Bisa Jadi Mata-mata China, Tentara Amerika dan Keluarganya Dilarang Pakai TikTok

Sabtu, 16 Juli 2022 - 06:30 WIB
Tentara Amerika Serikat dan keluarganya diminta untuk tidak menggunakan TikTok karena dicurigai jadi alat mata-mata China. Foto/IST
JAKARTA - Tentara Amerika Serikat dan keluarganya dilarang menggunakan TikTok di ponsel kesayangan mereka. Alasannya bisa jadi digunakan alat mata-mata China.

Penggunaan TikTok oleh tentara Amerika Serikat dan anggota keluarganya bahkan dikhawatirkan akan berbahaya bagi keamanan nasional. Hal itu diungkap oleh Kepala Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat atau Federal Communications Commission, Brenda Carr baru-baru ini ketika mengirimkan surat kepada anggota parlemen Amerika Serikat.

Dia berharap agar anggota parlemen bisa mengeluarkan kebijakan resmi berupa larangan tentara Amerika Serikat berikut anggota keluarganya menggunakan aplikasi buatan perusahaan China itu, ByteDance.



"TikTok adalah perangkat yang ada tepat di saku Anda. Aplikasi itu bisa dengan mudah masuk ke dalam instalasi militer, melihat data lokasi, bahkan dapat memberi informasi kepada orang-orang tentang pergerakan pasukan, ” tulis Brendan Carr dalam suratnya.





Dia meyakini data yang direkam TikTok bisa mengalir hingga ke pusat jantung pemerintahan China, Beijing. “Ada berbagai cara agar data sensitif yang kembali ke Beijing dengan menggunakan kecerdasan buatan yang canggih pada akhirnya dapat digunakan untuk membahayakan keamanan nasional AS,” lanjutnya.

Menurut Brendan Carr, China telah berulang kali mengakses data pengguna Amerika dan informasi apa pun yang diunggah orang Amerika. Hal itu bahkan bisa dilakukan melalui aplikasi yang sangat popular saat ini, TikTok. “Aliran data sensitif non-publik ini ke China sangat meresahkan mengingat rekam jejak Republik Rakyat China terlibat dalam spionase dan tindakan jahat lainnya,” terang Brendan Carr dalam suratnya.



Brendan Carr sekali lagi mengingatkan bahwa aplikasi tersebut telah berfungsi sebagai alat pengawasan canggih untuk pemerintah China. Menurutnya China telah mengumpulkan sejumlah besar data sensitif dari riwayat pencarian dan penelusuran, pola penekanan tombol, data lokasi, dan biometrik termasuk sidik wajah dan cetakan suara. "Semua kekhawatiran dengan TikTok meningkat dalam konteks militer," dia memperingatkan.

Sementara dikutip Republic World membantah keras dugaan Brendan Carr.Mereka bahkan siap bekerja sama dengan anggota parlemen Amerika Serikat utuk membuktikan bahwa klaim mata-mata dan pengambilan data adalah informasi menyesatkan.

“Seperti banyak perusahaan global, TikTok memiliki tim teknik di seluruh dunia. Kami menggunakan kontrol akses seperti enkripsi dan pemantauan keamanan untuk mengamankan data pengguna, dan proses persetujuan akses diawasi oleh tim keamanan kami yang berbasis di AS,” kata ByteDance dalam pernyataan tanggapannya.
(wsb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More