Jaga Rekening Bank Anda Tetap Aman, Hapus Aplikasi Ini di Ponsel Anda Sekarang!
Senin, 04 Oktober 2021 - 14:43 WIB
Check Point Research menemukan 9 aplikasi Android berbahaya di Google Play Store di awal tahun ini. Foto: ist
JAKARTA - Lembaga riset Check Point Research (CPR) menemukan 9 aplikasi Android berbahaya yang lolos di Google Play Store di awal tahun ini. Begitu berbahayanya, aplikasi tersebut bisa menguras rekening bank korbannya dan mengambil kontrol penuh ponsel mereka.
Untungnya, Google Play Store sudah menghapus aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut dari platform mereka.
Malware bernama AlienBot itu dikategorikan sebagai Malware-as-a-Service (MaaS) untuk perangkat Android. Sehingga membuat hacker bisa memasukkan kode berbahaya dari jarak jauh ke aplikasi resmi. Dampaknya, mereka bisa mengakses nomer rekening korban.
Menurut Check Point Research, dropper bernama Clast82 mampu menghindari deteksi keamanan Google Play Protect. Sehingga bisa terdeteksi sebagai aplikasi tidak berbahaya.
”Setelah mengambil alih perangkat, penyerang memiliki kemampuan untuk mengontrol fungsi tertentu. Sama seperti saat mereka sedang memegang perangkat secara fisik. Mereka bisa menginstal aplikasi baru, bahkan mengontrolnya dengan TeamViewer,” sebut Check Point.
Yang membuat Google Play Protect kesulitan adalah, karena attacker atau penyerang bisa mengubah perilaku asli aplikasi terinfeksi. Sehingga sulit bagi Google Play menemukan sifat jahatnya.
Penemuan tersebut diumumkan Check Point pada 27 Januari dan 2 pekan setelahnya Google mengonfirmasi bahwa semua aplikasi buatan Clast82 telah dihapus dari Google Play Store.
Untungnya, Google Play Store sudah menghapus aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut dari platform mereka.
Malware bernama AlienBot itu dikategorikan sebagai Malware-as-a-Service (MaaS) untuk perangkat Android. Sehingga membuat hacker bisa memasukkan kode berbahaya dari jarak jauh ke aplikasi resmi. Dampaknya, mereka bisa mengakses nomer rekening korban.
Menurut Check Point Research, dropper bernama Clast82 mampu menghindari deteksi keamanan Google Play Protect. Sehingga bisa terdeteksi sebagai aplikasi tidak berbahaya.
”Setelah mengambil alih perangkat, penyerang memiliki kemampuan untuk mengontrol fungsi tertentu. Sama seperti saat mereka sedang memegang perangkat secara fisik. Mereka bisa menginstal aplikasi baru, bahkan mengontrolnya dengan TeamViewer,” sebut Check Point.
Yang membuat Google Play Protect kesulitan adalah, karena attacker atau penyerang bisa mengubah perilaku asli aplikasi terinfeksi. Sehingga sulit bagi Google Play menemukan sifat jahatnya.
Penemuan tersebut diumumkan Check Point pada 27 Januari dan 2 pekan setelahnya Google mengonfirmasi bahwa semua aplikasi buatan Clast82 telah dihapus dari Google Play Store.
tulis komentar anda