Rusia Beri Peringatan Keras Google Terkait Video Iklan di YouTube, Isinya Dinilai Bikin Resah
Sabtu, 19 Maret 2022 - 07:56 WIB
MOSKOW - Rusia menuntut agar Google Alphabet (NASDAQ:GOOGL) Inc berhenti menyebarkan apa yang disebutnya ancaman terhadap warga Rusia di platform berbagi video YouTube-nya. Peringatan keras ini mengindikasikan sebuah langkah untuk pemblokiran langsung layanan tersebut di wilayah Rusia.
Pihak Regulator, Roskomnadzor mengatakan, iklan di platform itu menyerukan sistem komunikasi jaringan kereta api Rusia dan Belarus untuk ditangguhkan. Ini menunjukkan bahwa penyebaran video itu sebagai bukti posisi anti-Rusia perusahaan AS.
Tidak disebutkan akun mana yang menerbitkan iklan tersebut. "Tindakan administrasi YouTube bersifat teroris dan mengancam kehidupan dan kesehatan warga Rusia," kata regulator kepada Reuters yang dikutip SINDOnews dari laman Investing, Sabtu (19/3/2022).
Media berita Rusia termasuk RIA dan Sputnik mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa YouTube dapat diblokir minggu depan atau paling cepat Jumat. "Roskomnadzor dengan tegas menentang kampanye iklan semacam itu dan menuntut agar Google berhenti menyiarkan video anti-Rusia sesegera mungkin," lanjut regulator.
Google menghapus iklan yang ditandai oleh pemerintah Rusia, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut yang menolak menjelaskannya. Perselisihan itu adalah yang terbaru dari serangkaian antara Moskow dan perusahaan teknologi asing di Ukraina.
YouTube, yang telah memblokir media yang didanai negara Rusia secara global, berada di bawah tekanan berat dari regulator komunikasi dan politisi Rusia. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengkritik keras terhadap sikap perusahaan media sosial asing, dengan menyebutkan nama Meta dan YouTube.
Medvedev marah dan meminta untuk berhenti menyebarkan ancaman terhadap orang Rusia di YouTube. Sebelumnya, Meta mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk mengirim pesan seperti "Matilah penjajah Rusia", sehingga Moskow memblokir Instagram.
Pihak Regulator, Roskomnadzor mengatakan, iklan di platform itu menyerukan sistem komunikasi jaringan kereta api Rusia dan Belarus untuk ditangguhkan. Ini menunjukkan bahwa penyebaran video itu sebagai bukti posisi anti-Rusia perusahaan AS.
Tidak disebutkan akun mana yang menerbitkan iklan tersebut. "Tindakan administrasi YouTube bersifat teroris dan mengancam kehidupan dan kesehatan warga Rusia," kata regulator kepada Reuters yang dikutip SINDOnews dari laman Investing, Sabtu (19/3/2022).
Media berita Rusia termasuk RIA dan Sputnik mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa YouTube dapat diblokir minggu depan atau paling cepat Jumat. "Roskomnadzor dengan tegas menentang kampanye iklan semacam itu dan menuntut agar Google berhenti menyiarkan video anti-Rusia sesegera mungkin," lanjut regulator.
Google menghapus iklan yang ditandai oleh pemerintah Rusia, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut yang menolak menjelaskannya. Perselisihan itu adalah yang terbaru dari serangkaian antara Moskow dan perusahaan teknologi asing di Ukraina.
YouTube, yang telah memblokir media yang didanai negara Rusia secara global, berada di bawah tekanan berat dari regulator komunikasi dan politisi Rusia. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengkritik keras terhadap sikap perusahaan media sosial asing, dengan menyebutkan nama Meta dan YouTube.
Baca Juga
Medvedev marah dan meminta untuk berhenti menyebarkan ancaman terhadap orang Rusia di YouTube. Sebelumnya, Meta mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk mengirim pesan seperti "Matilah penjajah Rusia", sehingga Moskow memblokir Instagram.
tulis komentar anda