Belajar Baca Al-Quran, Qara’a Dilengkapi Teknologi Kecerdasan Buatan
Jum'at, 29 Juli 2022 - 10:28 WIB
CUPERTINO - Aplikasi pendamping ibadah terlengkap, Qara’a akan menyapa umat muslim dunia lewat fitur berbahasa Inggris mereka tepat di tahun baru Islam, 1 Muharram 1444 Hijriah, atau 30 Juli 2022. Saat ini, aplikasi yang dikembangkan startup Kota Pontianak itu telah memiliki 1 juta pengguna yang tersebar di pasar Asia.
Tidak hanya tampilan baru yang tersedia dalam Bahasa Inggris, Qara’a juga telah mengembangkan teknologi artificial intelligence hingga mampu mengoreksi kesalahan pelafalan Al-Quran sampai tingkat huruf.
Pengembangan tampilan dan fitur baru bukan sembarang. Qara’a sudah mengumpulkan lebih dari 20 juta sampel suara untuk meningkatkan kualitas teknologi kecerdasan buatan dalam mengoreksi pelafalan quran. Bukan lagi kata per kata, namun per huruf yang dilafalkan. Kualitas itu terbukti lewat konsistensi Qara’a bertengger di lima besar aplikasi edukasi Google Play Store.
“Qara’a meremajakan tampilan aplikasi untuk market global dan meningkatkan teknologi untuk lebih memudahkan pengguna Qara’a dalam mengakses dan menggunakan aplikasi Qara’a,” terang Co Founder dan Managing Director Qara’a, Ahmad Kamel.
Setelah meluncurkan produk yang mampu mengoreksi bacaan Quran menggunakan teknologi artificial intelligence secara realtime tahun 2021 lalu, pengguna Qara’a makin luas. Tak hanya di pasar Indonesia, namun juga tersebar di Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Jepang.
“Ada juga pengguna di Amerika dan Inggirs, namun terbatas bahasa Indonesia, karena aplikasi yang ada sebelumnya hanya tersedia dalam bahasa Indonesia. Kini kami menyediakan dalam Bahasa Inggris untuk masuk pasar global,” terangnya.
“Aplikasi Qara’a akan menjadi super apps muslim pertama yang memiliki fitur beragam untuk memudahkan mempelajari Islam dan mempelajari ibadah. Serta poin utamanya adalah memudahkan belajar quran karena bisa belajar quran dari mana pun dan kapan pun,” jelas Ahmad Kamel.
Qara’a memperluas jangkauan ke market global dengan merilis aplikasi berbahasa inggris sehingga jangkauan tidak hanya untuk market indonesia tapi juga dunia.
Tidak hanya tampilan baru yang tersedia dalam Bahasa Inggris, Qara’a juga telah mengembangkan teknologi artificial intelligence hingga mampu mengoreksi kesalahan pelafalan Al-Quran sampai tingkat huruf.
Pengembangan tampilan dan fitur baru bukan sembarang. Qara’a sudah mengumpulkan lebih dari 20 juta sampel suara untuk meningkatkan kualitas teknologi kecerdasan buatan dalam mengoreksi pelafalan quran. Bukan lagi kata per kata, namun per huruf yang dilafalkan. Kualitas itu terbukti lewat konsistensi Qara’a bertengger di lima besar aplikasi edukasi Google Play Store.
“Qara’a meremajakan tampilan aplikasi untuk market global dan meningkatkan teknologi untuk lebih memudahkan pengguna Qara’a dalam mengakses dan menggunakan aplikasi Qara’a,” terang Co Founder dan Managing Director Qara’a, Ahmad Kamel.
Setelah meluncurkan produk yang mampu mengoreksi bacaan Quran menggunakan teknologi artificial intelligence secara realtime tahun 2021 lalu, pengguna Qara’a makin luas. Tak hanya di pasar Indonesia, namun juga tersebar di Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Jepang.
“Ada juga pengguna di Amerika dan Inggirs, namun terbatas bahasa Indonesia, karena aplikasi yang ada sebelumnya hanya tersedia dalam bahasa Indonesia. Kini kami menyediakan dalam Bahasa Inggris untuk masuk pasar global,” terangnya.
“Aplikasi Qara’a akan menjadi super apps muslim pertama yang memiliki fitur beragam untuk memudahkan mempelajari Islam dan mempelajari ibadah. Serta poin utamanya adalah memudahkan belajar quran karena bisa belajar quran dari mana pun dan kapan pun,” jelas Ahmad Kamel.
Qara’a memperluas jangkauan ke market global dengan merilis aplikasi berbahasa inggris sehingga jangkauan tidak hanya untuk market indonesia tapi juga dunia.
tulis komentar anda