Muncul Kawah Vulkanik di Bawah Pulau Santorini, Dikhawatirkan Picu Letusan Besar

Senin, 16 Januari 2023 - 20:08 WIB
Data dari rekaman seismik menunjukkan penurunan kecepatan yang signifikan di bawah gunung berapi, menunjukkan adanya ruang magma, bukan hanya batuan padat. Perhitungan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ruang magma telah tumbuh dengan kecepatan 141 juta kaki kubik atau 4 juta meter kubik per tahun sejak letusan Gunung Kolumbo pada tahun 1650.

Ruangan magma itu sekarang menampung kira-kira sepertiga dari satu mil kubik atau sekitar 1,4 km kubik magma. Menurut studi Kajetan Chrapkiewicz, ahli geofisika di Imperial College London, volume magma bisa mencapai kira-kira setengah mil kubik atau 2 km kubik dalam 150 tahun ke depan.



Jumlah itu adalah perkiraan jumlah magma gunung Kolumbo yang dikeluarkan saat meletus 400 tahun yang lalu. Berarti dalam 150 tahun ke depan, ruang magma vulkanik ini diperkirakan bisa memicu letusan yang sama seperti gunung Kolumbo.

“Kami membutuhkan data yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya ada di bawah gunung berapi ini. Sistem pemantauan berkelanjutan akan memungkinkan kami untuk memiliki perkiraan yang lebih baik tentang kapan letusan mungkin terjadi,” kata Chrapkiewicz.



Untuk mengamati gunung Kolumbo, tim ilmuwan internasional telah mendirikan observatorium dasar laut yang disebut Observatorium Vulkanik Dasar Laut Santorini, atau SANTORY. Setelah observatorium aktif dan berjalan, para ilmuwan dan ahli bahaya akan lebih siap untuk memantau kemungkinan letusan lainnya.
(wib)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More