450 GB Data Penting AMD Dibobol Hacker Gara-Gara Password 123456

Rabu, 29 Juni 2022 - 18:26 WIB
AMD mengaku sedang menyelediki kebocoran data karena ulah hacker yang memanfaatkan celah password karyawan. Foto: Reuters
AMERIKA - Sekelompok hacker mengklaim telah membobol sistem keamanan perusahaan chip asal Amerika Advanced Micro Devices (AMD). Tidak tanggung-tanggung, total data yang berhasil dicuri mencapai 450 GB atau 450.000 megabit!

Geng hacker itu menyebut diri mereka sebagai RansomHouse . Uniknya, mereka mengklaim berhasil mendobrak sistem keamanan AMD dengan cara yang supersederhana. Yakni, menebak-nebak kata sandi karyawan.

”Sekarang adalah era teknologi canggih dan keamanan level tinggi. Tapi, bagi sebagian orang hal itu tidak ada artinya. Khususnya, bagi raksasa teknologi seperti AMD.



Karena karyawan mereka menggunakan password/kata sandi yang sederhana. Parahnya, kata sandi itu digunakan untuk melindungi jaringan penting mereka dari serangan hacker,” tulis RansomHouse di website resmi mereka seperti dilansir TechCrunch.

”Memang sangat disayangkan karyawan AMD menggunakan password sederhana. Tapi, yang lebih disayangkan lagi adalah departemen Security AMD yang ternyata mendapat alokasi dana sangat besar tapi tidak bisa meminta karyawan membuat password yang aman. Kami tahu ini dari dokumen yang kami dapatkan,” tulis mereka.

Klaim RansomHouse, beberapa kata sandi yang membuat mereka bisa membobol sistem keamanan AMD adalah “123456” dan “Welcome1”. Keduanya merupakan kata sandi yang paling umum dan paling banyak dipakai di dunia.

Benarkah apa yang diklaim oleh RansomHouse? Kepada Gizmodo, AMD mengakui ada pihak yang mengklaim memiliki data curian dari AMD. Salah satu pabrikan chip terbesar di dunia itu mengaku telah melakukan penyelidikan.

Meski demikian, belum jelas langkah apa yang akan dilakukan oleh RansomHouse. Apakah mereka meminta tebusan kepada AMD? Apakah menjual data-data penting itu ke forum hacker? Dan lainnya.



Untuk diketahui, RansomHouse adalah kelompok hacker yang terbilang masih baru. Karena baru diketahui sepak terjangnya pada akhir 2021. Meski menggunakan nama ransome, kelompok ini kerap menggunakan malware saat melancarkan aksinya.
(dan)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More