Jadi Kiamat Kecerdasan Buatan, Ini Dilema Memanusiakan Robot di Masa Depan

Selasa, 04 Oktober 2022 - 05:30 WIB
“Optimus ini berbeda dengan Tesla yang fokus pada keberlanjutan energi. Robot ini hadir untuk memperlihatkan betapa menariknya masa depan,” ujar Elon Musk.

Menariknya lagi Elon Musk justru terlihat ingin mengubah pandangan masyarakat mengenai robot yang dianggap mahal. Jika benar-benar jadi diproduksi massal, Tesla hanya akan menjual Optimus di harga USD20.000 atau setara Rp304,7 juta. “Saya yakin Optimus akan jadi robot yang mengesankan dalam waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan,” ujarnya.

Tesla dan Elon Musk sebenarnya tidak sendirian dalam mengembangkan robot humanoid. Beberapa perusahaan teknologi seperti Xiaomi, Samsung, Boston Dynamics, ISRO, hingga Cloud Minds sudah lebih dulu mengembangkan robot humanoid.Setiap perusahaan memiliki keunggulannya masing-masing.

Tantangannya memang selalu sama yakni integrasi antara kemampuan teknis tinggi dengan kecerdasan buatan. Hanya saja hal itu tidak menghentikan mereka terus berinovasi membuat robot-robot yang layaknya manusia.

“Kami telah berinvestasi dalam riset dan pengembangan yang mencakup berbagai bidang, termasuk inovasi perangkat lunak, perangkat keras, dan algoritma. Kami pikir robot cerdas pasti akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di masa depan," kata Lei Jun, CEO Xiaomi Group.

Robot-robot itu memang punya peranan penting yang cukup menarik ke depan. Ambil contoh keinginan Elon Musk yang ingin memberdayakan robot humanoid itu di pabrik-pabrik mobil Tesla yang ada di seluruh dunia di bidang teknisi dan logistik.





Bayangkan, robot-robot yang tidak akan lelah bekerja dan tidak pernah akan ngambek seketika dan melakukan aksi demonstrasi. Hebatnya lagi mereka tidak akan dibayar untuk setiap “keringat” yang keluar saat bekerja.

Saat ini robot sebenarnya bukan hal baru di pabrik-pabrik. Hanya saja mereka tidak dilengkapi kecerdasan buatan yang membuat mereka hanya bisa melakukan kegiatan repetitif. “Sebagian besar robot yang digunakan di pabrik melakukan pekerjaan yang sangat berulang, sangat spesifik, berorientasi presisi. Dan bukan itu yang kita lihat di masa depan. Kami melihat masa depan di mana robot menjadi jauh lebih cerdas, jauh lebih berguna, benar-benar berkontribusi pada produktivitas dan keamanan serta menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” ujar pendiri Boston Dynamics Marc Raibert.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More