5 Fakta Ganymede Bulan Terbesar di Tata Surya, Memiliki Kemungkinan Adanya Kehidupan setelah Bumi
Selasa, 10 Januari 2023 - 10:39 WIB
Bulan ini sebagian besar terbuat dari batu silikat dan air es. Dengan bahan tersebut para ahli telah meyakini ada cairan yang terbentuk dari cangkang es. Air tersebut telah tercampur dengan garam magnesium sulfat sehingga rasanya asin.
Bukti keberadaan lautan garam bawah tanah ini pertama kali ditemukan oleh misi Galileo NASA dan kemudian didukung dengan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Para ilmuwan berpendapat bahwa samudra di bawah permukaan bulan Jupiter ini memiliki ketebalan sekitar 60 mil (100 kilometer).
Baca juga : Setelah Mars, China Berencana Jelajahi Jupiter
3. Satu- satunya bulan yang memiliki magnetosfer
Sama seperti medan magnet Bumi, magnetosfer yang ada dalam bulan jupiter terbuat dari partikel bermuatan yang berfungsi sebagai perisai terhadap radiasi kosmik atau radiasi yang berasal dari Yupiter. Medan magnet tersebut membentuk aurora bercahaya yang terbentang dari kutub utara dan selatan.
Gas-gas beraliran listrik yang membentuk sabuk auroral pertama kali diamati dalam citra ultraviolet. Cahaya tersebut pertama kali diambil oleh spektrometer gelombang plasma dan kemudian oleh Spektrograf Pencitraan Teleskop Luar Angkasa Hubble.
4. Suhu Ekstrim
Fakta menarik dari bulan besar ini adalah memiliki suhu yang sangat ekstrim. Pasalnya, di siang harinya saja, suhu permukaan bulan terbesar ini bisa mencapai -171 derajat Fahrenheit. Kemudian di malam harinya, suhunya bisa -193 derajat Celcius.
5. Memiliki Kemungkinan ada Kehidupan di dalamnya
Dikutip dari interesting engineering.com, Menurut NASA, sebuah model komputer interior Ganymede menunjukkan bahwa kehidupan primitif mungkin terjadi di sana karena interaksi air asin dengan material batuan.
Bukti keberadaan lautan garam bawah tanah ini pertama kali ditemukan oleh misi Galileo NASA dan kemudian didukung dengan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Para ilmuwan berpendapat bahwa samudra di bawah permukaan bulan Jupiter ini memiliki ketebalan sekitar 60 mil (100 kilometer).
Baca juga : Setelah Mars, China Berencana Jelajahi Jupiter
3. Satu- satunya bulan yang memiliki magnetosfer
Sama seperti medan magnet Bumi, magnetosfer yang ada dalam bulan jupiter terbuat dari partikel bermuatan yang berfungsi sebagai perisai terhadap radiasi kosmik atau radiasi yang berasal dari Yupiter. Medan magnet tersebut membentuk aurora bercahaya yang terbentang dari kutub utara dan selatan.
Gas-gas beraliran listrik yang membentuk sabuk auroral pertama kali diamati dalam citra ultraviolet. Cahaya tersebut pertama kali diambil oleh spektrometer gelombang plasma dan kemudian oleh Spektrograf Pencitraan Teleskop Luar Angkasa Hubble.
4. Suhu Ekstrim
Fakta menarik dari bulan besar ini adalah memiliki suhu yang sangat ekstrim. Pasalnya, di siang harinya saja, suhu permukaan bulan terbesar ini bisa mencapai -171 derajat Fahrenheit. Kemudian di malam harinya, suhunya bisa -193 derajat Celcius.
5. Memiliki Kemungkinan ada Kehidupan di dalamnya
Dikutip dari interesting engineering.com, Menurut NASA, sebuah model komputer interior Ganymede menunjukkan bahwa kehidupan primitif mungkin terjadi di sana karena interaksi air asin dengan material batuan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda