Imbas Kelangkaan Komponen, Pengiriman Smartphone Global Turun 6,7% Per Tahun
Kamis, 04 November 2021 - 18:06 WIB
AMERIKA - Laporan terbaru lembaga riset International Data Corporation (IDC) menyebut bahwa pengiriman smartphone global kuartal ketiga (Q3) 2021 turun 6,7% year-on-year (YoY).
Menurut data awal dari IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, vendor smartphone mengirimkan total 331,2 juta unit selama periode tersebut.
Direktur riset Mobility and Consumer Device Trackers IDC Nabila Popal mengatakan, penurunan pada Q3 ini disebabkan karena rantai pasokan dan kelangkaan komponen yang akhirnya berimbas pada pasar ponsel secara global.
”Sekarang telah diperparah dengan kekurangan komponen yang sudah mempengaruhi semua vendor,” ujar dilansir IDC di laman resminya, Kamis (4/11).
Selain kekurangan komponen, industri juga dilanda tantangan manufaktur dan logistik lainnya. Kebijakan pengujian dan karantina yang lebih ketat menunda transportasi dan kendala pasokan listrik di China sehingga membatasi pembuatan komponen utama.
Terlepas dari semua upaya untuk mengurangi dampaknya, semua target produksi vendor utama untuk kuartal keempat telah disesuaikan.
Meski hampir semua wilayah mengalami penurunan pengiriman selama Q3 2021, tingkat keparahan dampaknya bervariasi antar wilayah.
Eropa Tengah dan Timur (CEE) dan Asia/Pasifik (tidak termasuk Jepang dan China/ APeJC) mengalami penurunan terbesar sebesar -23,2% dan -11,6% dari year-on-year.
Namun, di wilayah seperti Amerika, Eropa Barat, dan China, penurunannya jauh lebih kecil di -0,2%, -4,6%, dan -4,4% dari tahun ke tahun, karena wilayah ini biasanya lebih diprioritaskan oleh vendor.
Baca Juga
Menurut data awal dari IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, vendor smartphone mengirimkan total 331,2 juta unit selama periode tersebut.
Direktur riset Mobility and Consumer Device Trackers IDC Nabila Popal mengatakan, penurunan pada Q3 ini disebabkan karena rantai pasokan dan kelangkaan komponen yang akhirnya berimbas pada pasar ponsel secara global.
”Sekarang telah diperparah dengan kekurangan komponen yang sudah mempengaruhi semua vendor,” ujar dilansir IDC di laman resminya, Kamis (4/11).
Selain kekurangan komponen, industri juga dilanda tantangan manufaktur dan logistik lainnya. Kebijakan pengujian dan karantina yang lebih ketat menunda transportasi dan kendala pasokan listrik di China sehingga membatasi pembuatan komponen utama.
Terlepas dari semua upaya untuk mengurangi dampaknya, semua target produksi vendor utama untuk kuartal keempat telah disesuaikan.
Meski hampir semua wilayah mengalami penurunan pengiriman selama Q3 2021, tingkat keparahan dampaknya bervariasi antar wilayah.
Eropa Tengah dan Timur (CEE) dan Asia/Pasifik (tidak termasuk Jepang dan China/ APeJC) mengalami penurunan terbesar sebesar -23,2% dan -11,6% dari year-on-year.
Namun, di wilayah seperti Amerika, Eropa Barat, dan China, penurunannya jauh lebih kecil di -0,2%, -4,6%, dan -4,4% dari tahun ke tahun, karena wilayah ini biasanya lebih diprioritaskan oleh vendor.
(dan)
tulis komentar anda