, Utah. Temuan awal menunjukkan bahwa motor menyala untuk durasi yang diharapkan dan dalam parameter kinerja yang diprediksi.
“(Pengujian) Api statis ini menyoroti kemajuan yang telah kami buat dalam rekayasa digital dan memberi kami kepercayaan pada kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata. Pengujian perangkat keras ini terus membuat kemajuan di jalur pengujian penerbangan," kata Sarah Willoughby, wakil presiden Sentinel, Northrop Grumman dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (14/3/2023).
Baca juga; Ini Senjata Nuklir Terbaru AS, Rudal Balistik Sentinel Berhulu Ledak 300 Kiloton TNT
Sejak 1960-an, pertahanan strategis Amerika Serikat bergantung pada triad nuklir yang terdiri dari pengebom berat, kapal selam rudal balistik, dan ICBM darat yang membawa hulu ledak nuklir. Strategi di balik ini adalah menghadapi musuh potensial dengan tiga sistem berbeda yang berbasis di tiga domain berbeda.
Sejak tahun 1970, kaki triad berbasis darat terdiri dari sekitar 450 rudal balistik Minuteman III yang terletak di bunker bawah tanah yang mengeras di tengah benua Amerika Serikat. Meskipun ini telah dipertahankan dan ditingkatkan selama bertahun-tahun, mereka mencapai akhir masa pakainya dan mulai tahun 2029 akan dihapus.
Rudal balistik Sentinel dirancang untuk membutuhkan lebih sedikit personel operasi daripada Minuteman III. Selain itu, rudal balistik Sentinel lebih sedikit memerlukan perawatan dan lebih murah dengan anggaran operasi 50 tahun sebesar USD264 miliar sekitar Rp4.062 triliun.
Peluncur tiga tahap ini membawa hulu ledak seberat 300 kiloton W87-0 dan mulai tahun 2030 akan dipersenjatai dengan W87-1 dengan hasil yang belum ditentukan. Desain dasar rudal balistik Sentinel adalah modular dengan perangkat lunak arsitektur terbuka.
Baca juga; Serigala Abu-Abu Penjaga Gudang Nuklir AS, Helikopter MH-139A Punya Sistem Pertahanan Canggih
Struktur ini akan membuatnya lebih mudah untuk dipelihara dan ditingkatkan sambil mendorong persaingan oleh kontraktor pertahanan. Northrop Grumman bertanggung jawab untuk mengembangkan Sentinel tahap pertama dan kedua.
Ketika rudal lengkap dirakit, kemudian akan diuji terbang di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, dan di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg (VSFB), California. “Kami terus mematangkan desain Sentinel dan maju menuju tinjauan desain kritis,” ujar Sarah Willoughby.
(wib)
Lihat Juga :
