Layanan Dompet Digital Dana Bisnis Klaim Jangkau UMKM di 1.100 Desa
Minggu, 19 September 2021 - 12:05 WIB
JAKARTA - Selama pandemi, literasi keuangan di UMKM dan konsumen sama-sama berubah. Keduanya sama-sama semakin terbiasa dengan dompet digital dan bertransaksi secara ”online”.
Transformasi digital adalah solusi bagi pelaku usaha, termasuk UMKM untuk bisa beradaptasi. Demikian disampaikan CEO dan Co-Founder Dana Vince Iswara. Menurutnya, salah satu cara meningkatkan kapasitas dan saya saing UMKM adalah dengan mendorong mereka agar bisa terintegrasi dengan ekosistem ekonomi digital.
“Dengan terhubung dalam ekosistem digital, UMKM punya kesempatan yang lebih besar terhadap akses pembiayaan dan pasar,” bebernya. Menurut Vince, sejak 2019 Dana merilis fitur Dana Bisnis yang ditujukan untuk pemilik usaha yang memiliki bisnis online maupun offline. Fungsinya, agar UMKM bisa menerima pembayaran lewat berbagai jenis dompet digital yang memiliki QRIS tanpa biaya transaksi.
Dampaknya, kini Dana telah terintegrasi ke lebih dari 8 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. Keunggulan lain, mitra Dana Bisnis dapat menerima pembayaran maupun melakukan penarikan dana secara langsung (real time) maupun memperoleh laporan transaksi.
Sejak diluncurkan, Vince menyebut jumlah pengguna Dana Bisnis terus tumbuh dan kini sudah melampaui 300.000 mitra. Naik dibanding tahun lalu yang berkisar 200.000 mitra. Selama penerapan PPKM, Vince menyebut pemanfaatan Dana Bisnis mampu mendorong transaksi para pelaku usaha.
”Transaksi Dana Bisnis selama Januari-Juni 2021 naik lebih dari 35% dibanding periode Juli-Desember 2020. Sementara jumlah mitra aktif pada Agustus 2021 naik 133% (year-on-year) dibanding Agustus tahun lalu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Dana, hingga September 2021, sudah bertambah lebih dari 1.100 desa baru yang telah di digitalisasi oleh Dana Bisnis. ”Yang terbaru, pelaku usaha kini bisa membuat katalog produk di aplikasi Dana, seperti di marketplace. Mereka bisa menampilkan hingga 15 produk dalam katalognya dan mengirimkannya dalam bentuk tautan kepada calon pembeli untuk memudahkan pembeli memilih produk yang sesuai,” beber Vince.
Tautan juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dengan menaruhnya dalam akun profil bisnis di media sosial guna meningkatkan presensinya di dunia digital. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional melebihi 60% di 2020.
Kendati demikian, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan untuk bisa tumbuh dan berdaya saing, di antaranya terkait akses pembiayaan, akses pasar dan promosi, kesulitan bahan baku, hingga masalah kapabilitas sumber daya manusia (SDM). “UMKM perlu diperkuat untuk bisa menghadapi tantangan di masa sekarang maupun di masa mendatang,” beber Vince.
Transformasi digital adalah solusi bagi pelaku usaha, termasuk UMKM untuk bisa beradaptasi. Demikian disampaikan CEO dan Co-Founder Dana Vince Iswara. Menurutnya, salah satu cara meningkatkan kapasitas dan saya saing UMKM adalah dengan mendorong mereka agar bisa terintegrasi dengan ekosistem ekonomi digital.
“Dengan terhubung dalam ekosistem digital, UMKM punya kesempatan yang lebih besar terhadap akses pembiayaan dan pasar,” bebernya. Menurut Vince, sejak 2019 Dana merilis fitur Dana Bisnis yang ditujukan untuk pemilik usaha yang memiliki bisnis online maupun offline. Fungsinya, agar UMKM bisa menerima pembayaran lewat berbagai jenis dompet digital yang memiliki QRIS tanpa biaya transaksi.
Dampaknya, kini Dana telah terintegrasi ke lebih dari 8 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. Keunggulan lain, mitra Dana Bisnis dapat menerima pembayaran maupun melakukan penarikan dana secara langsung (real time) maupun memperoleh laporan transaksi.
Sejak diluncurkan, Vince menyebut jumlah pengguna Dana Bisnis terus tumbuh dan kini sudah melampaui 300.000 mitra. Naik dibanding tahun lalu yang berkisar 200.000 mitra. Selama penerapan PPKM, Vince menyebut pemanfaatan Dana Bisnis mampu mendorong transaksi para pelaku usaha.
”Transaksi Dana Bisnis selama Januari-Juni 2021 naik lebih dari 35% dibanding periode Juli-Desember 2020. Sementara jumlah mitra aktif pada Agustus 2021 naik 133% (year-on-year) dibanding Agustus tahun lalu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Dana, hingga September 2021, sudah bertambah lebih dari 1.100 desa baru yang telah di digitalisasi oleh Dana Bisnis. ”Yang terbaru, pelaku usaha kini bisa membuat katalog produk di aplikasi Dana, seperti di marketplace. Mereka bisa menampilkan hingga 15 produk dalam katalognya dan mengirimkannya dalam bentuk tautan kepada calon pembeli untuk memudahkan pembeli memilih produk yang sesuai,” beber Vince.
Tautan juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dengan menaruhnya dalam akun profil bisnis di media sosial guna meningkatkan presensinya di dunia digital. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional melebihi 60% di 2020.
Kendati demikian, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan untuk bisa tumbuh dan berdaya saing, di antaranya terkait akses pembiayaan, akses pasar dan promosi, kesulitan bahan baku, hingga masalah kapabilitas sumber daya manusia (SDM). “UMKM perlu diperkuat untuk bisa menghadapi tantangan di masa sekarang maupun di masa mendatang,” beber Vince.
(dan)
tulis komentar anda