Microsoft Caplok Activision Blizzard Senilai Rp988 Triliun
Rabu, 19 Januari 2022 - 14:58 WIB
MENLO PARK - Microsoft dikabarkan setuju mengakuisisi perusahaan game Activision Blizzard. Kesepakatan itu ditaksir mencapai $68,7 miliar atau sekitar Rp 988 triliun, jauh melebihi yang pernah dibayarkan untuk mengakuisisi LinkedIn pada 2016 lalu.
Akuisisi ini menjadi bentuk keseriusan Microsoft masuk lebih dalam ke dunia game.
Perusahaan yang bermarkas di Redmond, AS itu bahkan mengatakan mereka menjadu perusahaan game terbesar ketiga berdasarkan pendapatan, di belakang Tencent dan Sony, setelah kesepakatan ditutup.
Microsoft berencana untuk menambahkan banyak game Activision ke Xbox Game Pass. Dengan akuisisi Activision, Microsoft akan segera menerbitkan waralaba seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush.
“Setelah penutupan, kami akan menawarkan sebanyak mungkin game Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass, baik judul dan game baru dari katalog Activision Blizzard yang luar biasa,” kata CEO game Microsoft Phil Spencer, dikutip dari The Verge, Rabu (19/1/2021).
Kesepakatan Microsoft datang setelah santer kabar tentang klaim pelecehan seksual di dalam perusahaan Activision Blizzard. Juli lalu, California Department of Fair Employment and Housing (DFEH) menggugat Activision Blizzard karena mempromosikan budaya pelecehan seksual secara terus-menerus.
Banyak karyawan yang telah mengajukan tuduhan pelanggaran seksual sejak itu, dan perusahaan harus membayar $ 18 juta dengan Komisi Kesempatan Kerja Setara AS pada bulan September.
Penyelesaian itu sedang diajukan banding, dan laporan menunjukkan bahwa hampir 40 karyawan Activision Blizzard dilaporkan telah keluar"dari perusahaan sejak Juli lalu.
Microsoft tidak merinci dengan tepat bagaimana pendekatannya untuk menyelesaikan masalah ini, dan perusahaan mengatakan Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO Activision Blizzard untuk saat ini.
Namun, sepertinya Kotick tidak akan bertahan setelah kesepakatan ditutup sepenuhnya dan setelah masa transisi ke Microsoft. Spencer, sebelumnya kepala game di Microsoft, sekarang CEO Microsoft Gaming, dan perusahaan mengatakan bisnis Activision Blizzard akan melapor langsung ke Spencer.
“Sebagai sebuah perusahaan, Microsoft berkomitmen pada perjalanan kami untuk inklusi dalam setiap aspek permainan, baik di antara karyawan dan pemain,” ujar Spencer.
Akuisisi ini menjadi bentuk keseriusan Microsoft masuk lebih dalam ke dunia game.
Perusahaan yang bermarkas di Redmond, AS itu bahkan mengatakan mereka menjadu perusahaan game terbesar ketiga berdasarkan pendapatan, di belakang Tencent dan Sony, setelah kesepakatan ditutup.
Microsoft berencana untuk menambahkan banyak game Activision ke Xbox Game Pass. Dengan akuisisi Activision, Microsoft akan segera menerbitkan waralaba seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush.
“Setelah penutupan, kami akan menawarkan sebanyak mungkin game Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass, baik judul dan game baru dari katalog Activision Blizzard yang luar biasa,” kata CEO game Microsoft Phil Spencer, dikutip dari The Verge, Rabu (19/1/2021).
Kesepakatan Microsoft datang setelah santer kabar tentang klaim pelecehan seksual di dalam perusahaan Activision Blizzard. Juli lalu, California Department of Fair Employment and Housing (DFEH) menggugat Activision Blizzard karena mempromosikan budaya pelecehan seksual secara terus-menerus.
Banyak karyawan yang telah mengajukan tuduhan pelanggaran seksual sejak itu, dan perusahaan harus membayar $ 18 juta dengan Komisi Kesempatan Kerja Setara AS pada bulan September.
Penyelesaian itu sedang diajukan banding, dan laporan menunjukkan bahwa hampir 40 karyawan Activision Blizzard dilaporkan telah keluar"dari perusahaan sejak Juli lalu.
Microsoft tidak merinci dengan tepat bagaimana pendekatannya untuk menyelesaikan masalah ini, dan perusahaan mengatakan Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO Activision Blizzard untuk saat ini.
Namun, sepertinya Kotick tidak akan bertahan setelah kesepakatan ditutup sepenuhnya dan setelah masa transisi ke Microsoft. Spencer, sebelumnya kepala game di Microsoft, sekarang CEO Microsoft Gaming, dan perusahaan mengatakan bisnis Activision Blizzard akan melapor langsung ke Spencer.
“Sebagai sebuah perusahaan, Microsoft berkomitmen pada perjalanan kami untuk inklusi dalam setiap aspek permainan, baik di antara karyawan dan pemain,” ujar Spencer.
(wbs)
tulis komentar anda