Korban Jiwa Akibat Blackout Challenge Bertambah, TikTok Digugat!
Minggu, 03 Juli 2022 - 18:57 WIB
JAKARTA - Korban tantangan Blackout Challenge di TikTok terus bertambah. Yang terbaru, dua gadis kecil Lalani Erika Walton, 8, dan Arriani Jaileen Arroyo, 9. Gara-gara itu, TikTok mendapat gugatan/tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles County.
Lalani dan Arriani meninggal dunia dipastikan setelah menonton Blackout Challenge di TikTok.
Kenapa mereka menonton tantangan tersebut? Karena algoritma TikTok yang membuat mereka menonton video-video terkait Blackout Challenge. Setelah berjam-jam menonton video-video tersebut, kedua gadis kecil itu lantas memutuskan untuk mencobanya sendiri, dan akhirnya meninggal.
Apa itu Blackout Challenge? Ini sebenarnya sama seperti tantangan-tantangan viral yang ada di TikTok. Bedanya, tantangan ini mematikan dan sangat berbahaya. Sebab, untuk mengikuti tantangan tersebut, seseorang harus mencekik diri sendiri untuk melihat berapa lama mereka bisa menahan napas. Tentu saja, konsekuensinya mematikan.
Apa yang terjadi dengan Lalani dan Arriani? Sangat mengerikan. Lalani ditemukan di kamar tidurnya sedang tergantung di kasur dengan tali di lehernya. Sedangkan Arriani ditemukan tergantung dengan tali yang biasa digunakan untuk mengikat anjing di basement rumah.
”TikTok telah berinvestasi miliaran dolar merancang dan mengembangkan produknya untuk mendorong berbagai konten ke remaja dan anak-anak yang bermasalah dan merugikan kesehatan mental pengguna di bawah umur,” demikian bunyi gugatan tersebut.
Meski demikian, pihak TikTok berdalih dengan mengatakan bahwa Blackout Challenge hanyalah versi baru dari “Choking Game” yang sudah lama sekali ada. Dan banyak sekali permainan-permainan berbahaya yang viral di media sosial selama beberapa tahun terakhir, tidak hanya di platform mereka saja.
Beberapa tantangan lainnya, antara lain “OrbeezChallenge”, “Benadryl challenge” atau “skull breaker challenge.”
Chocking Game sendiri sudah ada sejak 2008, namun kembali muncul di TikTok sejak 2021. Di Blackout Challenge, seseorang ditantang untuk pingsan kehabisan napas karena kekurangan oksigen. Dampaknya adalah bisa memberikan efek bahagia.
Lalani dan Arriani meninggal dunia dipastikan setelah menonton Blackout Challenge di TikTok.
Kenapa mereka menonton tantangan tersebut? Karena algoritma TikTok yang membuat mereka menonton video-video terkait Blackout Challenge. Setelah berjam-jam menonton video-video tersebut, kedua gadis kecil itu lantas memutuskan untuk mencobanya sendiri, dan akhirnya meninggal.
Apa itu Blackout Challenge? Ini sebenarnya sama seperti tantangan-tantangan viral yang ada di TikTok. Bedanya, tantangan ini mematikan dan sangat berbahaya. Sebab, untuk mengikuti tantangan tersebut, seseorang harus mencekik diri sendiri untuk melihat berapa lama mereka bisa menahan napas. Tentu saja, konsekuensinya mematikan.
Apa yang terjadi dengan Lalani dan Arriani? Sangat mengerikan. Lalani ditemukan di kamar tidurnya sedang tergantung di kasur dengan tali di lehernya. Sedangkan Arriani ditemukan tergantung dengan tali yang biasa digunakan untuk mengikat anjing di basement rumah.
”TikTok telah berinvestasi miliaran dolar merancang dan mengembangkan produknya untuk mendorong berbagai konten ke remaja dan anak-anak yang bermasalah dan merugikan kesehatan mental pengguna di bawah umur,” demikian bunyi gugatan tersebut.
Meski demikian, pihak TikTok berdalih dengan mengatakan bahwa Blackout Challenge hanyalah versi baru dari “Choking Game” yang sudah lama sekali ada. Dan banyak sekali permainan-permainan berbahaya yang viral di media sosial selama beberapa tahun terakhir, tidak hanya di platform mereka saja.
Beberapa tantangan lainnya, antara lain “OrbeezChallenge”, “Benadryl challenge” atau “skull breaker challenge.”
Chocking Game sendiri sudah ada sejak 2008, namun kembali muncul di TikTok sejak 2021. Di Blackout Challenge, seseorang ditantang untuk pingsan kehabisan napas karena kekurangan oksigen. Dampaknya adalah bisa memberikan efek bahagia.
tulis komentar anda