Deretan Tempat yang Banyak Ditemukan Fosil Dinosaurus, dari Amerika Utara hingga China
loading...
Terdapat sejumlah tempat yang banyak ditemukan fosil dinosaurus. Foto DOK ist
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sejumlah tempat yang banyak ditemukan fosil dinosaurus . Biasanya, wilayah atau lingkungan padang pasir dan tandus menjadi salah satu yang paling banyak digali.
Bukan tanpa alasan, biasanya lingkungan gurun bisa mencegah sekaligus melindungi fosil dari hal-hal yang bisa membuatnya hilang atau tertutup tumbuhan. Maka dari itu, cukup banyak ilmuwan yang mencoba menggali di beberapa tempat dengan ketentuan tersebut.
Baca juga : Misteri Fosil Dinosaurus Terkecil di Dunia Terungkap
Berikut tiga tempat yang banyak ditemukan fosil dinosaurus
1. Amerika Utara
Amerika Utara menjadi tempat pertama dalam daftar ini. Dalam riwayatnya, Amerika Utara bagian Barat menjadi salah satu sumber penemuan fosil dinosaurus di dunia.
Mengutip informasi dari laman Live Science, Rabu (1/2/2023), beberapa tahun yang lalu para ilmuwan masih cukup sering menemukan kerangka lengkap dari dinosaurus saat melakukan penggalian di Amerika Serikat bagian barat, tepatnya Texas hingga Montana.
Pada benua tersebut, terdapat salah satu sumber yang paling produktif untuk menemukan fosil-fosil ini. Adapun namanya sendiri adalah Morrison Formation. Beberapa dinosaurus populer yang ditemukan di tempat tersebut di antaranya adalah Stegosaurus hingga Brontosaurus.
Menurut laman Stacker, setiap negara bagian di Amerika telah mencari fosil dinosaurus ini. Beberapa di antaranya bahkan menemukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Sebagai contoh, wilayah California tercatat memiliki sekitar 1.988 fosil yang terdaftar. Adapun untuk jenis yang terbanyak ditemukan adalah Phalacrocorax.
Kemudian, ada juga negara bagian Wyoming yang memiliki 1.118 fosil yang tercatat. Konon, tempat ini menjadi lokasi penemuan pertama dari fosil Triceratops.
2. Argentina
Argentina dan wilayah gurun sekitarnya memiliki banyak fosil dinosaurus. Apabila dibandingkan, mungkin mirip seperti Amerika Utara yang memiliki kondisi serupa, yakni lingkungan jenis gurun yang bisa melindungi fosil dalam waktu lama.
Mengutip laman The Print, salah satu contohnya adalah penemuan fosil Titanosaurus yang diperkirakan telah berusia 98 juta tahun. Hal tersebut ditemukan di provinsi Neuquen, Patagonia, Argentina.
Fosil tersebut digali dalam sebuah struktur sedimen yang disebut Candeleros Formation.
Baca juga : Temukan Lagi Fosil Dinosaurus, Kuatkan China sebagai Sarang Jurassic
3. China
Beralih ke Asia, kali ini ada China. Negara terpadat di dunia ini juga diketahui menjadi tempat penemuan fosil dinosaurus, terutama dalam beberapa dekade terakhir.
Mengutip laman National Geographic, salah satu tempat yang cukup populer dalam penemuan fosil dinosaurus adalah provinsi Liaoning. Adapun penemuan di sana mengungkap kehidupan selama masa Mesozoikum.
Beberapa ilmuwan bahkan menyebut Liaoning sebagai Pompeii Mesozoikum, atau bisa diartikan layaknya membangkitkan kota di Romawi Kuno yang hancur karena letusan Gunung Vesuvius.
Xu Xing dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata di Beijing menyebut bahwa penemuan di lokasi Liaoning ini mengungkap kehidupan sekitar 130 juta tahun lalu atau masa Mesozoikum secara lebih rinci dari tempat lain di bumi.
