Terancam PHK Massal, Menghitung Nasib Karyawan Twitter di Kepemimpinan Elon Musk
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 15:54 WIB
JAKARTA - Ribuan karyawan Twitter bersiap Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) massal di era kepemimpinan pemilik baru, Elon Musk. Saat ini finalisasi pembelian Twitter oleh salah satu orang terkaya di dunia itu hingga kini masih terus dilakukan.
Hanya saja seiring dengan peralihan kepemilikan itu, pertanyaan mengenai nasib ribuan karyawan Twitter langsung mengemuka. Los Angeles Times menyebutkan saat ini karyawan Twitter tengah kebingungan nasib mereka.
Pasalnya sebelum finalisasi pembelian dilakukan, Elon Musk memang berencana memangkas jumlah karyawan Twitter . Total karyawan yang mencapai 7.500 orang akan dipangkas habis-habisan hingga tersisa 2.000 tenaga kerja.
Elon Musk bahkan mengatakan Twitter harus meniru apa yang dilakukan TikTok dan WeChat. Kedua perusahaan teknologi China itu bisa besar dengan jumlah tenaga kerja yang tidak mencapai 7.000-an orang.
Keinginan itu yang menurut Los Angeles Times membuat karyawan Twitter mengirimkan surat terbuka mengenai langkah Elon Musk tersebut. "Rencana Elon Musk untuk memberhentikan 75 pekerja pekerja Twitter akan merusak kemampuan Twitter untuk melayani percakapan publik," tulis karyawan Twitter dalam surat itu.
“Ancaman sebesar ini adalah sembrono, merusak kepercayaan pengguna dan pelanggan kami pada platform kami, dan merupakan tindakan intimidasi pekerja yang transparan,” tulis karyawan Twitter dalam surat yang sama.
Kehilangan pekerjaan di masa-masa sulit seperti ini memang jadi hal yang sangat sulit. Apalagi di saat yang bersamaan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi juga tengah menghentikan upaya perekrutan tenaga kerja baru.
Hanya saja seiring dengan peralihan kepemilikan itu, pertanyaan mengenai nasib ribuan karyawan Twitter langsung mengemuka. Los Angeles Times menyebutkan saat ini karyawan Twitter tengah kebingungan nasib mereka.
Pasalnya sebelum finalisasi pembelian dilakukan, Elon Musk memang berencana memangkas jumlah karyawan Twitter . Total karyawan yang mencapai 7.500 orang akan dipangkas habis-habisan hingga tersisa 2.000 tenaga kerja.
Elon Musk bahkan mengatakan Twitter harus meniru apa yang dilakukan TikTok dan WeChat. Kedua perusahaan teknologi China itu bisa besar dengan jumlah tenaga kerja yang tidak mencapai 7.000-an orang.
Keinginan itu yang menurut Los Angeles Times membuat karyawan Twitter mengirimkan surat terbuka mengenai langkah Elon Musk tersebut. "Rencana Elon Musk untuk memberhentikan 75 pekerja pekerja Twitter akan merusak kemampuan Twitter untuk melayani percakapan publik," tulis karyawan Twitter dalam surat itu.
“Ancaman sebesar ini adalah sembrono, merusak kepercayaan pengguna dan pelanggan kami pada platform kami, dan merupakan tindakan intimidasi pekerja yang transparan,” tulis karyawan Twitter dalam surat yang sama.
Kehilangan pekerjaan di masa-masa sulit seperti ini memang jadi hal yang sangat sulit. Apalagi di saat yang bersamaan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi juga tengah menghentikan upaya perekrutan tenaga kerja baru.
tulis komentar anda