Sambut ASO 2022, MNC Media Minta Perhatikan Hal Ini
Selasa, 23 November 2021 - 20:38 WIB
JAKARTA - Indonesia tengah dalam perjalanan menuju penyiaran babak terbaru dengan beralih ke siaran TV digital. Pemerintah sendiri telah menetapkan jadwal migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) yang dimulai tahun 2022.
Mengenai ASO ini, Head of Regulatory & Compliance MNC Media Yusra Oktavina, mengatakan MNC Group termasuk RCTI di dalamnya sepenuhnya mendukung digitalisasi penyiaran ini.
"Kami saat ini telah bersiaran simultan di berbagai wilayah di indonesia dan siap untuk memenuhi tahap satu ASO yang akan dilaksanakan April 2022," ujarnya saat webinar Hari TV Sedunia: Siaran TV Digital di Mata Dunia, Selasa (23/11/2021).
Namun di satu sisi, pelaksanaan ASO seharusnya mempertimbangkan kesiapan masyarakat yang masih menggunakan perangkat TV analog. Dan juga mereka yang tidak mempunyai kemampuan finansial untuk membeli TV digital atau Set Top Box (STB).
"Jangan sampai kita memenuhi tahapan ASO itu, tapi masyarakat yang tadinya masih menerima siaran analog bintik-bintik, tapi karena ASO terburu-buru sehingga pelaksanaannya tidak siap itu sehingga masyarakat tidak menerima siaran TV sama sekali." pungkasnya.
Mengenai ASO ini, Head of Regulatory & Compliance MNC Media Yusra Oktavina, mengatakan MNC Group termasuk RCTI di dalamnya sepenuhnya mendukung digitalisasi penyiaran ini.
Baca Juga
"Kami saat ini telah bersiaran simultan di berbagai wilayah di indonesia dan siap untuk memenuhi tahap satu ASO yang akan dilaksanakan April 2022," ujarnya saat webinar Hari TV Sedunia: Siaran TV Digital di Mata Dunia, Selasa (23/11/2021).
Namun di satu sisi, pelaksanaan ASO seharusnya mempertimbangkan kesiapan masyarakat yang masih menggunakan perangkat TV analog. Dan juga mereka yang tidak mempunyai kemampuan finansial untuk membeli TV digital atau Set Top Box (STB).
"Jangan sampai kita memenuhi tahapan ASO itu, tapi masyarakat yang tadinya masih menerima siaran analog bintik-bintik, tapi karena ASO terburu-buru sehingga pelaksanaannya tidak siap itu sehingga masyarakat tidak menerima siaran TV sama sekali." pungkasnya.
(wbs)
tulis komentar anda