Diyanet Turki Sebut Ibadah Haji Virtual di Metaverse Tidak Sah
Selasa, 08 Februari 2022 - 11:03 WIB
JAKARTA - Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) menyebut ibadah haji di Metaverse tidak sah. Hal ini menanggapi langkah pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang membuat terobosan lewat virtual reality (VR) Kabah Masjidil Haram di Metaverse.
”Haji di Metaverse tidak mungkin terjadi,” ujar Remzi Bircan, Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Remzi mengatakan, isiatif Hajar Aswad Virtual di Metaverse yang dikunjungi secara virtual bukan merupakan ibadah haji sebenarnya bagi umat muslim.
”Umat muslim bisa mengunjungi Kabah di Metaverse. Tapi, tidak bisa dianggap sebagai ibadah haji sesungguhnya,” tambah Remzi.
Perdebatan
Perdebatan soal sah atau tidaknya kunjungan ke Mekah bermunculan setelah pemerintah Arab Saudi merilis ”Virtual Black Stone Initiative” pada Desember silam.
"Inisiatif Hajar Aswad" tersebut memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia untuk melihat batu Hajar Aswad di Kabah yang berada di pusat Masjidil Haram itu.
Faktanya, memang menjadi tuan rumah haji adalah masalah prestis bagi Arab Saudi. Adapun larangan dan pembatasan jemaah haji asing di tengah pandemi Covid-19 telah menyebabkan kekecewaan mendalam di kalangan umat Islam di seluruh dunia.
Karena itu, otoritas Saudi berupaya menemukan cara-cara baru. Otoritas Saudi sendiri tidak pernah menyebut bahwa kunjungan ke Kabah lewat virtual reality di Metaverse adalah ibadah haji yang sah.
”Haji di Metaverse tidak mungkin terjadi,” ujar Remzi Bircan, Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Remzi mengatakan, isiatif Hajar Aswad Virtual di Metaverse yang dikunjungi secara virtual bukan merupakan ibadah haji sebenarnya bagi umat muslim.
”Umat muslim bisa mengunjungi Kabah di Metaverse. Tapi, tidak bisa dianggap sebagai ibadah haji sesungguhnya,” tambah Remzi.
Perdebatan
Perdebatan soal sah atau tidaknya kunjungan ke Mekah bermunculan setelah pemerintah Arab Saudi merilis ”Virtual Black Stone Initiative” pada Desember silam.
"Inisiatif Hajar Aswad" tersebut memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia untuk melihat batu Hajar Aswad di Kabah yang berada di pusat Masjidil Haram itu.
Faktanya, memang menjadi tuan rumah haji adalah masalah prestis bagi Arab Saudi. Adapun larangan dan pembatasan jemaah haji asing di tengah pandemi Covid-19 telah menyebabkan kekecewaan mendalam di kalangan umat Islam di seluruh dunia.
Karena itu, otoritas Saudi berupaya menemukan cara-cara baru. Otoritas Saudi sendiri tidak pernah menyebut bahwa kunjungan ke Kabah lewat virtual reality di Metaverse adalah ibadah haji yang sah.
tulis komentar anda