Pakai Tools Pegawai Twitter, Hacker Retas Akun Bill Gates hingga Elon Musk
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Twitter saat ini masih melakukan investigasi terkait peretasan yang dialami oleh sejumlah akun tokoh dan perusahaan besar dunia. Semua akun yang diretas menyebarkan cuitan yang sama, berisi tentang penipuan melalui bitcoin. (Baca juga: Akun Twitter Orang-Orang Penting Dunia Diretas dalam Waktu Bersamaan )
Melalui akun Twitter Support, raksasa sosial media yang bermarkas di California, Amerika Serikat, itu memberikan beberapa penjelasan terkait temuannya sejauh ini.
Menurut hasil pendeteksian Twitter, kejahatan siber itu terjadi berkat serangan yang terkoordinasi. Peretas berhasil memanfaatkan pegawai Twitter yang memiliki akses ke sistem dan tools internal.
“Kami tahu mereka memanfaatkan akses tersebut untuk mengambil alih akun yang banyak dilihat (termasuk akun yang diverifikasi) dan membuat cuitan atas nama mereka,” tulis Twitter, Kamis (16/7/2020).
“Kami sedang mencari tahu kejahatan lain yang mungkin mereka lakukan atau informasi yang berhasil mereka akses dan membagikannya lebih dari yang kami tahu saat ini,” imbuhnya.
Sebagai tindakan antisipasi, Twitter telah menutup sementara akun yang diretas. Mereka juga menghapus cuitan yang dibuat oleh peretas.
Dari sisi internal, Twitter telah mengambil langkah signifikan dengan membatasi akses ke sistem mereka dan tools internal lain selama penyelidikan masih berlangsung. “Banyak pembaruan yang akan datang seiring dengan investigasi kami yang masih berlanjut,” tuturnya.
Pada Rabu (15/7/2020) sore waktu AS, akun-akun ternama dunia telah diretas. Korbannya adalah Bill Gates, Barrack Obama, Jeff Bezos, dan Elon Musk, termasuk Apple dan Uber.
Melalui akun Twitter Support, raksasa sosial media yang bermarkas di California, Amerika Serikat, itu memberikan beberapa penjelasan terkait temuannya sejauh ini.
Menurut hasil pendeteksian Twitter, kejahatan siber itu terjadi berkat serangan yang terkoordinasi. Peretas berhasil memanfaatkan pegawai Twitter yang memiliki akses ke sistem dan tools internal.
“Kami tahu mereka memanfaatkan akses tersebut untuk mengambil alih akun yang banyak dilihat (termasuk akun yang diverifikasi) dan membuat cuitan atas nama mereka,” tulis Twitter, Kamis (16/7/2020).
“Kami sedang mencari tahu kejahatan lain yang mungkin mereka lakukan atau informasi yang berhasil mereka akses dan membagikannya lebih dari yang kami tahu saat ini,” imbuhnya.
Sebagai tindakan antisipasi, Twitter telah menutup sementara akun yang diretas. Mereka juga menghapus cuitan yang dibuat oleh peretas.
Dari sisi internal, Twitter telah mengambil langkah signifikan dengan membatasi akses ke sistem mereka dan tools internal lain selama penyelidikan masih berlangsung. “Banyak pembaruan yang akan datang seiring dengan investigasi kami yang masih berlanjut,” tuturnya.
Pada Rabu (15/7/2020) sore waktu AS, akun-akun ternama dunia telah diretas. Korbannya adalah Bill Gates, Barrack Obama, Jeff Bezos, dan Elon Musk, termasuk Apple dan Uber.
(iqb)