Bertahan Hidup, Perusahaan Asia Pasifik Prioritaskan Modernisasi Teknologi

Rabu, 15 Juli 2020 - 21:14 WIB
loading...
A A A
Para eksekutif di APAC punya gagasan yang jelas tentang di mana mereka harus berinvestasi selama 12-18 bulan ke depan dalam rangka mempertahankan momentum transformasi digital. Mereka berencana untuk berinvestasi di bidang artificial intelligence (AI) dan machine learning (40%), serta meningkatkan pengeluaran mereka untuk berinvestasi aplikasi-aplikasi bisnis berbasis cloud sebesar 8% dan tool otomatisasi proses bisnis sebesar 6%.

Penelitian ini digagas oleh Red Hat dan merupakan bagian dari studi global berjudul "Rethinking Digital". Harvard Business Review Analytic Services mensurvei 690 pembaca HBR (pembaca majalah/newsletter, pelanggan, pengguna HBR.org), di mana 143 di antaranya berasal dari Asia-Pasifik. Para responden memegang berbagai fungsi pekerjaan di banyak industri termasuk manufaktur, jasa keuangan, teknologi, dan jasa konsultasi.

Sajeeve Bahl, Vice President and Head, Services, Red Hat APAC, mengatakan, banyak perusahaan sekarang mendapat tekanan untuk menghadirkan produk dan memberi kepuasan kepada pelanggan secara efisien dan gesit. Perusahaan-perusahaan di Asia-Pasifik telah menjadi teladan dalam mendorong transformasi digital berbasis teknologi untuk mendukung perubahan budaya.

"Sehingga mereka dapat mengadopsi prinsip-prinsip open source, seperti kolaborasi, inklusivitas, dan transparansi. Dengan menggabungkan open source tools itu, mereka dapat memiliki cara baru dalam bekerja untuk mempercepat inovasi dan mempertahankan daya saing,” tuturnya.

Sementara, Anthony Watson, Lead, Enterprise Domains, ANZ Bank, menilai, transformasi bukan sesuatu yang terjadi hanya untuk periode waktu tertentu dan kemudian tak ada perubahan setelah itu. "Keyakinan kami adalah perubahan yang konstan benar-benar menjadi bagian dari DNA perusahaan kami -dan juga perusahaan lain di seluruh kawasan ini," ujarnya.

Pihaknya menetapkan ekspektasi di seluruh organisasi bahwa perusahaan akan terus berkembang secara konstan. Perusahaan juga menggunakan teknologi untuk memodernisasi operasional dalam rangka memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih efisien.

"Teknologi juga memungkinkan kami mengintegrasikan berbagai masukan dari para nasabah dengan lebih baik saat kami mengembangkan produk-produk finansial baru,” tambahnya.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2630 seconds (0.1#10.140)