Eropa Buat Aturan Baru, Semua Pengisi Daya Wajib Gunakan Port USB-C
Sabtu, 25 September 2021 - 13:00 WIB
JAKARTA - Komisi Eropa (EC) membuat aturan baru kepada seluruh produsen ponsel di dunia untuk menggunakan pengisi daya bertipe USB-C. Ini dilakukan EC untuk mengurangi limbah elektronik yang mencapai 11.000 ton per tahun.
Saat ini, setengah dari pengisi daya yang dijual dengan ponsel di Uni Eropa pada tahun 2018 memiliki konektor USB micro-B, sementara 29% memiliki konektor USB-C dan 21% konektor Lightning, menurut studi penilaian dampak Komisi pada tahun 2019.
Dilansir BBC News, Sabtu (25/9/2021), aturan baru ini nantinya akan berlaku untuk; smartphone, tablet, kamera, headphone, speaker portabel, dan konsol video game genggam. Produk lain termasuk earbud, jam tangan pintar, dan pelacak kebugaran tidak masuk aturan ini karena alasan teknis terkait dengan ukuran dan kondisi penggunaan.
Sementara itu, Apple berusaha menentang aturan baru EC tersebut. Karena hal itu dianggap menghambat kemajuan inovasi yang dilakukan Apple. Seperti diketahui, smartphone mereka menggunakan port pengisian daya khusus, karena seri iPhone-nya menggunakan konektor "Lightning" buatan Apple.
"Kami tetap khawatir bahwa peraturan ketat yang mengamanatkan hanya satu jenis konektor menghambat inovasi yang pada gilirannya akan merugikan konsumen di Eropa dan di seluruh dunia," kata perusahaan itu kepada BBC, Sabtu (25/9/2021).
Ia menambahkan bahwa itu bertujuan untuk membuat setiap perangkat Apple tidak lagi menghasilkan karbon pada tahun 2030.
Politisi UE telah berkampanye untuk standar umum selama lebih dari satu dekade, dengan penelitian Komisi memperkirakan bahwa kabel pengisi daya yang dibuang dan tidak digunakan menghasilkan limbah lebih dari 11.000 ton per tahun.
Di Uni Eropa, sekitar 420 juta ponsel dan perangkat elektronik portabel lainnya terjual pada tahun lalu. Rata-rata orang memiliki sekitar tiga pengisi daya ponsel, yang dua di antaranya mereka gunakan secara teratur.
Pada tahun 2009, ada lebih dari 30 pengisi daya yang berbeda, sedangkan sekarang sebagian besar model tetap menggunakan tiga model; USB-C, Lightning, dan USB mikro-B.
Saat ini, setengah dari pengisi daya yang dijual dengan ponsel di Uni Eropa pada tahun 2018 memiliki konektor USB micro-B, sementara 29% memiliki konektor USB-C dan 21% konektor Lightning, menurut studi penilaian dampak Komisi pada tahun 2019.
Dilansir BBC News, Sabtu (25/9/2021), aturan baru ini nantinya akan berlaku untuk; smartphone, tablet, kamera, headphone, speaker portabel, dan konsol video game genggam. Produk lain termasuk earbud, jam tangan pintar, dan pelacak kebugaran tidak masuk aturan ini karena alasan teknis terkait dengan ukuran dan kondisi penggunaan.
Sementara itu, Apple berusaha menentang aturan baru EC tersebut. Karena hal itu dianggap menghambat kemajuan inovasi yang dilakukan Apple. Seperti diketahui, smartphone mereka menggunakan port pengisian daya khusus, karena seri iPhone-nya menggunakan konektor "Lightning" buatan Apple.
"Kami tetap khawatir bahwa peraturan ketat yang mengamanatkan hanya satu jenis konektor menghambat inovasi yang pada gilirannya akan merugikan konsumen di Eropa dan di seluruh dunia," kata perusahaan itu kepada BBC, Sabtu (25/9/2021).
Ia menambahkan bahwa itu bertujuan untuk membuat setiap perangkat Apple tidak lagi menghasilkan karbon pada tahun 2030.
Politisi UE telah berkampanye untuk standar umum selama lebih dari satu dekade, dengan penelitian Komisi memperkirakan bahwa kabel pengisi daya yang dibuang dan tidak digunakan menghasilkan limbah lebih dari 11.000 ton per tahun.
Di Uni Eropa, sekitar 420 juta ponsel dan perangkat elektronik portabel lainnya terjual pada tahun lalu. Rata-rata orang memiliki sekitar tiga pengisi daya ponsel, yang dua di antaranya mereka gunakan secara teratur.
Pada tahun 2009, ada lebih dari 30 pengisi daya yang berbeda, sedangkan sekarang sebagian besar model tetap menggunakan tiga model; USB-C, Lightning, dan USB mikro-B.
(ysw)
tulis komentar anda