Adapun alasannya sendiri karena keanekaragaman fosil-fosil yang ditemukan di tempat tersebut. Berbeda dengan situs lain yang hanya menemukan tulang, fosil di Liaoning memiliki partikel halus dari abu dan lumpur yang menyelimutinya. Hal tersebut berguna untuk mengawetkan fosil dan mencegah pembusukan.
Bukan tanpa alasan, biasanya lingkungan gurun bisa mencegah sekaligus melindungi fosil dari hal-hal yang bisa membuatnya hilang atau tertutup tumbuhan. Maka dari itu, cukup banyak ilmuwan yang mencoba menggali di beberapa tempat dengan ketentuan tersebut.
Baca juga : Misteri Fosil Dinosaurus Terkecil di Dunia Terungkap
Berikut tiga tempat yang banyak ditemukan fosil dinosaurus
1. Amerika Utara
Amerika Utara menjadi tempat pertama dalam daftar ini. Dalam riwayatnya, Amerika Utara bagian Barat menjadi salah satu sumber penemuan fosil dinosaurus di dunia.
Mengutip informasi dari laman Live Science, Rabu (1/2/2023), beberapa tahun yang lalu para ilmuwan masih cukup sering menemukan kerangka lengkap dari dinosaurus saat melakukan penggalian di Amerika Serikat bagian barat, tepatnya Texas hingga Montana.
Pada benua tersebut, terdapat salah satu sumber yang paling produktif untuk menemukan fosil-fosil ini. Adapun namanya sendiri adalah Morrison Formation. Beberapa dinosaurus populer yang ditemukan di tempat tersebut di antaranya adalah Stegosaurus hingga Brontosaurus.
Menurut laman Stacker, setiap negara bagian di Amerika telah mencari fosil dinosaurus ini. Beberapa di antaranya bahkan menemukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Sebagai contoh, wilayah California tercatat memiliki sekitar 1.988 fosil yang terdaftar. Adapun untuk jenis yang terbanyak ditemukan adalah Phalacrocorax.
Kemudian, ada juga negara bagian Wyoming yang memiliki 1.118 fosil yang tercatat. Konon, tempat ini menjadi lokasi penemuan pertama dari fosil Triceratops.
2. Argentina
Argentina dan wilayah gurun sekitarnya memiliki banyak fosil dinosaurus. Apabila dibandingkan, mungkin mirip seperti Amerika Utara yang memiliki kondisi serupa, yakni lingkungan jenis gurun yang bisa melindungi fosil dalam waktu lama.
Mengutip laman The Print, salah satu contohnya adalah penemuan fosil Titanosaurus yang diperkirakan telah berusia 98 juta tahun. Hal tersebut ditemukan di provinsi Neuquen, Patagonia, Argentina.
Fosil tersebut digali dalam sebuah struktur sedimen yang disebut Candeleros Formation.
Baca juga : Temukan Lagi Fosil Dinosaurus, Kuatkan China sebagai Sarang Jurassic
3. China
Beralih ke Asia, kali ini ada China. Negara terpadat di dunia ini juga diketahui menjadi tempat penemuan fosil dinosaurus, terutama dalam beberapa dekade terakhir.
Mengutip laman National Geographic, salah satu tempat yang cukup populer dalam penemuan fosil dinosaurus adalah provinsi Liaoning. Adapun penemuan di sana mengungkap kehidupan selama masa Mesozoikum.
Beberapa ilmuwan bahkan menyebut Liaoning sebagai Pompeii Mesozoikum, atau bisa diartikan layaknya membangkitkan kota di Romawi Kuno yang hancur karena letusan Gunung Vesuvius.
Xu Xing dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata di Beijing menyebut bahwa penemuan di lokasi Liaoning ini mengungkap kehidupan sekitar 130 juta tahun lalu atau masa Mesozoikum secara lebih rinci dari tempat lain di bumi.
Adapun alasannya sendiri karena keanekaragaman fosil-fosil yang ditemukan di tempat tersebut. Berbeda dengan situs lain yang hanya menemukan tulang, fosil di Liaoning memiliki partikel halus dari abu dan lumpur yang menyelimutinya. Hal tersebut berguna untuk mengawetkan fosil dan mencegah pembusukan.
(bim)
Lihat Juga :
